Sret!
Srak!
"arghh!!!"
Sunghoon memiringkan kepalanya untuk menatap wajah pria yang sedang dia tahan di bawahnya itu, "kamu nggak capek ya nyulik anak kecil?"
Pria itu tidak menjawab, dia sulit bernafas dan darah di mulutnya terus-terusan keluar.
"kamu nggak berani culik orang dewasa karena anak kecil lebih polos? cih! kamu harusnya mati aja"
"y- ya!! bunuh aku aja!! bunuh!!"
Sunghoon mendengus, "tentu nggak bisa, kamu harus rasain siksaan dulu" ucapnya lalu melirik kebelakang karena mendengar sirine polisi, "selamat menikmati"
Klak!
"argh!!"
Sunghoon mematahkan tangan pria itu lalu pergi membawa anak kecil yang ketakutan di pojok sana, dia memanjat ke atas gedung yang di sebelahnya dan menurunkan anak gadis itu sesampai di atas, Sunghoon melihat kebawah. Pria itu di tangkap oleh polisi dengan paksa.
"kau!! aku akan mencari mu!!" teriak pria itu sambil menatap keatas saat di bawa polisi, Sunghoon tersenyum menyeringai sebagai balasan.
Dia berlutut lalu menatap gadis kecil yang menangis itu, "sshh.. nggak apa-apa, kamu aman kok" ujarnya tetapi gadis itu malah semakin menangis.
Sunghoon melihat sekitar karena panik, dia mengeluarkan sesuatu dari saku celana nya, "ini, ambil ya" ucapnya sambil memberikan permen stik pada anak itu, tangisan nya langsung berhenti.
Sunghoon menggendongnya lalu kembali turun kebawah, "kamu kesana ya, mama mu di sana" ujarnya sambil menunjuk ke depan, anak kecil itu berlari setelah mengangguk.
Tak lama ada wanita yang menghampirinya, menangis sambil memeluknya. Sunghoon tersenyum melihat pemandangan manis itu, rasanya hangat sekali. Dia jadi mengingat wanita yang kemarin.
Dia pergi dari sana menuju rumah sakit, berjalan di lorong untuk mencari kamar yang di tujunya. Membuka pintu membuat orang yang di dalam menoleh dan tersenyum.
"kamu berkelahi sama siapa lagi?" tanya wanita itu.
Sunghoon masuk lalu duduk di pinggir bangsal, "pria yang kemarin, gimana keadaan mu?"
"ya, udah di pastiin nggak akan membaik"
Sunghoon tersenyum tipis, mengingat penyakit itu tidak akan sembuh. Tentu saja perasaan nya jadi sangat sedih, takut, khawatir, semua menjadi satu. Hanya saja, tidak bisa di ekspresikan.
Wanita itu mendengus lalu mengusap kepala Sunghoon, "kamu udah kayak anak ku sendiri"
Sunghoon tersenyum, "memangnya nggak? kamu yang ciptain aku"
"aku cuma nambah aja, Tuhan yang ciptain kamu"
"sama aja" balas Sunghoon membuat wanita itu tertawa, "kenapa kamu ngasih aku kartu?"
"itu sebagai hadiah, karena kamu udah jadi anak baik" balas nya lalu menggenggam tangan Sunghoon, "jangan lelah jadi orang baik, ya. Aku tau itu sulit karena banyak yang berbuat jahat sama kamu, tapi aku harap kamu nggak lelah untuk melakukan itu. Karena semua pasti akan di balas dengan kebaikan nanti" lanjutnya.
Sunghoon mengingat kejadian tempo hari, saat dia bermain-main dengan kekuatan nya sembarangan. Rasanya sangat bersalah. Kenapa dia melakukan itu? apa pikiran nya sudah hilang?
KAMU SEDANG MEMBACA
This is SUNGHOON [✔]
Fanfic"i can be your lover, but can be your devil too" - SUNGHOON - Ryu Sunghoon di lahirkan dengan spesial. Sihir yang dia keluarkan itu bisa menjadikan dirinya dua orang yang berbeda. Ahn Ayla adalah gadis terpilih oleh laki-laki itu. Jangan sampai ter...