Hujan 18

120 8 0
                                    

Senyum itu hujan, tapi lain yang menurunkan

Ialah malaikat pemberi nikmat

Atas wasiat Pemilik Rahmat

Di waktu itu, di saat setiap senyum lenyap dalam sesaat

Kalian masih ingin mendusta?

Kalian masih ingin melawan takdir semerta?

Ketetapannya tak pernah buta.

Ingatlah, kau hanya sebutir zarah yang tak berguna

Jika bukan kau sendiri yang merubah itu semua.

Sedih, boleh saja

Asalkan, jangan sampai larut dalam kesedihan.

Hujan bukan pembawa berita duka

Bukan pula budak nafsu dan hawa

Ia hanya pengirim pesan

Agar kita tersenyum atas nikmat Sang Tuhan.

Walaupun, ada hujan yang menyesatkan

Iblislah pembawa takdir yang disamarkan

Untuk siapa? Takdir siapa?

Jelaslah, takdir kita umat manusia

Kalian mau percaya? Mau larut dalam duka?

Jangan wahai saudara, tegakkan tiap jengkal tubuh yang mulai tak berdaya

Karena Ia, tak pernah meninggalkan kita.

Ia, selalu menanti kita berpulang setelah lama tak lagi ingat jalan tuk kembali datang.

Menyapa-Nya, Sang Pencipta.

Dia tak pernah lekang akan kita, kitalah yang hina ini dengan segala lupa.

Bna, di hari hujan tanpa air.

Sajak Hujan (Hati yang Tak Retak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang