Dirimu, tempat sebutir pilu.
Mengisyaratkan rintik sedu.
Membentangkan sekat yang tak bertitik temu.
Memanipulasi waktu, antara hujan dan salju.
Mereka sama, dingin.
Sepertimu.Aku sadar sekarang, hatimu bukan hatiku.
Bna, di hari duka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Hujan (Hati yang Tak Retak)
Short StoryTAMAT!!! Berawal dari suatu masa menuju sebuah zaman refolusi kata yang menyebabkan timbulnya rasa cinta terhadap suatu rangkaian kata mutiara yang lahir dari hati nurani, Entah apa yg terlintas di pikiranku, tapi inilah yg keluar dari tinta hitamku...