Bagian 12 : Hari yang sulit.

736 131 1
                                    

Sunoo menatap Ni-ki sebentar lalu tersenyum, "nggak, kemarin masak ga sengaja kena pisau"

Ni-ki mengangguk lalu bersandar di bar, "ini pertama kalinya, kakak lukain diri sendiri, kan?"

Sunoo kembali berhenti memotong, "kamu mending duduk aja, makanan nya udah mau jadi"

Ni-ki berjalan ke sofa lalu menyalakan tv nya, "kak, kalo butuh temen cerita, sekarang udah ada aku. Oke?" ujar Ni-ki tanpa menoleh.

Sunoo diam-diam tersenyum sambil menahan air matanya yang segera jatuh. Kalimat itu membuatnya hangat. Seharusnya dia tidak seperti ini. Ini sebuah kesalahan


"Ni-ki dimana?!" Ayla berteriak.

Sunghoon memejamkan matanya sebentar karena teriakan yang langsung menusuk telinga nya. "nggak usah khawatir, dia udah sama Sunoo" ujarnya sambil menyetir. Mereka sedang dalam perjalanan ke apartemen.

"tapi dia kabur dari rumah sakit! kabur dari rumah juga!"

"kamu nggak tau orang tuanya?"

Ayla mengerutkan keningnya.

"tuan dan nyonya Bae sering bertengkar, mental Ni-ki bisa kena kalau dia nggak berada di tempat yang membuatnya aman. Andalkan semua ke Sunoo, kamu kan tau dia anak baik"

"Sunoo masih harus kerja, dia ke kafe dari jam 9 sampai jam 8 malam, Sunghoon!"

"lantas?!"

Intonasi Sunghoon membuat Ayla terkejut.

"kamu juga harus kerja!, kamu kerja dari jam 8 pagi sampai 8 malam! kamu masih bisa urus Ni-ki?!"

Ayla bungkam karena Sunghoon yang ikut marah. Dia memalingkan pandangannya.

Sunghoon menatap Ayla sekilas, bayangan gadis itu terlihat di kaca, dia jadi merasa bersalah karena menaikan intonasi suaranya.

"setidaknya Ni-ki masih punya teman yang umurnya tidak jauh dari nya, jadi dia bisa berkomunikasi dengan mudah, tidak seperti di rumahnya. Dia juga akan pergi ke sekolah, kan? kalian sama-sama sibuk, jangan khawatir" Sunghoon menjeda kalimatnya, "maaf aku membentak mu"

"bukan salah mu, harusnya aku nggak berteriak duluan. Aku terlalu banyak pikiran sampai emosi ku tidak bisa di kendalikan. Maaf" ujar Ayla.

Sunghoon meraih tangan Ayla, menggenggam nya lalu mencium punggung tangan gadis itu. Ayla menoleh terbingung, "kamu tiba-tiba jadi manis?"

"kamu yang manis, bau parfum nya cocok uat kamu" ujar Sunghoon tanpa menoleh.

Ayla tersenyum malu, bisa-bisanya suasana yang panas tadi berubah secepat itu. 


~~~


Sunoo sibuk melayani pelanggan-pelanggannya. Seokjin menatap laki-laki itu. Sudah 5 hari belakangan ini Sunoo terlihat lesu dan tidak tersenyum seperti biasanya. Dia juga terlihat semakin kurus dari hari ke hari.

Entah apa yang terjadi dengan anak itu, Seokjin jadi khawatir. 

"Sunoo" panggil Seokjin setelah Sunoo menaruh nampan. Dia mengayunkan tangannya untuk menyuruh anak itu mendekat.

"kenapa, kak?"

Seokjin melihat Sunoo dari kepala hingga kaki, "kamu ada masalah?"

Sunoo terdiam sebentar lalu menggeleng, "nggak ada kok"

This is SUNGHOON [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang