"Aku adalah Arabella Vroom dan aku akan tetap berada disisi suamiku, dia suka atau tidak."
"Pernikahan ini bukanlah untuk diriku, aku pria bebas yang tidak akan terikat pernikahan sampai kapanpun. Kau mau mundur atau kau akan mendapatkan air mata ak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Asal mula kincir angin dibangun adalah karena tempat ini dulunya adalah rawa-rawa dan setiap musim hujan datang, air dari danau ini selalu meluap-" Arabella atau Ara tampak menjelaskan kegunaan kincir angin kepada beberapa wisatawan yang tengah ia antar untuk melihat keindahan desa yang masuk kedalam warisan budaya UNESCO.
Suara getaran ponsel di saku jaketnya membuat dirinya mengerutkan kening, ia menarik napas kemudian berseru kepada beberapa orang yang tengah sibuk untuk mengambil gambar.
"Aku akan memberikan kalian waktu dua puluh menit untuk berkeliling area ini dan mengambil foto." Terdengar suara antusias orang-orang yang langsung dengan cepat menjauh.
Ara mengambil ponselnya dan tersenyum ketika melihat siapa yang menghubunginya, dengan cepat ia mendial nomor yang sudah tersimpan itu dan menempelkan ponsel itu di telinganya.
"Kau menghubungiku?" Ara bertanya ketika panggilannya terjawab.
"Ya, aku merindukan kekasihku." Suara pria yang telah bersama-sama dengannya selama tiga tahun ini mengisi indera pendengaran Ara, ia tersenyum mendengar suara Hendrik yang memelas.
"Kapan kau pulang?" Hendrik bertanya kepada Ara.
"Kemungkinan lusa." Jawab Ara yang langsung mendapatkan erangan.
"Baby, besok hari perayaan kita yang ketiga." Pria itu mencoba mengingatkan Ara yang langsung menepuk keningnya, bagaimana ia bisa melupakan hal ini.
"Maafkan aku, tapi tugas-""
Desahan napas yang tampak berat di telinga Ara membuat wanita itu meringis. "Baiklah, aku tahu pekerjaan-"
"Baby, aku mohon. Aku butuh pekerjaan ini untuk-" Ucapan Ara terputus ketika Hendrik memotong pembicaraan.
"Aku bisa membantumu, Ara. Tapi kau selalu menolak."
