Chapter 13 (Pembebasan)

22 3 0
                                    

"Sebulan telah berlalu dan dia masih seperti itu..." kata Setsuna seraya melihat Hyoru yang berdiri di bagian belakang Istana Barat memandang arah Selatan dimana Istana Hakone berada di kejauhan sana.

"Melihat Hyoru sekarang ini, aku jadi teringat diriku saat seusianya," Hime Hyori berkata.

Setsuna memandang Hime Hyori.

"Aku dulu tidak berani mengungkapkan apa yang kuinginkan dihadapan kedua orang tuaku, bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang kuinginkan, keabadianku tiada tujuan sebelum bertemu ayahmu Setsuna. Sementara kini, Hyoru telah mengetahui apa yang diinginkannya, walaupun keinginan itu sangat sulit dipenuhi,"

"Apa sebaiknya untuk sementara Hime-Sama dan Chichi-oye membawanya ke Istana Bening?" usul Setsuna.

Hime Hyori menggeleng, "Kemanapun kami membawanya, itu hanya raganya sementara jiwanya bersama Ryuki,"

Setsuna menghela napas, "Kenapa harus Ryuki? Hime-Sama dulu mati-matian menolaknya namun kini Hyoru malah tergila-gila padanya,"

"Mungkin sudah jalannya begitu... Sebenarnya selain kesalahan seribu tahun lalu, Ryuki tidak terlampau buruk. Terlebih setelah melihatnya beberapa waktu lalu, aku bisa merasakan perubahannya. Ryuki yang dulu kukenal sangat keras kepala, tidak hanya bertarung, bahkan adu mulut saja ia ingin menang. Namun kini... Ia telah banyak mengalah... Aku menduga, Hyoru yang telah memengaruhinya..."

"Hime-Sama... Maksudmu... Kau tidak keberatan jika Hyoru bersama dengan Ryuki?"

"Ibuku telah mendidikku dengan begitu keras, aku tidak ingin mengikuti jejaknya Setsuna. Melihat Hyoru seperti ini, aku juga sangat sedih. Aku hanya ingin dia bahagia. Aku yakin Ryuki mampu menjaganya dengan baik,"

"Tapi Chichi-oye? Hyoru putri kesayangannya, jika dia bersama dengan Ryuki tidakkah itu sama saja dengan mengkhianatinya?"

Hime Hyori mengangguk seraya mendesah, "Itulah kekhawatiranku,"

***

Hime Hyori menghampiri Sesshomaru yang tengah berdiri di ujung tebing dan merenung seperti biasa. Sesshomaru menghadapnya ketika permaisurinya telah berdiri dekat di sisinya.

"Ada apa Hyori?" tanya Sesshomaru.

Hime Hyori hanya tersenyum lembut seraya meraih tangan Sesshomaru dan menggenggamnya.

"Aku yakin, apapun yang terjadi, dalam lubuk hati yang paling dalam. Bagi Hyoru, kau adalah tetap ayah yang dikaguminya," kata Hime Hyori.

Sesshomaru terdiam, ia mengerti maksud permaisurinya.

"Kau pernah mengatakan sewaktu kita di Yomitsu Kuni. Kau akan memberikan pilihan terhadap orang-orang yang kau sayangi," mata biru cemerlang Hime Hyori bergetar, "Kau juga pernah berkata pada Hyoru untuk menentukan tujuan hidupnya dan kini ia telah menemukannya... Meski tujuan itu mungkin sulit untuk kita terima..."

"Hyori..."

"Aku akan tetap disisimu Anata. Apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu karena itulah tujuan hidupku. Kau tidak akan seorang diri, kita akan menua bersama..."

Sesshomaru memeluknya.

***

Sesshomaru memandang putrinya. Ia teringat putri bungsunya ini dulu selalu merengek jika dirinya keluar istana untuk waktu yang lama. Hyoru tidak pernah mau jauh darinya. Ia kerapkali mengikuti kemanapun ayahnya pergi. Ia juga sering tertidur di moko-moko Sesshomaru. Dimanapun Sesshomaru berada, sedang sendiri menatap bulan ataupun pertemuan bersama para petinggi istana, Hyoru selalu ada. Namun kini keadaannya telah berbalik, ketika Sesshomaru telah berada tepat di hadapannya, Hyoru malah memikirkan mahkluk lain.

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang