Bagian 14 : "hanya untuk ku".

704 126 3
                                    

Ayla bungkam mendengar apa yang barusan di katakan Jay. Tidak mungkin. Apa dia mencoba mempermainkannya?

Laki-laki itu mengeluarkan ponselnya, "kamu nggak percaya? nih" Jay memperlihatkan foto seorang laki-laki memakai hoodie terlihat membawa pisau berlumuran darah sambil menyeret seorang pria.

Jantung Ayla rasanya keluar dari tubuhnya, walaupun di foto itu wajah nya tidak terlihat, tetapi dari belakang benar-benar mirip dengan Sunghoon.

"kamu harus jauh-jauh dari dia, putusin Sunghoon sekarang juga, Ayla"

Ayla menatap Jay, "a- aku nggak bisa.."

"kenapa? kamu sayang dia? bisa-bisanya kamu sayang sama seorang pembunuh. Aku bakal jaga kamu, aku nggak akan biarin kamu kena sama permainan dia, oke?" Jay menggenggam tangan Ayla, menatap mata berbinar gadis itu, "kita udah temenan dari kecil, kamu nggak percaya sama aku?" 

Ayla tidak menjawab. Dia dan Jay memang sudah berteman sejak kecil, sampai sekarang mereka bekerja di perusahaan yang sama. Seperti Tuhan memberikan Ayla dan Jay takdir untuk bersama sebagai partner hidup.

"itu bukan Sunghoon, kan?" tanya Ayla.

"itu beneran dia, kamu baru aja pacaran sama dia. Nggak lama juga hubungan kalian. Kamu belum tau sisi dia sebenarnya" ujar Jay lalu menjeda kalimatnya, "putusin dia sebelum kamu jadi korbannya, Ayla. Aku nggak mau kamu mati di tangan dia"

Gadis itu berdiri dan mengambil tasnya, "aku harus pergi" ucapnya lalu berjalan tanpa menunggu balasan Jay.

Jay senyum menyeringai, dia membuka pesan dan menekan satu nama.




~ Jake ~

dia percaya

serius? makasi, ya
udah bantuin aku

tentu, aku bakal selalu bantu kamu

ayo ketemu
aku traktir minum



~~~


Dep!


Sunoo menoleh melihat Ni-ki yang merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang bersebrangan dengannya, "kamu dari mana?"

"kerja kelompok"

Sunoo mengangguk, "gimana sekolahnya? kamu suka atau nggak?"

Ni-ki terdiam sebentar lalu menoleh sambil tersenyum, dia mengangguk, "lebih baik dari sekolah yang sebelumnya menurutku. Aku punya banyak temen karena bakat menari ku!" seru Ni-ki.

Sunoo lega mendengarnya, syukurlah kalau Ni-ki merasa nyaman. Walaupun tinggal jauh dari kota, Ni-ki tetap merasa senang dan malah betah sekali. Sunoo belakangan ini juga memulai pekerjaan nya membantu seorang nenek yang menjual kue di toko.

Dulu sebelum dia pindah ke kota bersama Ayla, toko kue itu adalah tempat biasa dia membeli kue atau roti sejak kecil. Nenek yang mendirikan toko itu bahkan sangat ingat dengan Sunoo, anak laki-laki yang penuh energi positif dan selalu tersenyum.

Tuan dan nyonya Ahn sedang beristirahat di kamar, tadi Sunoo sudah sempat memasak sup jagung untuk makan malam mereka.

"gimana kak Ayla, dia nggak ada kirim pesan?" tanya Ni-ki sambil menaruh handuknya setelah selesai mandi.

This is SUNGHOON [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang