Hujan 22

16 3 1
                                    

Beginilah hidup di antara dua musim yang silih berganti
Banyak mengharap sesuatu yang tak mungkin terjadi
Bahkan sampai menanti sesuatu yang tak ingin di nanti

Kini, kemarau mulai meninggalkan peraduannya
Mulai menyusuri samudra yang tak terlihat dasarnya
Ia pergi, melambaikan tangan dan berkata "Sampai Jumpa"

Lagi-lagi hujan
Kenapa kau selalu hadir dalam takdirku?
Apakah kita memang berjodoh dan terikat waktu?
Yang benar saja, aku hanya ingin berdamai dengan kesendirianku

Jadi, terima kasih
Karena kau, menemaniku.

Di hari tawaku,
2 Agustus 2021

Sajak Hujan (Hati yang Tak Retak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang