Hujan 16

119 8 0
                                    

Hai, benarkah kau sedang sakit tak berdaya?

Mengapa tak mengabariku?
Ingatlah bahwa aku pasti akan tahu.
Karena, hatiku dan hatimu terikat benang indah yang tak kasat atas pandangku dan pandangmu.

Tepat, setelah kabarmu menjumpaiku.
Ada doa yang mulai mengangkasa, melambungkan nama yang teramat dalam di lubuk asmara.

Aku lupa, kini diriku bukan siapa-siapa.
Tapi tak apa, kau pasti sembuh seketika.

Atas perantara langit yang kutatap tanpa membuka mata.

Bna, di hari duka.

Sajak Hujan (Hati yang Tak Retak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang