Chapter 16 (Tanda Petir)

24 3 0
                                    

Duar! Malam itu petir dan kilat besar berkumandang di seluruh wilayah Istana Hakone. Ryuki yang tengah berdiri di balkon istananya yang menghadap Danau Ashi yang gelap tampak resah. Firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu.

"Anata..." Hyoru permaisurinya mendadak menghampirinya.

"Anak-anak sudah tidur?" tanya Ryuki.

"Ah," Hyoru mendekatinya dan berdiri di hadapannya. "Ada apa? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" tanyanya.

Ryuki memandang langit malam, matanya menyipit waspada, "Ryujin,"

"Nani?" Hyoru tidak mengerti.

"Aku merasa dia akan muncul dalam waktu dekat ini. Terakhir kali seperti ini sudah lama sekali yang aku sendiri tidak ingat. Mungkin dua ribu tahun yang lalu,"

"Maksudmu, Ryujin ayahmu akan turun dari kahyangan?"

"Aku yakin begitu,"

"Tapi untuk apa?"

"Aku sendiri juga tidak mengerti. Aku telah lama tidak menganggapnya sebagai ayah ketika dia secara mentah-mentah menolak mengakuiku sebagai putranya,"

"Anata..."

"Sekarang setelah aku punya Shiryu, aku bahkan tidak bisa melakukan hal itu terhadap putraku sendiri,"

"Apa yang harus kulakukan Anata?"

Ryuki merengkuh kedua bahu permaisurinya, "Kita harus mengosongkan seluruh wilayah Hakone,"

"Nani?" Hyoru mengerjap.

"Kau dan anak-anak sebaiknya mengungsi terlebih dahulu ke Istana Barat. Istana Selatan bertetangga dengan Gunung Hakone, sebaiknya kau juga beritahu Hirayoshi untuk mengosongkan Istana Selatan. Pasukan dan penduduk Desa Suku Hantu mungkin harus dibagi beberapa kelompok,"

"Tapi kenapa? Apakah kau akan bertarung dengannya?"

"Aku khawatir tidak bisa menghindarinya,"

"Anata..." mata emas Hyoru bergetar, "Padahal kalian adalah ayah dan anak..."

"Yang tidak akur..." Ryuki melengkapi.

Segera saja Hyoru diliputi kecemasan. Ryuki yang mengerti mengusap-usap bahu permaisurinya untuk menenangkan, "Aku akan kembali hidup-hidup,"

"Kenapa kita tidak hadapi saja bersama?"

"Aku tidak mau melibatkanmu atau yang lainnya dalam hal ini. Lagipula dia dewa tinggi, kekuatannya sangat besar, melebihi Orochimaru,"

"Perkataanmu semakin membuatku tidak tenang,"

Ryuki memeluknya, "Percayalah padaku Hyoru,"

***

Hirayoshi telah memiliki firasat juga sebelum menerima kabar dari Hebihito yang diutus Ryuki. Ia pun segera berkoordinasi dengan Istana Barat agar dapat menampung pasukannya untuk sementara. Ia dan para Yashahime bahkan membantu evakuasi penduduk Desa Suku Hantu. Membagi mereka dalam beberapa kelompok. Sebagian ditampung di wilayah Timur milik siluman kucing hutan, sebagian lagi ditampung kawanan rajawali di wilayah Utara.

"Chichi-oye... Kapan kita main lagi?" tanya Shioru penuh harap dan tampak sedih karena tahu harus berpisah dengan Ryuki untuk sementara.

Ryuki menunduk menatap putrinya, ia jadi teringat perkataan Hime Hyori. Kini ia telah mengerti kedekatan Hyoru dengan Sesshomaru. Ia sendiri memiliki keterikatan pada Shioru. Ia tentu mengagumi putra naganya yang tangguh, tapi hatinya selalu lunak dan terenyuh terhadap putri kecilnya, kekuatan memiliki dan melindungi yang begitu besar. Shioru membuatnya mengeluarkan semua ke welas asihannya. Sisi yang jarang Ryuki sentuh dari dirinya sendiri.

The Empress of The White Dragon (Lanjutan Love of The Goddes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang