Chapter 12 (Terpenuhinya Ramalan)

21 3 0
                                    

Para petinggi Istana Barat, Timur dan Selatan berkumpul di tepi Lembah Shosenkyo. Mereka telah melihat pergulatan antara Ryuki dan Orochimaru. Namun ketika mereka mengikuti, pengejaran mereka terhenti disini.

"Kekai?" Hirayoshi bertanya-tanya.

"Serahkan padaku," kata Inuyasha. Ia mengeluarkan tetsaiga merahnya untuk menghancurkan kekai.

Tiada kerusakan yang terjadi, kekai itu tetap utuh.

"Percuma saja," Hebihito berkata.

"Nani?" semua menatapnya.

"Kekai ini merupakan kekuatan tertinggi Ryuki-sama yang diwarisi dari ayahnya. Ia telah mengaturnya agar hanya dirinya dan Orochimaru yang bisa memasukinya," jelas Hebihito.

"Nani?" Hyoru mengernyit, "Apa tujuannya mengatur hal seperti itu?"

Hebihito tak sanggup berkata lebih jauh lagi.

"Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu! Katakan Hebihito!" Hyoru mendesak.

"Hyoru?" Hime Hyori tidak mengerti dengan sikap putrinya.

Hebihito akhirnya terpaksa mengungkapkannya, "Ryuki-Sama bertekad untuk melawan Orochi seorang diri. Ia memancing Orochi untuk memasuki kekai ini dan bertarung di dalam sana sampai akhir,"

"Nani?" Hyoru terhenyak.

Yang lainnya juga terkesiap.

"Tapi bagaimana jika dia kalah? Kekai ini juga akan hilang kan? Dan Orochi akan bebas," Towa bertanya-tanya.

"Mengenai hal itu Ryuki-Sama juga telah mengaturnya. Kalaupun dia kalah dari pertarungan, ia sudah bertekad untuk mengabdikan roh primordialnya, sisa esensi dan intisari kekuatannya untuk menjadi roh penjaga kekai ini. Sehingga Orochi akan tersegel dibawah sana selamanya,"

"Kenapa dia melakukan hal itu?" tanya Setsuna.

"Ryuki-Sama melakukannya untuk melunasi hutangnya atas korban ribuan jiwa kepada Istana Selatan seribu lima ratus tahun yang lalu,"

Hime Hyori mengernyit, "Baka... Aku bahkan tidak menagihnya..."

"Tragedi itu selalu menghantui Ryuki-Sama dengan penyesalan yang amat sangat dalam, Hime-Sama," Hebihito membocorkan rahasia Ryuki tersebut.

"Bagaimana caranya untuk membuka kekai ini Hebihito? Agar kami semua bisa masuk kedalamnya. Ryuki takkan mungkin mengalahkannya seorang diri," tanya Hime Hyori.

Hebihito menggeleng, "Hanya Ryuki-Sama sendiri yang bisa membukanya,"

Airmata Hyoru mengalir, bibirnya bergetar, "Tidak mungkin... Aku tidak mungkin membiarkannya.... Dia sudah berjanji untuk kembali..."

"Hyoru, kendalikan dirimu," Setsuna mengingatkan.

"Aku harus masuk ke dalam kekai," Hyoru mengerahkan kekuatan auranya untuk menyentuh kekai itu. Berusaha membuatnya terbuka.

"Jangan bodoh Hyoru!" tegas Setsuna.

Gelang permata pemberian Ryuki bercahaya di tangan kanan Hyoru. Perlahan kekai itu membuka dan memberinya jalan masuk.

"Nani?" Semua terkesiap.

"Hyoru!" Hime Hyori pun berteriak panik.

Kejadiannya begitu cepat, Hyoru masuk kedalam dengan mudah dan tanpa membuang waktu lagi dia melayang turun mencari Ryuki di dasar lembah.

"Bagaimana dia bisa masuk?" Hirayoshi bertanya-tanya.

"Gelang itu, aku melihat Hyoru mengenakan sebuah gelang. Sebelumnya ia tidak pernah mengenakannya," Setsuna berkata.

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang