Rahasia

105 93 33
                                    

Moona menapakkan kakinya dengan enggan menuju sekolah. Baginya sekolah sekarang tidak berarti. Sekolah adalah musuh utama. Moona harus menghadapi seseorang siapa lagi jika bukan Grace?

Baru saja tiba dilorong utama sudah banyak yang menatap Moona sinis. Mereka menatap Moona seakan Moona adalah virus atau bakteri yang harus dijauhi.

"Aku kecewa kepada Moona. Setega itukah dia kepada Violet?"

"Jauh-jauh dari pembunuh,"

"Apa dia tidak merasa bersalah?"

"Harusnya keluarga Violet mengeluarkannya dari sini,"

Sekiranya itulah bisik-bisik yang Moona dengar. Baru saja Moona akan membuka knop pintu kelas Aiden sontak menarik Moona menjauh.

Seember tepung jatuh dari atas pintu dan hampir mengenai Moona.

"Lo nggak papa?" Tanya Aiden memastikan.

"Iya gue nggak papa, siapa yang tega ngelakuin ini,"

"Lo belum tau?" Tanya Aiden.

"Emang ada apa?"

Aiden menunjukan ponselnya yang menampilkan forum sekolah.

'Karena perasaan iri mungkin inilah alasannya melakukan hal itu kepada Violet. Entah kenapa seorang teman melakukan itu pada sahabatnya sendiri,"

"Apa ini?" Tanya Moona terkejut.

"Percakapan lo sama Tante Yanti ada yang nyebar kemarin. Gue juga kaget buka forum baru-baru ini,"

Moona menutup mulutnya tak percaya. Moona segera bangkit dan membuka knop pintu kasar. Perlakuan Moona mengundang perhatian siswa yang sedang bergosip.

"Oh... Jadi ini pembunuhnya," Kata Tania sambil tersenyum miring.

"Minggir gue ada urusan sama cewek gresek disana," Ujar Moona sambil mendorong Tania.

"Siapa yang lo panggil cewek gresek?" Tanya Haura sambil melipat kedua tangannya.

"Haura?"

"LO YANG UDAH NGERACUNIN VIOLET IYA KAN?!! APA MAKSUT LO NGELAKUIN ITU HAH? SALAH APA VIOLET SAMA LO!" Bentak Haura dengan nada tinggi.

"Kayaknya kalian semua salah paham deh,"

"Salah paham? Bukannya lo yang ngejenguk Violet pertama kali? Lo kan sama bocah cupu ini!"

Tania menarik Laisa yang sudah berantakan dan menangis tersedu-sedu dihadapan Moona.

"Gue nggak ada waktu buat debat! Minggir,"

Moona menarik tangan Grace dengan kasar.

"Ah, sakit Moona," Ringis Grace pelan.

"Cukup drama lo Grace! Gue muak pura-pura nggak tau dihadapan lo. Apa maksud lo ngelakuin semua ini? Kenapa lo celakain orang yang nggak bersalah!"

"Maksud kamu apa Moona?" Tanya Grace tak paham.

"Masih mau pura-pura?"

Grace bersmirk dan kemudian bertepuk tangan.

"Bagus,bagus... Akhirnya aku mendengar hal yang ingin aku ketahui. Lo emang pinter seperti yang gue duga. Gue tau, lo emang beda dari sahabat lo yang dongo dan mudah banget ketipu. Ck,ck,ck jadi lo sekarang ngga ada pembela?" Kata Grace meremehkan.

"Ada," Sahut Alisha dari arah belakang.

"Oh, jadi ada yang percaya dengan seorang pembunuh?"

"Enggak! Moona bukan pembunuh. Lo yang pembunuh. Lo yang udah bunuh bunda kan?" Ucap Alisha yang sudah emosi.

Mysterius Girl ( TERBIT√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang