Bagian 21 : Hujan di malam hari.

658 119 3
                                    

Ayla baru dari pemakaman, dia memilih untuk pulang lebih awal karena tidak kuat melihat adiknya di makamkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayla baru dari pemakaman, dia memilih untuk pulang lebih awal karena tidak kuat melihat adiknya di makamkan. Rasa tidak rela itu terus menyesakkan dadanya.

Yeonjun tadi yang mengantarnya ke apartemen dan sudah pergi walaupun tadi sempat memberi tawaran untuk menemani Ayla, tapi di tolak.

Saat ingin membuka pintu, dia berbalik. Melihat pintu dengan nomor 02 itu, berharap sang pemilik kamar keluar untuk memeluknya, atau hanya sekedar lewat saja. Dia tidak melihat Sunghoon dari kemarin, bahkan tidak ada mngirim pesan.

Ayla mencoba menekan bel nya, namun tak kunjung ada yang membukakan. Pada akhirnya dia kembali ke kamar dengan pasrah.

Sunghoon menatapi pintu itu, barusan bel nya berbunyi. Dia tau itu Ayla, dan dia tidak ada niatan untuk membuka atau mempersilahkan gadis itu datang. Dia menghela nafas lalu berbalik.

Seorang laki-laki di sofa sana sedang meminum wine nya, "wow, kamu sebenci itu sama dia?" tanya laki-laki itu.

Sunghoon berjalan mendekatinya, duduk di sofa yang berhadapan dengan laki-laki itu lalu menuangkan segelas wine untuk dirinya, "nggak benci, cuma nggak pengen ketemu dia aja"

Laki-laki itu memajukan tubuhnya, "aku ini kembaran mu, aku tau apa yang ada di pikiran mu"

Sunghoon berhenti meminum winenya lalu menatapnya tajam, "kamu itu Park Sunghoon, aku Ryu Sunghoon. Kita nggak kembar"

"kita kembar"

"nggak"

"itu benar"



Ziung!

Prang!



Park Sunghoon menoleh kebelakang, kaca nya pecah karena Ryu Sunghoon tiba-tiba memakai kekuatannya untuk mengeluarkan besi tajam yang harusnya mengenai dadanya, tapi meleset, "kita berbeda hanya karena kamu mempunyai kekuatan"

Ryu Sunghoon memejamkan matanya sebentar lalu kembali bersandar untuk menenangkan emosinya yang selalu tidak bisa di kendalikan, "cukup, keluar dari apartemen ku sekarang"

Park Sunghoon menaruh gelas nya lalu berdiri sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana, "lain kali belajarlah untuk mengontrol sifat sensitif mu" ujarnya lalu berjalan ke pintu, dia berhenti lagi saat mengingat sesuatu, "oh ya, obsesi dengan perempuan yang nggak kamu sukai itu sudah terlewat batas, pakai otak mu untuk berpikir, bukan hanya bermain dengan kekuatan bodohmu" lanjutnya lalu pergi.

Ryu Sunghoon berhasil di buat bungkam dengan kalimat itu. Park Sunghoon ini memang selalu melempar kalimat realistis dan sarkas secara bersamaan di hadapannya. Walaupun memang sedikit memancing dirinya, tapi dia berusaha agar emosinya tidak mengganggu pikirannya malam ini.

Sunghoon mengusap wajahnya lalu menatap botol wine di depannya, "...sepertinya benar, aku udah kelewat batas" gumamnya.



~~~

This is SUNGHOON [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang