#09 masjid depan.

147 33 0
                                    

"alig alig liat postingan gua di like hanin" malik heboh menunjukan ponsel nya ke depan muka arjuna dan jevan

"kepencet kali" imbuh arjuna

"bukan bro, hanin terpesona sama kegantengan gua ini" kata malik pede

"dih amat" julid jevan

omong omong ini sudah sore hari menjelang malam, para nyoters sedang berkumpul diruang tengah membicarakan hal random

"udah adzan ayo ke masjid" ajak arjuna, alim banget udah cocok jadi pacar pengetik. peach kares ✌🏻✌🏻

"gas"

lalu ketiga nya berjalan ke arah kamar masing masing mengambil sarung dan sejadah

setelah siap ketiga nya berjalan beriringan menuju masjid komplek.

rumah nyoters dan rumah jelita satu perumahan tapi kenapa ngga pernah ketemu di sekitaran perumahan?

nyoters selalu menghindar, jelita tidak tau rumah nyoters dekat dengan rumah para jelita, tapi nyoters tau.

"ga kerasa bentar lagi bakalan puasa" celetuk malik membuka obrolan ketiga nya yang diam diam trus, sengaja membuka obrolan pas melewati kuburan disitu, serem kalo diem.

"bener, gua pengen cepet cepet tarawih" kata jevan

"jelita tarawih nya kesini ga ya" sahut arjuna, jevan dan malik menoleh bersamaan pada arjuna

"udah mulai bucin kares lo?" tanya malik

"kaga" elak arjuna

"tapi bener. nanti kalo mereka tarawih disini terus make mukena"

"ANJING" umpat malik tiba tiba, "damage nya ga ngotak" lanjutnya

"mleyot" kata jevan

arjuna hanya mengendikan bahu sambil membayangkan kares sholat dengan mukena lalu arjuna menggelengkan kepala
"astagfirullah."

tidak terasa ketiga nya sudah sampai di masjid, mereka berjalan beriringan lagi menuju tempat wadhu lalu mengambil wudhu

selesai, mereka masuk dan mengisi shaf paling depan

sholat maghrib berjalan dengan khusyuk lalu mereka bertiga berjalan keluar dari masjid dan duduk di tangga pintu masuk masjid

"tunggu isa disini" kata arjuna, diangguki setuju jevan dan malik.

"bentar sarung gua merosot" malik berdiri membenarkan sarung nya kemudian duduk kembali

"ga make celana lo? masa sempakan doang" komentar arjuna

"gapapa gabakal merosot lagi juga, udah gua permanenin sarung nya" kata malik

"suka suka lo dah"

jevan hanya menyimak pembicaraan malik dan arjuna tanpa ada niatan menyahut.

"belum puasa udah pada main petasan" kata arjuna menggelengkan kepala saat melihat anak anak kecil cowo sedang bermain petasan di halaman luas masjid

"betul"

"eh bro, bening bro" malik menepuk pundak jevan dan arjuna heboh saat melihat seorang wanita keluar dari masjid dengan kerudung

"astagfirullah, zina mata." arjuna mengusap muka malik kasar membuat sang empu meringis

"astagfirullah" jevan ikut menggelengkan kepala

"hehheheh"

jevan berjalan meninggalkan malik dan arjuna lalu berjalan mendekati kerumunan anak anak yang sedang bermain petasan.

jevan menepuk pundak anak gendut yang memegang banyak petasan itu pelan
"bro, minta dong satu aja" kata jevan, si anak menoleh dan menyodorkan dua buah kembang api.

"nih a" katanya, jevan tersenyum

"makasih bro" si anak mengacungkan dua jempolnya lalu ikut bersorak dengan teman teman nya.

arjuna dan malik ikut mendekati jevan

"mau main itu lo?" tanya arjuna

jevan menoleh dan mengangguk

jevan malik dan arjuna berjalan mendekati kerumunan anak anak tadi lalu ikut bergabung

mereka bermain kembang api bersama sambil menunggu waktu isa, seru. sangat sangat seruu.

sementara dirumah para jelita ketiga nya sedang bergosip ria menunggu waktu isa seperti biasa
"masjid depan rame banget, besok besok sabi lah sholat kesana."

kiddoshit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang