Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
-----------------------
"Apa yang kau lakukan?" Pertanyaan itu datang dari Will ketika Trent baru saja menutup pintu.
"Memangnya apa yang aku lakukan?" Trent bertanya balik kepada Will.
-------------------
Will menatap Trent yang balas memandang degan wajah polos sementara Will mengetukkan jemarinya di atas meja kerjanya, ia melambaikan tangannya kearah ruang kerja Ara yang bisa ia lihat jelas dari sini.
"Maksudku apa yang kau lakukan dengan Ara?" Will bertanya setengah kesal. Trent duduk dihadapan Will dengan kening berkerut.
"Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya makan siang dengannya." Trent memandang Will.
"Aku ingin mengajakmu makan siang tapi ara memberitahuku bahwa kau sedang keluar dengan Giselle. Sekarang aku yang bertanya, apa kau sudah kehilangan otakmu?" Trent bertanya kepada Will.
"Apa maksudmu?" Will bertanya kesal karena sekarang disini ia menjadi tertuduh.
"Ya, apa kau sudah gila? Kau membiarkan Giselle kemari sementara Ara, istrimu juga berada disini?" Tanya Trent.
"Aku bahkan tidak tahu dia akan datang, aku hanya memberitahunya bahwa aku bekerja disini." Will mencoba memberi alasan.
"Jika pertemuanmu dengan Giselle tidak berjalan lancar, jangan limpahkan kepada aku dan Ara." Gerutu Trent lalu bersandar di kursi, ia memandang Ara telah selesai membereskan sisa-sisa makan siang mereka, sekarang wanita itu telah kembali berhadapan dengan komputernya.
Sementara Will terdiam mengingat sex panas yang ia lakukan bersama Giselle di apartemen wanita itu ketika ia mengantar Giselle pulang. Will kembali ke kantor dengan senyum terkembang, enath mengapa suasana hatinya menjadi buruk ketika melihat Trent bersama Ara.
Ia tidak suka Ara tampak santai menghadapi pernikahan mereka sementara Will bergelut dengan pemikiran ia menjalani pernikahan dengan Ara, ia tidak suka Ara tertawa santai seolah-olah pernikahan ini berjalan baik.
Will tidak suka dan kesal.
"Mungkin sebaiknya kau belajar menerima pernikahan ini agar kau berhenti uring-uringan dan berhenti menembakl semua orang yang tidak bersalah." Trent berdiri setelah mengucapkan kalimat itu membuat Will berpaling cepat.
"What?" Ia bertanya tak percaya kepada Trent yang telah berjalan menuju pintu.
"Kau dengar ucapanku." Trent tidak mengulangi perkataannya, ia berjalan keluar dari ruang kerja Will yang hanya bisa menyipitkan matanya, ia menoleh dan melihat Ara tampak tengah memandang kearah pintu ruangannya, wanita itu tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.
Will dengan cepat memalingkan wajahnya ketika Ara menoleh dan memandang kearahnya. Ia membuka laptop yang ada di mejanya, sesekali ia meirik Ara yang tampak fokus dengan komputer yang ada dihadapannya. Pada akhirnya Will melempar pulpennya ke atas meja dan berjalan menuju kaca bening yang membatasi ruangannya dengan Ara, dengan cepat ia menutup tirai lalu berjalan kembali menuju mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triumph Of Love ✅ (Completed)
Romantizm"Aku adalah Arabella Vroom dan aku akan tetap berada disisi suamiku, dia suka atau tidak." "Pernikahan ini bukanlah untuk diriku, aku pria bebas yang tidak akan terikat pernikahan sampai kapanpun. Kau mau mundur atau kau akan mendapatkan air mata ak...