RENGKUH|Sunyi.

4.6K 146 6
                                    

Suara film dari televisi besar menjadi latar suara dari senyapnya sebuah kamar di apartmen mewah dan empat orang remaja sedang terlelap dengan posisi yang sangat anggun,Juna sang pemilik apartmen tidur dengan posisi kaki di muka Jaenar dan tangan Jaenar yang masih memegang bungkusan snack sisa semalam yang sebagian isinya sudah berceceran di kasur.Di karpet ,
Chandra dengan mulut mangap yang liurnya mengenai baju Jeno dan memeluk Jeno.Suara alarm tak berfungsi sama sekali untuk membangunkan empat anak ayam ini sampai sampai seseorang masuk ke apartmen dan mereka tidak tau.Orang yang baru saja masuk ke apartmen itu menaruh bungkusan yang dibawanya dan naik ke kamar atas,tv ia matikan lalu mengehela nafas dan ia membuka audio sirine kebakaran dari hp nya dengan volume full,sontak mereka bangun dan panik kecuali chandra yang tak terusik,matanya Juna sinis saat tau pelakunya lalu beranjak untuk membersihkan muka, Jaenar dan Jeno hanya melamun bengong,
"Chandra mati apa gimane?nih orang kalo tidur ada alarm darurat keknya ngga bakal bangun,sekali bangun udah di akhirat"celetuk Mark lalu menampar pelan pipi chandra."tuh mulut akhlaknya bagus bener dah bang"sindir chandra dengan mata yang masih tertutup lalu menarik jaket Mark dan memeluknya erat,sontak pemuda blasteran korea-indonesia yang lahir dan masa kecilnya ia habiskan di Kanada itu memberontak berusaha melepaskan pelukan chandra.

♡||||||||||♡

Jaenar sibuk memotong sosis yang akan jadi toping nasi goreng,sedangkan Juna sibuk menarik narik chandra yang enggan bangun,"Chand!bangun ngga lo!"teriak Juna sambil menoel noel tubuh chandra dengan kaki,
berakhlak sekali yeorobun:).
Sedangkan Mark dan Jeno yang baru memberi makan ikan Juna di aquarium duduk dikursi sambil menyaksikan Jaenar masak,tak lama Chandra menyusul dengan mata setengah tertutup."wangi banget Nay"celetuk Chandra.
"Lu ngga usah makan Chand"protes Jaenar,pasalnya chandra sering memanggilnya dengan nama depannya."pagi pagi udah baper aja kayak si Juna"goda Chandra yang sontak mendapat tempelengan dari Juna yang baru saja turun setelah membereskan kekacauan semalam.
"Hari ini jadi latihan?"tanya Mark sambil menyuap nasi goreng ke mulutnya dan di balas anggukan oleh mereka.
Jeno yang sedari tadi main game online tak menggubris sekitarnya."makan game aja Jen,ngga butuh nasi kan lu"kesal Jaenar lalu merebut paksa Hp Jeno dan menaruh sepiring nasi goreng di hadapan kembaran tak seirasnya itu.Jeno hanya menunjukan eye smile nya.
"Gue hari ini mau kerumah dulu,Jinan pulang hari ini,ntar gue agak telat ngga papa ya bang,mau temu kangen ama bunda,wkwkwk"kata Chandra.
"Santuy,"jawab Mark

Nasi goreng sudah tak bersisa,Jaenar dan Jeno sudah pulang sedangkan Mark akan pergi dengan Juna,Chandra memakaikan Hoodie nya dan bersiap akan pergi ke bandara menjemput keluarganya.
"Gw berangkat yaw,"pamit Chandra

♡||||||||||♡

Bandara sudah setengah jalan telponnya berbunyi,
*Bunda*
"Halo bund..."
"..............."
"Oke bund,nanti kabarin Chandra ya,Chandra sayang kalian"
Tut.
Telepon dimatikan sepihak tanpa jawaban.
Chandra mengulas senyum lalu memutar mobilnya,hari ini keluarganya tak jadi pulang sebab ada urusan mendadak di Singapura.Chandra sudah terbiasa.


Chandra memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya,sebelum masuk ia pandang lamat lamat rumah itu,lalu masuk dan dijumpainya perempuan 50 tahunan yang sudah bekerja 15 tahun di keluarganya itu."Pagi bi Utiii,kangen Chandra nggakk"Chandra sudah memeluk Bi Uti yang sedang mencuci piring ."Udah siang ini mah Chand,ih belum mandi ya,asem banget"jawab Bi Uti tanpa berbalik.Chandra makin mengeratkan peluknya,"Bi,Bunda ngga jadi pulang"Katanya lirih sambil membenamkan wajah di pundak wanita yang mengurus nya dari kecil.
"Kangen ya?yaudah atuh sabarin dulu,besok pasti pulang,Chan mandi gih,Bibi mau masak makan siang dulu"
Chandra melepaskan pelukan nya,saat hendak menginjak tangga untuk ke kamarnya,kaki Chandra seolah kehilangan pijaknnya.
Brakk!!
Suara vas di tepi tangga yang tak sengaja Chandra senggol sontak mengehentikan aktivitas Bi Uti.
"Ya ampunn Chandraaa"panik Bi Uti.
Pandangannya berbayang,jantungnya berdebar hebat saat hendak meraih pegangan di tangga tangannya bergetar kakinya tak mau diajak kompromi,
"Bentar bibi ambil obatnya dulu"Bi Uti naik ke atas dengan tergesa gesa,mencari tablet yang jadi penolong di keadaan darurat,setelah menemukan di laci nakas Bi Uti turun dan mendapati Chandra yang seengah sadar,Bi Uti menepuk pelan dan membantu Chandra meminum tablet glukosa,sekitar 20 menit Chandra dan Bi Uti tetap di posisi itu,Chandra mulai pulih."Chandra ngga makan ya dari kemarin?"tebak Bi Uti.
Chandra menggeleng pelan"makan Bi,sarapan di rumah Juna"
lalu Bi Uti membantu Chandra ke kamarnya.

RENGKUH (HAECHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang