Happy reading and be happy
I'm back guys.
Komen apa saja mengenai cerita Hopeless ini. Full komen, up double.Abi terduduk lemas di ruang tengah apartemen miliknya. Sudah pukul 23.25 waktu setempat, dan dia baru pulang setelah menghabiskan waktu bersama Felly. Banyak hal yang mereka lakukan, termasuk bernostalgia. Mengenang kembali kisah semasa SMA yang sempat terpisah karena kepergian Felly.
Pria itu mengusap rambut hitam sedikit kasar. Wajah frustrasi begitu kentara, dilanda kebimbangan yang begitu mendalam untuk menentukan perihal hati.
Selama bersama Felly tadi, jujur Abi seolah dibawa kembali pada masa-masa yang membuatnya bahagia tanpa beban. Sikap yang dimiliki gadis itu masih tetap sama, memicu rasa cinta yang dulunya sempat mati.
Manik milik Abi melirik ke pintu kamarnya. Di sana istrinya sedang tertidur dalam kondisi mengandung. Sedangkan dirinya baru saja menghabiskan waktu bersama cinta pertamanya.
Abi menghela napas. Dia mengubah posisi menjadi berbaring, sambil memandang langit apartemen. Malam ini, dia memutuskan tidur di sofa, merenung perbuatan yang baru saja dilakukannya hari ini.
Di lain posisi, Rica menggeliat dari tidurnya. Sejak tadi, calon ibu itu susah memejamkan mata. Beberapa kali merubah posisi, Rica tak bisa lelap. Mengingat pikirannya tertuju pada sang suami yang entah ke mana.
Rica melirik jam di nakas. Wanita itu menghela napas gusar, memilih keluar dari kamar. Sejenak, langkah terhenti melihat sosok yang terenggok di sofa. Langkahnya berderap, menghampiri Abi yang tertidur pulas.
Menelisik penuh wajah Abi yang terlihat lelah. Rica menuju kamar dan mengambilkan selimut untuk suaminya. Tangannya membelai lembut rambut hitam milik Abi, dengan bibir yang tak berhenti mengulas senyum.
"Secepat itu Kak Abi buat aku jatuh cinta," gumam Rica pelan.
*****
Rica telah selesai mandi, ketika Abi memasuki kamar. Keduanya saling berpandangan, sebelum Abi memutuskan pandangan.
"Kak Abi semalaman enggak makan?"
Abi yang sedang membuka pakaian menggeleng. Bibirnya seolah terkunci untuk sekadar berbicara dengan sang istri. Rica yang melihat itu, mengerutkan kening bingung. Suaminya terlihat beda pagi ini.
"Kak Abi kenapa? Sakit?"
Lagi, suaminya hanya menggeleng. Masuk ke kamar mandi membawa kebisuan yang memicu banyak tanya dalam pikiran Rica.
Tak ingin ambil pusing, Rica segera membuat sarapan. Siang ini ada jadwal cek kehamilan. Rencananya dia akan mengajak Abi menemani, mengingat di jadwal kuliah suaminya, tidak ada mata kuliah untuk hari ini.
"Kak Abi!" panggil Rica saat melihat langkah pria itu bukan mengarah ke meja makan, melainkan ke ruang tengah.
"Mau ke mana, Kak?" tanya Rica penasaran.
"Kampus."
"Bukannya Kak Abi enggak punya jadwal hari ini?"
Abi terdiam. Dia lupa jika Rica sudah tahu semua kegiatan atau jadwal kuliahnya. Dia sendiri yang meminta Rica untuk tahu semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Tamat
ChickLitSYORY 6 Tentang dia yang harus berjuang setelah dijebak dalam sebuah insiden oleh seseorang. Kehidupannya jauh berubah dan dibenci semua orang termasuk keluarganya hingga sang kekasih yang berakibat pada putusnya hubungan keduanya. Dia harus berhent...