||33|| Hopeless

10.1K 608 35
                                    

Happy reading and be happy

Tidak pernah terbesit dalam benak Rica jika akan dipertemukan dengan wanita, yang merusak rumah tangganya. Sebuah situasi yang ingin dihindari, tetapi keadaan malam mempertemukan keduanya di toilet wanita di pusat perbelanjaan itu.

Rica berusaha untuk pergi, tetapi Felly mengadang di jalannya.

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Apa kita saling kenal?" sarkas Rica geram.

Lahir dan besar di keluarga yang penuh sopan santun, Rica sudah terbiasa bertutur kata sopan dan menghargai orang lain. Akan tetapi, saat ini ada pengecualian khusus bagi Abi dan wanita yang tidak tahu malu di depannya saat ini.

Felly merasa tertekan dengan cara Rica menatapnya. Namun, dia tak punya pilihan lain untuk mundur saat ini.

"Untuk itu ... kita bisa bicara untuk saling mengenal."

"Aku tidak punya waktu!"

"Aku mohon, kita harus bicara sebagai sesama wanita," pinta Felly memelas.

Rica membuang muka, mungkin sudah saatnya dia berbicara dengan wanita yang sempat membuatnya penasaran itu.

"Baiklah," ucap Rica mengalah.

Keduanya memutuskan bicara di restoran sushi. Sebelumnya, Rica sudah menghubungi Anin untuk pulang terlebih dahulu karena dia akan menyusul nantinya.

"Mau pesan apa? Biar aku yang ...."

"Kamu kira aku enggak bisa bayar?" sanggah Rica membungkam Felly yang wajahnya berubah pucat.

"Bisa kita langsung ke intinya? Waktuku sudah terbuang banyak, untuk membicarakan hal tidak penting seperti ini!"

Mengangguk kaku, itu yang Felly lakukan.

"Apa kamu yakin akan bercerai dengan Abi?"

Dahi Rica berkerut, seulas senyum sinis terpatri. "Bukankah itu yang kamu inginkan? Kenapa kamu malah mempertanyakannya?"

"Itu tidak seperti yang kamu pikirkan."

Rica tertawa pelan. "Memangnya apa yang aku pikirkan?"

"Aku tidak pernah tahu jika Abi sudah menikah!" seru Felly yang hampir menangis.

"Oh, ya? Bukannya Mbak kamu itu melakukannya untuk adik tersayangnya? Bahkan, menyakiti Kak Fadli yang sungguh mencintainya."

"Mbak Yanti tidak pernah jujur, begitu juga dengan Abi," lirih Felly.

"Berarti ... pria itu sungguh mencintai kamu," kaya Rica datar.

"Dia enggak mencintai aku, tetapi mencintai kamu. Dia bahkan enggak mau bercerai dengan kamu saat ini."

"Tetapi, aku tetap ingin bercerai dengannya!"

"Lalu bagaimana dengan anak kalian?"

"Anakku, bukan anaknya!"

Hopeless TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang