Chapter 6 (Esensi Ryujin & Ryuki)

23 3 0
                                    


"Towa-Sama!" Hijiten menghaturkan hormat di depan singasana Towa.

"Bagaimana Hijiten?" tanya Towa.

Hijiten menggeleng.

Para petinggi kerajaan lain terutama Utara dan Timur tampak saling berbisik-bisik resah.

"Ryuki tidak bersedia bekerja sama?" tanya Setsuna.

"Ah," Hijiten mengiyakan.

"Bukankah lima ratus tahun lalu jendralnya juga banyak yang menghilang karena ulah Hekishi?" tanya Moroha.

"Benar. Setelah itu Ryuki mempertebal dinding pertahanan wilayahnya. Lima ratus tahun berlalu dan semuanya aman. Selama tidak ada korban berjatuhan lagi dari pihaknya ia tetap teguh untuk mengasingkan diri," jelas Hijiten.

"Ini tidak bagus," sambung Hirayoshi, "Diantara kita semua, hanya Ryuki yang paling mengerti urusan Orochimaru,"

Hening menegangkan.

"Ane-ue, Ani-oye," Hyoru maju dengan sopan ke depan singasana.

"Ada apa Hyoru?" tanya Towa.

"Ijinkan Hyoru untuk mencobanya," pinta Hyoru.

"Maksudmu, kau ingin mencoba membujuku Ryuki?" tanya Hirayoshi.

"Uhm," Hyoru mengangguk.

"Hyoru, kau harus tahu Ryuki banyak muslihatnya. Kami takut dia memperdayaimu jika kau yang pergi," Setsuna mengingatkan.

"Aku tahu itu Ane-ue. Tapi percayalah aku akan baik-baik saja," Hyoru meyakinkannya.

"Aku akan mengutus beberapa pengawal untuk menemanimu," Hirayoshi berkata.

Hyoru menggeleng, "Hal itu hanya akan tampak mengintimidasinya, lagipula berapa banyak pun pengawal yang menemaniku mereka bukanlah tandingan Ryuki jika Ryuki ingin melenyapkannya,"

"Bahkan hal itu membuat kami lebih tidak mengijinkanmu menemuinya seorang diri," sela Setsuna.

"Lima ratus tahun lalu Ryuki pernah menyelamatkanku. Ijinkan aku mencobanya Ane-ue," Hyoru bersikeras meminta pada Towa, kakak tertua mereka semua. Hanya Towa satu-satunya yang diberi hak veto oleh Sesshomaru.

"Baiklah, aku mengijinkanmu," Towa berkata.

"Towa!" Setsuna protes.

Towa memberikan tatapan berarti pada Setsuna. Setsuna mengerti maksudnya, telepati itu hanya si kembar yang mengetahuinya. Towa meminta Setsuna diam-diam mengikuti Hyoru ketika akan menemui Ryuki nanti.

"Towa-Sama! Towa-Sama!" salah satu prajurit mendadak masuk dan bersujud.

"Ada apa?" tanya Towa.

"Istana Dewi Suijin, diserang oleh Hekishi!"

Towa tersentak bangkit dari singasananya, "Nani?!"

"Aku akan memeriksanya Ane-ue," Hirayoshi berkata, "Ayo Hyoru!"

"Uhm," Hyoru mengikuti kakaknya.

***

Ketika Hirayoshi dan Hyoru tiba bersama pasukan di Istana Dewi Suijin, semuanya sudah terlambat. Istana dewi air itu sudah porak poranda. Prajurit Hekishi memang tidak mencuri Tombak Amakoi, melainkan esensi-esensi yang dimiliki oleh Dewi Suijin.

"Dewi Suijin, kau tidak apa-apa?" tanya Hirayoshi seraya menyandarkan tubuh Dewi Suijin itu di moko-mokonya.

"Hirayoshi.... Hyoru..." sahut Dewi Suijin lemah.

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang