24. Extra-Chapter ☘

161 36 1
                                    

3 tahun kemudian...

SMA Cakrawala terlihat ramai malam ini. Promnight Angkatan 2021 yang lalu, dinyatakan lulus hari itu juga. Semua terlihat bahagia tak terkecuali anak kembat berbeda gender yang saat ini sedang duduk di belakan panggung.

Namun,diteliti dari raut wajah mereka ada setitik kesedihan disana.

Mereka tersenyum, Ini hari kelulusan mereka jadi mereka harus tampil se-bagus mungkin,bukan?

Untuk kenangan terakhir mereka di masa putih abu-abu ini.

Ya,Mereka harus tampil sempurna.

Tanpa keduanya sadari sejak tadi mereka sudah diperhatikan oleh seseorang dari kegelapan.

Orang itu tersenyum, tidak sabar untuk memberi kejutan pada mereka berdua. Ah tidak tapi kejutan yang saaangat indah!
_____________________________

Panggung utama Promnight malam ini terletak di pinggir lapangan, panggung tersebut tampak megah dan tak lupa di sepanjang koridor di lantai dua di beri lampu berbentuk kupu-kupu.

Panggung tersebut tampak seperti langit malam yang cerah dengan Flash lampu yang dinyalakan para Siswa-siswi Promnight.

Sungguh indah!

Natasha berdiri di ujung koridor lantai 2 yang berada di sebelah kanan lapangan, Sedangkan Lio berada di ujung koridor lantai 2 yang berada di sebelah kiri. Natasha bertatapan dari jauh dengan sang kakak Lio, Ya Lio bangun dari komanya 2 tahun yang lalu dan meneruskan sekolahnya bersama sang adik.

Namun, entah kenapa perasaan sepasang anak kembar ini menjadi tidak karuan. Seolah akan ada yang menanti mereka tapi yang pasti itu sesuatu yang sangat di luar dugaan mereka.

Suara MC terdengar hingga ke seluruh lapangan, mereka semua bersorak bahagia masa putih abu-abu mereka kini telah selesai. Masa depan mereka kini harus mereka tata dengan baik dengan bekal ilmu mereka.

"SELAMAT MALAM SEMUANYA!! CONGRATS GRADUATION !!" Teriak MC tersebut dengan semangat.

"SELAMAT UNTUK KALIAN YANG MENJADI PERINGKAT TERBAIK DI SMA CAKRAWALA!! "

Dan begitu seterusnya dengan berbagai Prakata dari Ibu/Bapak Guru,dan berbagai penampilan memukau dari setiap kelas-kelas yang dipilih. Sampai mereka tiba di puncak acara.

"BAIK TERIMA KASIH KEPADA KALIAN SEMUA TERUTAMA PRAKATA DARI BAPAK IBU GURU SEKALIAN. SEKARANG MARI KITA SAMBUT PENAMPILAN SPEKTAKULER COLLABORATION DARI KELAS MIPA 3 DAN JUGA MIPA 1!!" Seru MC itu heboh, Lampu lampu di sekitar lapangan mati secara tiba-tiba. Namun mereka kembali dikejutkan dengan 2 lampu yang menyorot 2 arah yang berbeda.

(Lio)
Kau membunuhku dengan kepedihan ini
Kau hempaskanku kedalam retaknya hati
Hingga air mata tak mampu
Tuk melukiskan perih
Yang kau ukir dalam hati ini

(Natasha)
Kau hancurkan diriku saat engkau pergi
Setelah kau patahkan sayap ini
Hingga ku takkan bisa
Tuk terbang tinggi lagi

(Natasha&Lio)
Dan mencari bintang
Yang dapat menggantikanmu
Sampai kini masih kucoba
Tuk terjaga dari mimpiku

Lampu di sepanjang koridor perlahan menyala dengan sendirinya, seiring dengan lirik dan langkah kaki mereka yang berjalan dengan teratur mereka terhanyut dalam lembutnya suara kolaborasi tersebut.

Yang buatku tak sadar
Bahwa kau bukan lagi milikku
Walau hati tak akan pernah
Dapat melupakan dirimu
Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku
Pada indah bayangmu canda tawamu
Pada indahnya duka dalam kenangan kita

Lio dan Natasha sampai di tangga terakhir, mereka berdua siap untuk mengakhiri lagu.

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi
Setelah kau patahkan sayap ini.

Namun, Sebuah suara melanjutkan lirik Lagu -Duka- milik lastchild itu.

Sontak tatapan keduanya berubah menjadi kosong dan bercampur sendu. Tidak mungkin ini pasti hanya ilusi, iya ini hanya ilusi pikir mereka.

___________________
dia terus berjalan dan berhenti di salah satu nisan bertuliskan

AXALLIO ARYA GABRIELLA ALEXANDER

Sang kakak tertuanya kini sudah berada di samping tuhan,gadis itu memeluk lembut nisan tersebut setelah sebelumnya berdoa. Hingga sebuah uluran tangan berada di depannya.

"Bangkit Natasha sudah cukup kau terpuruk selama ini, ayo bangkit bersama ku. Kita sama-sama kehilangan" Ucap orang itu, tatapan teduhnya mampu membuat Natasha tersenyum setelah sekian lama. Tangannya terulur menyambut tangan itu.

"Kak Asqa kok bisa sekuat ini sih?" Tanya Natasha kagum, namun tatapan getir di matanya tidak bisa ia sembunyikan.

Asqa terkekeh ringan, "Karena berkat ini-" Ucapnya menunjukkan dadanya "-dan ini" ucapnya lagi sambil menunjuk kepalanya.

Keduanya tertawa walau hati mereka sedang terluka, Sudah biasa bagi mereka seperti. Terluka lalu tertawa seolah tak terjadi apa-apa.
___________________

Lampu tersebut menyorot kepada orang yang melanjutkan lirik lagu tersebut. Tatapan tak percaya terlihat jelas di mata anak kembar itu.

Hingga ku takkan bisa
Tuk terbang tinggi lagi

Dan mencari bintang
Yang dapat menggantikanmu
Sampai kini masih kucoba
Tuk terjaga dari mimpiku

Yang buatku tak sadar
Bahwa kau bukan lagi milikku
Walau hati tak akan pernah
Dapat melupakan dirimu

Tatapan yang semula kosong itu perlahan menetaskan kristal-kristal bening, tak tahan akan kerinduan mereka keduanya langsung terduduk di sana. Lagu itu memang mencerminkan kedua remaja tersebut tapi mereka tak menyangka saja.

Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku
Pada indah bayangmu canda tawamu
Pada indahnya duka dalam kenangan kita

Sampai kini masih kucoba
Tuk terjaga dari mimpiku
Yang buatku tak sadar
Bahwa kau bukan lagi milikku

Walau hati tak akan pernah
Dapat melupakan dirimu
Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku

Pada indah bayangmu canda tawamu
Pada indahnya duka dalam kenangan kita

Orang itu berjalan mendekati dua remaja yang masih meneteskan air mata itu,matanya memancarkan keriduan yang sangat dalam.

Dia memeluk kedua adiknya itu walaupun kedua remaja tersebut sedikit tersentak dan memberontak dalam hitungan detik. Dia memberi kata-kata penenang yang sama seperti dulu.

"Adik adik kakak gak boleh nangis yah, kalian kuat sangat kuat. Bahkan tanpa kakak pun kalian tetap bisa bertahan, Kalian hebat!" Orang itu menepuk kedua punggung adiknya bangga.

"nggak mungkin ini pasti hanya mimpi!"

"Ini pasti cuma halusinasi gue!"

Mereka menyakinkan jiwa mereka yang sedikit terguncang, Kenyataan ini tak bisa mereka terima dengan begitu cepat. Semuanya berjalan begitu saja.

"Kakak!"

Natasha terisak hebat dalam pelukan orang itu memeluknya erat seolah tak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Lio ikut memeluk erat orang itu, Dia sangat merindukan orang ini. Orang yang merawatnya, Kakaknya.

"Bang Arya apa kabar?"

--------------------------
Aku gak akan pernah tega buat tokoh menderita :)

This is last Chapter guys!

Diary 'Aqira' √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang