Typo bertebaran!!!
"Permisi permisi!!" teriak suster yang sedang mendorong brankar seorang pasien yang berlumuran dengan darah di bagian kepala.
Orang itu...." batin Senja.
"Kak Alden!!" teriak Senja setelah tau siapa orang yang tergeletak lemas di atas brankar itu.
"Suster ini kenapa bisa?" tanyanya panik.
"Pemuda ini jadi korban tawuran," jawab salah satu suster yang mendorong brankar. Saat akan masuk kedalam ruang, Senja di cegat oleh kedua suster.
"Adek ga boleh masuk," ucap sang suster.
"Nggak!! saya mau ikut masuk!!" teriak Senja.
"Maaf tidak bisa."
"T-tapi kakak saya,"ucap Senja dengan isakannya.
"Kami akan melakukan semaksimal mungkin." Lalu menutup pintu ruangan.
Senja pun duduk di kursi dan menangis, saat ini yang bisa ia lakukan hanya berdoa kepada yang maha kuasa.
"Gue yakin, kakak lo ga bakal kenapa-napa." Kata Arka menenangkan Senja.
"G-gue hiks.. gue takut," ucapnya terbata-bata.
"Gue takut, nanti kak Alden nyusul mama sama papa," spontan Arka menarik Senja kedalam pelukannya, mengusap pelan bahu gadis itu.
"Kita Do'ain yang terbaik buat kakak lo ya," Senja mengangguk-kan kepalanya di dalam dekapan Arka.
"Ga usah nangis, kalo lo nangis jelek tau." Ucap Arka yang masih mengelus bahu Senja.
"Tapi lo suka kan?" Arka pun hanya diam tak menjawab pertanyaan gadis yang berada dalam pelukannya ini.
Ceklek...
Anggap aja suara pintu di buka:v
Saat mendengar suara pintu ruangan terbuka, cepat-cepat Senja melepaskan pelukannya pada Arka lalu berdiri menghadap sang dokter.
"Keadaan kakak saya gimana dok?" tanya Senja kepada dokter laki-laki yang menangani Alden.
"Kakak kamu tidak apa-apa, cuman ada luka di bagian kepala dan tangan saja." Jawab sang dokter.
Senja tak henti-henti mengucapkan kata syukur kepada tuhan.
"Saya boleh masuk dok?" tanya Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Untuk Senja [ Selesai ]
Novela JuvenilBelum di revisi Di larang plagiat!!! "Fajar bisa berangkat bareng ngga besok?" "Sorry Nja ga bisa, gue mau berangkat bareng Nadia besok." •••••••••• "Dasar ganjen!" "Siapa yang ganjen?" tanya Senja kepada Fajar. "Ya lo lah!!" Senja mati-matian...