12.📍Fano & Lean📍

305 45 7
                                    

"Ketahuilah satu hal, satu hal yang terungkap bukan berarti segalanya akan ikut terungkap saat itu juga. Semuanya hanya perlu WAKTU."
- #Krnmntr_2316 -

Natasha berjalan menuju gerbang, setelah sekolah agak sepi. Ia menelfon seseorang untuk menjemputnya, tak lama kemudian sebuah mobil sedang hitam berhenti di depannya. Gadis itu masuk setelah melirik sekilas plat nomor mobil tersebut.

A 2202 NG

Plat itu hasil kombinasi dari inisial namanya. Di dalam mobil, gadis itu menatap jendela dengan tatapan yang sulit diartikan. Pandangannya memburam, kepalanya terasa berat. Pusing itu yang ia rasakan saat ini, cairan kental berwarna merah keluar perlahan dari hidungnya.

Tes..

Tes...

"Nona muda!" Ucap Pak Imam panik saat melihat nonanya mimisan, darah mengalir dengan deras dari hidung gadis itu.

"Tenanglah aku baik-baik saja, ini hanya mimisan,Bahkan aku pernah mengalami hal yang lebih buruk dari ini" Dalam kalimat terakhir hanya ia ucapkan dalam batinnya saja, gadis itu tau mobilnya disadap oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan kakak wakilnya hahaha.

5 menit setelahnya darah sudah berhenti keluar dari hidungnya, kepalanya juga sudah tidak terasa berat lagi. Matanya kini menyorot pada sebuah rumah minimalis yang ia sebut sebagai 'Markas'.

Mobil sedang itu berhenti tepat di depan gerbang rumah minimalis berwarna abu-abu. Dengan lambang pedang menyilang di depan gerbangnya, membuat Natasha bernostalgia.

"Ah~ rasanya tidak sabar membuat kejutan untuk Kakak wakil dan Kakak ketua." Gadis itu tertawa membayangkan respon dari kedua orang itu, pasti menyenangkan.

Setelah 2 tahun ia meninggalkan rumah ini,akhirnya ia kembali menginjakkan kakinya disini lagi. Terakhir kali ia meninggalkan rumah ini adalah saat sebelum ia pergi ke daerah kostnya.

Kret!

Pintu terbuka dengan perlahan, langkah kaki kecilnya membawa gadis itu ke dalam ruang keluarga. Sepi kata yang tepat untuk rumah itu, tidak ada orang sama sekali.

"Apa yang kau lakukan disini adik kecilku? Tidakkah kau sibuk sama tidak memberi kabar pada kakak ketuamu ini?"

Ucapan dengan nada dingin itu terdengar tepat di belakang gadis berambut sepinggang itu. Natasha menoleh dan membeku seketika saat tahu siapa orang tersebut. Wangi coffe ciri khas dari kakak ketuanya, RAJA KLEANDRA STEFANO Lean nama panggilannya.

"Kakak ketua~ kenapa sifatmu tidak berubah sama sekali sejak terakhir kalinya kita bertemu?" Lihat nada manja mulai keluar dari mulut gadis itu sekarang. Sifatnya mulai keluar saat ia bersama kakak-kakak yang sudah ia anggap keluarganya itu. Manja, ramah, baik, dan mudah marah serta cengeng itulah sifat aslinya.

Lean hanya melirik gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu "kau kan sudah betah tinggal disana, kenapa juga kau kembali kesini lagi!" Ucapnya sinis.

Bibir gadis itu melengkung, matanya mulai berkaca-kaca. Tangis kecilnya terdengar ke telinga Lean, membuat Pria itu gelagapan dengan hati-hati ia menenangkan Natasha.

"Aduh.. Hei kenapa kau makin cengeng saat di dekat kakak tampan mu ini astaga, kakak mu ini akan dihajar oleh wakilnya sendiri saat tahu adik kesayangannya ini menangis. Jadi berhentilah menangis okey?" Ucap Lean kalang kabut, bahkan ia saja yang ketuanya tidak seseram wakilnya saat marah sekalipun.

"Tidak akan hiks... Biarkan saja kau dihajar oleh kakak wakil hiks.. Itu juga karena dirimu sangat menyebalkan kau tahu hiks... Kenapa juga kakak wakil tidak mau menjadi ketua hiks... Dia akan lebih cocok daripada dirimu hiks..." Tangisannya malah semakin kencang, membuat seorang laki-laki yang diberi panggilan 'Kakak wakil' oleh adiknya-- ralat adik angkat maksudnya.

Ia berjalan dengan aura yang sangat menyeramkan, langkahnya seperti malaikat maut bagi pria yang saat ini sedang memeluk seorang gadis yang sedang menangis, berusaha menenangkannya dan menghindari seseorang.

"Apa yang kau lakukan pada adikku, tuan ketua? Apa belum cukup adik kecilku pergi karena ucapan mu yang menyakiti hatinya dua tahun yang lalu, hm? Apa kau masih tidak puas,ketua?" Ucapnya dengan menekankan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Ucapan orang itu tubuhnya menegang, bahkan ia tak berani untuk sekedar berbalik badan,hebat bukan? Seorang RAJA KLEANDRA STEFANO saja mampu tunduk di hadapan orang itu.

Hei, bahkan laki-laki bermarga STEFANO itu kalah apalagi anak buahnya bukan? Hahaha lucu sekali.

Orang itu adalah KING RAJENDRA STEFANO mirip bukan namanya? Jelas karena mereka adalah saudara kembar. Iya, saudara kembar namun tak seiras. Jangan inget kembar botak yah:).

"Aku tidak melakukan apapun padanya, sungguh aku tidak berbohong Fano." Ucap Lean berbohong, siapa juga yang ingin menerima HADIAH yang indah dari seorang STEFANO tidak ada.

"Anda yakin tidak berbohong, ketua?" Ucapnya dengan tatapan menyelidik, jika Fano sudah menggunakan bahasa FORMAL itu artinya akan ada yang terjadi detik itu juga seperti---

Bugh!

--pukulan mungkin. Kalian tahu siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan Lean. Padahal Sang ketua lahir terlebih dahulu sebelum wakilnya, hanya selisih 3 menit saja. Tapi adiknya sendiri bahkan lebih menyeramkan daripada dirinya sendiri.

'Sepertinya peran ku dan dia tertukar, seharusnya dia yang keluar lebih dulu bukan aku. Apa memang semua yang berstatus adik lebih menyeramkan dari kakaknya sendiri?!' Batin Lean berteriak frustasi rest pect Lean ;).

"Peran ku dan kau tidak tertukar, kakak. Hanya saja aku lebih menyeramkan dari dirimu sendiri kau tahu." Ucapnya menyombongkan dirinya sendiri. Memang ya keturunan Stefano selalu angkuh dalam hal fisik tapi kalau mental ehm, lupakan saja.

"Mau sampai kapan kalian adu mulut seperti itu, Kakak? Kalian bukannya menyambut diriku malah sibuk bertengkar sendiri. Apa aku harus kembali lagi?" Ucapan malas yang masih terdengar lembut di telinga ke dua lelaki itu membuat perhatian mereka tertuju pada gadis yang duduk santai di sofa ruang keluarga.

"Jadi petunjuk apa yang sudah kakak temukan? Pasti sangat penting sampai menghubungi nomor ponselku." Sepulang sekolah tadi, Fano memang sempat menelpon Natasha sambil berkata 'ada petunjuk, cepatlah kemari' lalu mematikannya. Singkat bukan? Oh, jelas.

"Aku tidak tahu pasti namanya siapa, tapi yang jelas di nama belakangnya ada nama 'GABRIEL'." Sepasang anak kembar itu kini, dalam mode serius. Melupakan dalam sekejap pertengkaran kecil mereka tadi.

"Gabriel dan Gabriella? Masuk akal sih. Tapi apa tidak ada inisial nama panjangnya?" Tanya gadis itu sekali lagi. Ia merasa ada yang janggal tapi tidak tahu itu apa.

"Inisial namanya persis seperti inisial namamu. A N G, entah orang tua mu yang terlalu pintar atau kita yang terlalu bodoh sampai membuat kehidupan mi sangat rumit seperti ini. Aku saja sudah pusing apalagi dirimu." Sahut Lean, saat melihat adiknya ingin menjawab.

_________________

Finally, 1000 kata lho ini. Sebagai permintaan maaf ku karena telat update, tadinya aku mau update hari ini. Tapi sebagian partnya malah kehapus, mood aku langsung anjlok. Jadinya aku kebut malam-malam.

Happy 5k Readers 🥳
Aku gak nyangka karya ini bakalan rame, padahal aku cuma promosi di SW sama tiktok. Terima kasih untuk kalian yang udah vote, komentar. Ataupun memperbaiki tata letak tanda baca. Aku Terima kasih banyak banget buat kalian. Sampai sini dulu curhatnta ya, See you next part guys.
(≡^∇^≡)

19-07-2021 // 20:01 WIB // Bjngr// pdngn

Diary 'Aqira' √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang