Chapter 4 (Hekishi)

20 5 0
                                    


"Kudengar mereka menamai diri mereka Hekishi. Prajurit ular bawah tanah yang mempunyai misi membangkitkan Orochimaru," Hirayoshi berkata. Ia kini telah mewarisi Istana Langit Selatan, sementara Si Kembar memimpin Istana Langit Barat.

Sesshomaru dan Hime Hyori telah undur diri dari urusan kerajaan dan mengasingkan diri ke Istana Bening yang sangat tertutup dan diselimuti kabut tebal jauh di langit Barat Daya diantara arah Barat dan Selatan.

"Bagaimana cara mereka membangkitkan Orochimaru?" tanya Setsuna.

Ketika itu para Yashahime, Hirayoshi dan Hyoru tengah berkumpul di aula utama Istana Langit Barat untuk berunding. Empat siluman kucing hutan dari Timur juga hadir disana.

"Mereka mengumpulkan esensi dari siluman-siluman kuat," jawab Toran. "Tidak hanya itu, mereka juga mengumpulkan esensi-esensi dari manusia yang memiliki kekuatan roh spiritual sangat tinggi. Hal itu perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit mereka kumpulkan dan salurkan pada rangka busuk Orochimaru,"

"Tanpa bola empat arwah maupun mutiara pelangi. Apakah bisa?" tanya Towa.

"Kaum cobra memiliki mustikanya sendiri," Zen berkata, "Mustika yang mereka jaga dan warisi turun temurun. Mustika yang disembunyikan dengan sangat baik hingga keturunan mereka sendiri sulit memperolehnya. Jika sekarang Hekishi bergerak, ada kemungkinan mustika itu telah ditemukan,"

"Orochimaru yang hidup lebih dari seribu tahun lalu, tidak memiliki mustika itu?" tanya Setsuna.

"Setahuku tidak," sahut Toran.

"Bahkan tanpa mustika itu dia sudah luarbiasa, entah apa yang terjadi jika kini ia bangkit dengan menggunakan mustika itu. Kengeriannya tidak terbayangkan," Karan bergidik.

"Kita harus mencegah hal itu terjadi. Kita harus menemukan dimana rangka Orochimaru," Towa berkata.

"Uhm," semua mengangguki.

***

Gabungan pasukan Barat, Timur dan Selatan mengepung sejumlah prajurit Hekishi di Gunung Azusa. Mereka baru saja mencuri sejumlah kekuatan spiritual tinggi di gunung tersebut. Namun Hekishi memang bergerak secara rapi dan terarah. Jika mereka sanggup mencuri esensi-esensi dari kekuatan tinggi, kemampuan mereka tidak bisa dianggap remeh. Pasukan gabungan kerajaan yang dipimpin Hijiten cukup mengalami kesulitan. Tidak sedikit dari mereka keracunan akan bisa-bisa dari Hekishi.

Ke sepuluh prajurit Hekishi melayang tinggi di udara. Tangan mereka semua bersilangan dan secara kompak mereka melepaskan partikel-partikel beracun ke udara. Yang tahan dengan racun-racun itu hanya daiyoukai yang memiliki kekuatan tinggi seperti Hirayoshi dan empat kucing hutan. Para Yashahime yang hanya hanyo harus mengenakan masker khusus.

"Mundur semua! Jangan sampai terkena!" Hijiten berseru.

Siiiing.... Sensasi itu terjadi. Partikel-partikel racun yang sangat kecil bergerak lambat hingga nyaris terhenti, seakan ada yang mengendalikan waktu.

"Nani?" Hirayoshi mengerjap kemudian menengadah, "Hyoru!"

Dengan kekuatannya yang diwarisi dari ibunya, Hyoru mengendalikan agar partikel-partikel racun itu kembali menghantam Hekishi. Pasukan Hekishi tidak menyerah, dengan kekompakan yang sama mereka menghalau kembali racun-racun tersebut ke arah Hyoru. Kini diatas sana mereka saling beradu kekuatan. Semua menanti dengan tegang.

Hekishi terus mendorong.

"Ugh," Hyoru bertahan dan berusaha mendorong balik namun buntu.

Hekishi mendorong lagi dengan kekuatan penuh.

Hyoru terpental.

"Hyoru!" Hirayoshi berteriak panik.

Syuut! Ada cahaya perak cemerlang yang meraih tubuh Hyoru sebelum terhantam partikel racun.

"Mereka mengarah kesini!" Moroha berseru.

Hirayoshi menggunakan kekuatannya untuk membangun kekai yang melindungi mereka semua dari hujan partikel racun.

"Kau baik-baik saja Hime-Sama?" tanya sebuah suara yang tidak asing.

Hyoru membuka matanya dan terperangah menatap mata abu-abu cemerlang itu. Ternyata Ryuki yang telah menyelamatkannya.

"Uhm," Hyoru mengangguk kikuk.

Towa menggunakan kekuatannya untuk memurnikan partikel racun tersebut dibantu dengan panah surga dari Moroha.

Ryuki mendarat kembali di tanah dan menurunkan Hyoru dari gendongannya.

Para Hekishi mulai berbalik arah untuk melarikan diri. Dengan cepat Ryuki menjulurkan sulurnya untuk meraih salah satu Hekishi dan menariknya hingga jatuh berdebum ditanah. Dengan pedangnya ia menghunus mengancam ke prajurit tersebut.

"Katakan... Dimana rangka Orochimaru?" tanya Ryuki dingin dan kejam.

Prajurit tersebut tidak menjawab. Ia menggigit lidahnya dan meracuni dirinya sendiri dengan bisanya. Ia pun mati seketika.

"Nani? Dia mati?" Towa tertegun.

"Hmph! Dia bunuh diri demi menjaga kesetiaannya daripada berkhianat," gerutu Ryuki seraya menyimpan kembali pedangnya.

"Jadi kau telah mengetahui hal ini juga?" tanya Setsuna.

"Mengasingkan diri di Istana Hakone tidak berarti aku tidak tahu apa-apa," sahut Ryuki.

"Dan kau bersedia keluar dari istanamu untuk perihal ini?" tanya Towa.

"Apa boleh buat? Aku juga inginnya tidak peduli seperti Sesshomaru dan Hyori yang kini berada di Istana Bening. Namun Orochimaru memiliki dendam kesumat dengan Istana Hakone. Lebih dari seribu tahun lalu, akulah yang menempatkannya pada kehancuran,"

"Jadi, kau rupanya yang memancing Orochimaru dan memosisikannya agar tehantam meteor yang sudah diperhitungkan Hime Shioin?" tanya Toran.

"Benar. Lagipula selain Suku Hantu, aku juga membawahi sejumlah pasukan ular. Satu persatu pasukanku yang memiliki esensi tinggi menghilang misterius. Kuduga Hekishi yang telah melakukannya. Tidak kusangka, mereka semakin berkembang sejak empat puluh tahun lalu,"

Semua yang mendengar hal itu terkesiap.

"Maksudmu, mereka sudah mulai bergerak empat puluh tahun lalu?" desak Towa.

"Mungkin juga lebih lama dari itu. Kau bisa bertanya pada teratai kecil itu. Dia mengetahuinya," Ryuki mengangguk menunjuk Hyoru.

"Hyoru?" Semua menoleh pada putri bungsu tersebut.

"Kau tidak pernah bilang apa-apa mengenai hal ini?" tanya Hirayoshi pada adiknya.

"Eh?" Hyoru jadi bingung karena dulu Sesshomaru yang telah menyuruhnya untuk menyimpan rahasia tersebut rapat-rapat.

"Kau tidak bisa menyalahkannya, dia masih kecil saat itu. Aku sedang mengejar salah satu Hekishi dan bertemu Sesshomaru di hutan,"

"Orochimaru itu, benarkah dia kuat sekali?" tanya Moroha.

Ryuki mempertimbangkan sejenak sebelum berkata, "Bahkan gabungan kekuatanku, Sesshomaru dan Hyori belum tentu bisa mengalahkannya,"

Semua terdiam tegang dan bergidik.

"Belum tentu juga ada keberuntungan meteor jatuh seperti seribu tahun lalu dan jika kini Orochimaru bangkit dan memiliki mustika. Aku sendiri tidak bisa membayangkannya, sebaiknya kalian waspada," Ryuki berbalik dan bersiap pergi.

"Ano..." Hyoru berkata takut-takut.

"Ehm?" Ryuki memandangnya.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku," ujar Hyoru.

"Jangan gunakan teknik itu untuk bertarung sebelum usiamu genap lima ratus tahun," Ryuki mengingatkannya sebelum terbang pergi.

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang