VERNDARI
•
•
•Ocha
•
•
•13 • SEMAKIN DEKAT •
"Jadi lo gak deket sama Langit?"
Di sebuah ruangan dengan cahaya redup sebuah pasangan suami-istri sedang duduk berdua di sofa, fokus kedua mata mereka ke arah TV besar yang sedang menayangkan sebuah drama Korea, sedangkan bibir mereka tak pernah henti berbicara.
"Dibilang gak deket emang iya, sayang sih. Padahal waktu kecil Ocha, Bang Bintang, Langit, akrab banget. Sampe kita bertiga main di selokan buat cari kecebong," sahut Ocha, sedikit tertawa saat memori memalukan itu memasuki otaknya.
"Jadi jauh sejak kapan?" tanya Bumi, tangan lelaki itu terus bergerak mengusap lembut surai wanita yang berada di pundaknya.
"Hm, sejak kapan, ya? Ocha juga gak inget, tau-tau jadi berjarak aja."
"Berarti lo paling deket sama Bintang?"
"Iya, di dekat dia Ocha ngerasa di jagain banget," jawab Ocha diiring senyum lebarnya.
"Kalo sama Ibu Ayah, deket?"
Ocha mendongak, menatap lebih jelas wajah suaminya itu, "sekarang banyak tanya, ya?"
"Cuma pengin tau."
"Ocha deket sama Ayah, tapi Ayah orangnya sibuk banget. Kalau Ibu, bisa dibilang nggak terlalu, soalnya Ibu jarang temenin Ocha dari kecil sampe Ocha udah nikah sekarang."
Bumi mengangguk, lelaki itu memeluk tubuh mungil Ocha, mengusap punggung wanita muda itu pelan, "boleh tanya satu hal?" bisik Bumi.
Ocha mengangguk di dalam pelukan itu, hal apalagi yang ingin diketahui suaminya itu? Ia sudah menjawab semua pertanyaan yang terus di layangkan untuknya.
"Kalo lo dikasih pilihan, mau hidup di kebenaran atau kebohongan?"
"Tanpa Ocha jawab juga pasti Bumi tau, semua orang juga mau hidup di kebenaran."
"Sekalipun kebenaran itu menyakitkan?"
Ocha terdiam, terhanyut dalam pertanyaan yang sulit untuk dijawab.
"Kenapa tanya gitu?" balik Ocha, bertanya.
Bumi meletakkan dagunya di bahu kecil Ocha, tatapannya lurus ke depan. "Nggak, soalnya gue lagi berada di posisi itu."
"Maneh udah pastiin dia pelakunya, bos?" tanya Aris.
Bumi menghela napas, lalu mengangguk. "Udah."
"Bukti akuratnya tau darimana?" tanya Erlangga.
"Ada pokoknya," jawab Bumi, lelaki itu tengah berada di markas Verndari.
"Hal selanjutnya yang bakal lo lakuin apa?" tanya Abhi, urusan kali ini sukses membuat lelaki itu menghentikan kegiatan membaca buku pelajaran.
"Bingung."
"Lah, terus?" tanya Eros, heran. "Lo udah dapet bukti tentang si pelaku, kenapa bingung?"
Bumi memijat pelipisnya, helaan napas berat terdengar keluar dari bibir tipisnya, "posisi gue sekarang, bisa buat rugi Ocha."
"Kenapa gitu?" tanya Eros, sementara yang lainnya diam saja menunggu jawaban Bumi.
"Lebih baik dia nggak tau apa-apa," jawab Bumi, dengan napas pasrah.
"Bos, lo gak kayak biasanya. Lo nggak lemah kayak gini, lo gak gampang nyerah, lo itu pinter, tau apa yang harus lo ambil tindakan. Lo disini ketua, sementara bagi Ocha, lo kepala keluarga. Tanggung jawab lo besar, lo tau kenapa? Karena lo mampu." tumben otak Aris sedikit pintar, perlu di beri hadiah gehu Teh Mitu.
"Masalah sekarang bener-bener sulit," ujar Bumi, lalu memejamkan kedua matanya.
"Pelakunya orang penting dalam hidup dia?" tanya Abhi, menebak.
Bumi menunjukkan layar ponselnya kepada mereka berempat, "see? Sulit."
TBC
Maaf kalo part kali ini pendek, soalnya Ren sempetin up di tengah kesibukan ^^
Borahae 💜
Salam, Ren istri sahnya Min Yoongi^^
Minggu, 17 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMIROSSA (END)
Romance[SEGERA TERBIT] ❝ 𝙺𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚐𝚘𝚛𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. ❞ Positif. Apa yang akan kalian lakukan jika berada diposisi seorang gadis bernama Ocha. Hamil di usia 16 tahun, tanpa...