Tertangkap&Tertolong

97 79 55
                                    

Moona merasa risih ketika sinar matahari menembus indra penglihatannya. Moona merasakan pening yang menyerang dikepalanya. Hidungnya mencium bau anyir yang amat menyengat. Pendengarannya menangkap suara-suara yang tidak pantas untuk didengar.

"Dimana ini?" Tanya Moona sembari meraba-raba sekitarnya. Tangannya menangkap sesuatu yang kenyal dan empuk.

"Oh astaga!" Jerit Moona saat tau benda yang dipegangnya adalah bola mata manusia. Moona sadar sekarang bahwa dia didalam sebuah sel yang berisi banyak tulang-tulang manusia. Diluar masih banyak sel yang berisi wanita telanjang. Semuanya menangis meraung-raung kelaparan. Keadaan mereka sangat memprihatinkan dengan tubuh yang dipenuhi lebam-lebam dan luka lainnya. Sebuah tangan kecil menggapai ujung jaket milik Moona.

Moona menepis tangan itu. Matanya mengamati sang pemilik tangan kecil itu.

"Kakak?" Ucap sang pemilik tangan itu.

Seorang anak kecil berumur 14 tahun dengan kaos lusuhnya memandangi Moona dengan senyum lebarnya. Rambutnya gimbal entah sudah berapa hari tidak keramas.

"Nama aku Michelle, nama kakak siapa?" Tanya Michelle.

"Namaku Moona, adek kenapa bisa ada disini? Dan ini tempat apa?"

"Ini adalah penjara kakakkkk.. Ada cewek namanya Kak Leona, dia akan memenggal kepala kakak dan meminum darah milik kakak. Organ-organ kakak akan diambil dan dijual. Jika wajah kakak cantik atau kakak memiliki kelebihan lainnya maka mereka akan mengambil apa yang kakak punya! Darah kakak juga akan digunakan untuk berendam dibak mandi itu," Jelas Michelle.

Moona menutup mulutnya. Jantungnya berdegup kencang sekarang.

"Kapan kakak tiba disini michelle?"

"Kalau tidak salah kakak datang kemarin malam. Kak Grace menyeret kak Moona menggunakan karung besarr," Celoteh Michelle.

"Apa hanya kakak yang dibawa kemarin?"

"Iya, Michelle tidak melihat yang lain,"

Jadi dimana Alisha dan Imo Karin?
Moona mencari dimana tasnya berada. Ponsel Moona terjatuh saat Moona akan membuka pintu mobil.
Sedangkan jam tangan milik Moona yang dapat merekam suara menghilang entah kemana.

"Ohhh sudah bangun rupanya ya?" Tanya seseorang dengan hoodie hitamnya.

"Kau!" Moona menarik kerah dari wanita si berhoodie.

"Apa yang ada dipikiranmu hah?!! Mana Imo Karin dan Alisha?!" Sembur Moona.

"Mereka aman-aman saja, khawatirkan saja dirimu itu. Malam nanti saat bulan purnama tiba, kau harus serahkan wajah cantikmu itu," Ucap Grace dengan nada santainya.

Moona mengepalkan tangannya dan berusaha menggapai kerah milik Grace.

"Kau! Apa sebenarnya yang kau mau hah?!" Bentak Moona.

Grace tersenyum kecut. Dia melangkah ke sel milik Moona dan menarik rambut milik Moona.

"KENAPA TIDAK TANYAKAN ITU PADA MENDIANG KAKEKMU BODOH?! KENAPA KAU TIDAK TANYAKAN KEPADA CEO LOGAN CORPORATION?!!!" Ucap Grace dengan nada tingginya. Dada Grace naik turun untuk menetralkan nafasnya.

"KAKEKMU MENGHABISI AYAH DAN JUGA IBUKU! AYAHMU JUGA TURUT ANDIL DALAM PENYERAMPOKAN ITU JUGA. KAU TAU? BETAPA TEGANYA KELUARGAMU ITU MEMBAKAR RUMAH KAMI DAN MENINGGALKAN SEORANG GADIS KECIL DISANA! KAU TAU APA YANG AKU RASAKAN 6 TAHUN INI?! SEMUA MEMBENCIKU, MEREKA MENJAUHI AKU KARENA AKU PUTRI KORUPTOR,"

Cekalan Grace pada rambut Moona melemas. Tubuhnya merosot kebawah. Tangannya memeluk keduanya lututnya. Isak tangis mulai lolos dari kedua mulut Grace.

Mysterius Girl ( TERBIT√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang