Warning; Full Drama, Ga dapet Feel dan yang ada isinya Cringe
Jisoo menyesap kopinya dalam diam, sudah sejak lima belas menit mereka meninggalkan pemakaman dan hanya saling duduk berhadapan. Keduanya hanya diam sampai di sebuah kedai kopi yang terletak tak jauh dari area pemakaman.
"Banyak hal yang ingin Mas ceritain sama Kamu. Tapi Mas ga tau harus mulai darimana."
Jisoo bergeming Dia bingung harus menanggapi bagaimana, Pria depannya ini juga terlihat ragu atau cemas? Itulah yang terlihat dimatanya saat ini.
Setelah beberapa saat hening lagi Jisoo memberanikan membuka suaranya. "M-Mas bisa Ceritain tentang anak-anak, terutama Manse." Pinta Jisoo.
Sehun menatap Jisoo menggigit pipi bagian dalamnya lalu mengangguk setuju.
"Manse ada karena kesalahan Mas, dan- Ibunya Manse yang sudah enggak ada dulunya itu adalah sekretaris Mas. Dia bekerja hampir dua tahun lamanya."
"Suatu hari setelah seminggu perjalanan dinas Mas ke Lombok dengan ditemani olehnya Dia mengirimi Mas surat pengunduran diri dengan alasan ingin menikah. Mas waktu itu ga ada rasa curiga sedikitpun karena memang beberapa kali Mas sering melihat Dia diantar jemput laki-laki yang katanya calon suaminya."
"Setelah itu, beberapa bulan kemudian Mas mengantar Mba Yoona untuk berobat Nara karena waktu itu Nara terkena diare, dan disitu Mas ketemu lagi dengannya dan dengan keadaan perut besar. Dia bilang sedang mengandung dan Mas berikan ucapan selamat waktu itu."
Sehun terdiam sejenak, memori yang seperti potongan itu berusaha dijadikan satu dengan benar. Jisoo sendiri cuma diam dan berusaha menjadi pendengar yang baik.
"Lalu tiga bulan setelahnya Mas ditelpon seseorang dan meminta untuk datang ke rumah bersalin saat itu juga. Karena waktu itu kondisi Mas sedang rapat penting, jadi akhirnya Mas molor datang saat itu. Dan yah,"
Jisoo bisa mendengar suara helaan napas itu, terasa berat. Seperti ada perasaan bersalah dan beban yang begitu berat dipundaknya.
"Saat Mas dateng, Dia sudah enggak ada. Dan yang Mas inget waktu itu semua orang cuma menatap Mas dengan raut kecewa dan marah." Lanjut Sehun.
"Kejadian itu, saat perjalanan dinas ke Lombok yang buat Manse ada di dunia ini. Mas ga pernah sengaja untuk ngelakuin itu, tapi saat itu kondisinya kacau dan Mas melakukannya tanpa sadar malam itu."
Jisoo perlahan menghembuskan napasnya pelan tanpa sadar dirinya menahan napas saat Sehun bercerita.
"Makanya sekarang sekretaris Mas itu, Mba Wendy?" Tanya Jisoo ragu.
Sehun menoleh pada Jisoo lalu tersenyum kecil. "Mungkin itu juga, dan alasan lainnya kenapa keponakan Mas, Sera dan Nara sangat posessif sama Mas."
"Terus semisalkan Mama Manse masih ada, Mas bakal nikahin Dia?" Tanya Jisoo pelan, namun Sehun masih dapat mendengarnya.
Sebersit rasa cemburu itu ada, kalau saja Mama Manse selamat apakah Jisoo bakal bertemu dengan Sehun? Atau apa mungkin Sehun bakal melamar Jisoo?
Sehun yang duduk dihadapannya menarik tangan Jisoo perlahan, entah kenapa ada rasa senang yang meliputinya saat melihat Jisoo khawatir tentang hubungan Mereka.
"Tuhan punya cara sendiri untuk menyatukan pasangan hidup seseorang. Saat Manse hadir itu juga bagian rencana Tuhan. Dan bertemu dengan Kamu adalah bagian bagaimana Mas bisa bertemu dengan pasangan hidup Mas."
Jantung Jisoo sesaat berpacu berkali lipat, ucapan Sehun saat ini terlihat lebih tulus dibanding sebelumnya. Apa iya yang dibilang Sehun, ini adalah bagian dari jalannya untuk menemukan pasangan hidup?
***
TBC
MAMPUS DRAMA, BODO AMAT YANG PENTING IDENTITAS MANSE SELESAI 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
DaddySitter?
Short Story"Loh ini mah jadi Bodyguard bukannya Nanny?" Kritik dan saran sangat diharapkan :)