Mereka yang sudah kumpul kembali di apartmen Juna setelah pulang sekolah kini sedang rusuh dengan playstation keluaran terbaru yang dibeli Juna akibat rusuhan Jeno.
"Woahhhh,gila mantep bener"heboh Chandra sambil melompat dari sofa."Norak lu"hina Jaenar,
Chandra merengut."Bisa miskin gue temenan ama lo semua"keluh Juna
"Yaelah Jun,pelit amat"kata Jeno
"Yang minta kan lo setan.Duit lu juga banyak,mau dibawa mati?!"Juna kembali ngegas.
"Kayaknya lu gak nambah tinggi karena lu keseringan ngegas deh Jun,yang ada darahnya yang tinggi awokwkkw"
Jaenar tertawa keras setelah mendengar ocehan Chandra sedangkan Chandra mengaduh kesakitan sebab rambutnya di jambak oleh Juna.
"Sakit Jun,sakit,Astaga Jun,sabar,Junaaaa,ampun Junaaaa,sakit bangsaaaat"teriak Chandra sambil meronta minta dilepaskan.
Jeno tak peduli dan sibuk mengotak atik Playstation baru dan Jaenar pergi kedapur untuk membuat cemilan.
"Lepas nggak lo!"teriak Juna sebab Chandra juga menarik rambutnya.
"Iya iya,lo juga lepas!kan lo yang jambak gue duluan!"balas Chandra
Namun nyatanya pergelud-an itu belum juga berakhir.
Suara bel membuat Jaenar menghentikan aktivitasnya dan kedepan untuk membuka pintu.
"Ngapain loe?""Maen ogeb"balas Felix.
Jaenar mengangkat spatula.
"Gue laper Jae,nasi padang bolehlah"kata Hyunjin sambil menepuk bahu dan masuk disusul Felix,Chenda,Jinan dan Mark.
"Lo kira gue buka warung?!"
Jaenar menutup lagi pintu apartmen.
"Lo ngapain kesini dower?!"Chandra yang masih menarik rambut Juna langsung ngegas saat melihat Hyunjin.
"Tarik lagi Jun,biar botak sekalian si buntel"
"Lo ya!"Chandra sudah melepas rambut Juna dan bersiap menyerang Hyunjin namun sigap di tahan oleh Juna.
"Minggir Jun,gue mau bales dendam"
"Lix tahan gue Lix"perintah Hyunjin.
"Males ah,gue mau bantuin Jaenar"
"Ngga setia kawan lu"gerutu Hyunjin sedangkan Felix menyusul Jaenar di dapur dan yang lainnya sibuk dengan playstation.
"Skip besok ajalah gelud nya,ntar bonyok lagi muka ganteng gue,kasian sisi kalo repot repot harus ngobatin kan." Hyunjin mengambil Jenga dari rak tv sambil memanas manasi Chandra.
" anjing!"Chandra sudah bersiap menerjang,namun lagi-lagi ditahan oleh Juna.
Hyunjin tertawa mengejek saat melihat Chandra yang sudah kesal.
Chandra menatap kesal Hyunjin yang sudah berkumpul bersama Chenda dan Jinan hendak bermain Jenga, akhirnya ia ikut bergabung juga.
"Kalo lo kalah jangan deketin neng Sisi"kata Chandra sambil menatap tajam hyunjin di depannya.
"Kalo lo kalah?"tanya Hyunjin
"Neng Sisi siapa?"tanya Jinan yang ikut main Jenga
"Gebetan mereka,tapi bang Chand di jutekin terus,Bang Jin yang deketin Kak Sisinya mau,kak Sisi mah ngga buta,tau mana yang cakep"bisik Chenda pada Jinan namun suaranya masih bisa di dengar oleh Chandra
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGKUH (HAECHAN)
RandomChandra dan semua kerumitannya. ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Mengandung kata-kata kasar⚠️⚠️ Harap bijak dalam membaca.