Chapter 17 (Naga Emas Ryujin)

54 6 3
                                    


Ryuki tak perlu menoleh untuk mengetahui kedatangannya. Namun ia tetap memasang bahasa tubuh keengganan. Ia bahkan tidak membuka mata ketika sosok agung itu menyapanya.

"Lama tak bertemu Ryuki," sapa Ryujin dengan suara serak berwibawa. Hampir seperti Ryuki, Ryujin juga mengenakan hiasan kepala dan baju zirah berwarna emas. Rambutnya berwarna hitam legam namun matanya berwarna emas cemerlang dengan pupil berwarna hitam alih-alih merah seperti daiyoukai.

"Aku terkejut kau masih ingat namaku," sahut Ryuki dingin.

"Setelah kau dewasa, kau semakin mirip ibumu,"

"Aku sangat terharu," kata Ryuki sinis.

"Seperti itukah sikapmu terhadap ayahmu?"

"Ah," Ryuki akhirnya membuka mata untuk menatap Ryujin, "Kau sekarang mengaku sebagai ayah? Apa yang kau harapkan dariku memangnya?"

"Kau tahu alasanku melakukannya. Kahyangan memiliki peraturan yang sangat ketat. Para dewa pun seperti halnya para youkai yang saling memperebutkan kedudukan di Istana Langit. Jika mereka tahu aku memiliki seorang putra, mereka akan mengejarmu untuk mengancamku. Aku hanya bisa meninggalkan kau dengan Noriko demi keselamatan kalian,"

"Jadi sekarang kau bilang karena kau ingin melindungiku dan Haha-ue?"

"Itu benar adanya,"

"Yang kau takutkan bukanlah keselamatanku dan Haha-ue. Tapi kau takut kedudukanmu sebagai dewa tinggi jatuh karena keberadaan kami,"

"Ryuki!"

"Dan yang paling aku benci, Haha-ue merindukanmu sampai akhir hayatnya,"

"Tapi kau kini memiliki kehidupan yang lebih baik yang belum tentu akan kau dapatkan di kahyangan,"

"Benar sekali, aku harus berterima kasih untuk itu. Namun kenapa tiba-tiba kau datang lagi ke kehidupanku?"

"Aku ingin mengundurkan diri sebagai dewa tinggi di kahyangan,"

Ryuki mengernyit, "Nani?"

"Aku memerlukan penerus untuk mengisi kekosongan,"

"Kau memiliki dua putri,"

"Hanya diperbolehkan seorang putra,"

"Banyak naga lain di kahyangan,"

"Ya, tapi tidak ada yang bersikap baik,"

"Aku juga bukan naga yang baik,"

"Dengan menenggelamkan sebuah desa? Memang kau bukan naga yang baik. Tapi kau memiliki seorang putra,"

Tangan Ryuki terkepal, "Maksudmu?"

"Aku menginginkan Shiryu,"

Ryuki mencabut pedangnya dengan marah, "Kau pikir aku akan membiarkanmu membawa putraku?"

"Masa depannya lebih baik di kahyangan,"

"Kau sendiri yang berkata kahyangan memiliki peraturan ketat dan politik yang menjijikan. Shiryu hanya seperempat dewa, aku tidak mau dia menjadi bulan-bulanan para dewa lain disana,"

"Aku akan melindunginya. Anggaplah itu sebagai pembayaran hutangku padamu selama ini,"

"Jika kau memang ingin membayar hutangmu. Enyahlah!"

"Dia mengagumi kahyangan, aku tahu itu. Kenapa kau tidak membiarkan dia yang mengambil keputusan?"

"Itu karena dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Aku takkan biarkan kau membodohinya,"

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang