RENGKUH|Meja Makan

1.5K 99 0
                                    

Chandra sudah menuju lapangan futsal indoor milik Juna setelah mendengar omelan dari Bi Uti bahwa ia pergi lagi tanpa makan.Sebenarnya ia lapar tapi nafsu makan nya hilang entah mengapa.Jadi sambil menyetir tadi Chandra juga sibuk mengunyah biskuit tinggi glukosa untuk meredam hipoglikemianya.

Anak anak sudah ramai dilapangan futsal indoor pribadi milik Juna,Juna sendiri tidak main futsal,lantas kenapa ia punya lapangannya?
Hasil bujuk rayu para anak setan,Juna sebenarnya tidak terlalu peduli dengan hal itu,apapun yang ia minta pasti akan di kabulkan orang tuanya,jadi lapangan futsal bukan masalah yang besar.

Setelah mengganti bajunya dengan baju futsal Chandra menghampiri sahabatnya,"ssup mannnnn"teriak nya dari pintu masuk.
Semuanya menoleh,lalu Mark mengangkat tangan tanda menyapa,mereka latihan untuk pertandingan antarkelas nanti."Jinan ngga jadi pulang bang?"tanya Chenda yang duduk di kursi penonton,Chandra menggeleng sebagai jawaban,"mungkin besok"kata Chandra lalu memasuki lapangan sebab latihan akan dimulai.

Permainan sudah berlangsung hampir tiga jam yang di selingi istirahat.
"Hiih,oper yang bener dong nyet!"teriak Mahes saat Jeka salah mengoper bola,sedangkan Jeka hanya menyengir sebagai tanggapan,Jaenar menarik pelan pipi Mahes yang banjir keringat."manis banget kalo teriak"gawat kalo sudah di mode ini Jaenar akan bertingkah seperti seorang ibu yang melihat tingkah lucu anaknya,Jaenar itu aneh,kadang dia akan diam layaknya ekstrovert yang entah sampai kapan mood diam nya itu akan berakhir susah di tebak memang atau dia akan seperti sekarang,seperti seorang ibu yang senang melihat tingkah lucu anaknya,Mahes memandang Jaenar sebal lalu berlari ke sisi lapangan.

"Latihannya sampe sini aja ya bang,capek banget njirr"keluh Chandra pada Mahes.
Mahes melempar handuk yang baru saja ia lap dengan keringatnya pada Chandra.
"Bau anjirrr"gerutu Chandra.
"Yaudah sampai sini aja,"putus Mark lalu membereskan barang-barangnya,ia juga punya urusan lain di kampus.

♡||||||||||♡

Malam ini mereka sepakat akan tidur dirumah Jaenar dan Jeno sebab Jaenar bilang mamanya masak banyak."Yuhuuuuu,rejeki nya anak sholeh"reaksi Chandra sebagai respon."Lu kalo gratisan gercep banget ya Chand"balas Juna.

"Jen,mabar jam 2?"tanya Chandra pada Jeno yang duduk di kursi belakang bersama Jaenar dan Juna yang menjadi supir,mereka bersiap kerumah Jaenar.Jeno mengangguk tanda menyetujui."awwwww"teriak Chandra saat Jaenar menarik rambutnya,"galak banget sih Nay kayak Juna"keluh Chandra sambil mengusap usap rambutnya."panggil gue gitu lagi,gue botakin lu Chand!ngga ada ya Jen,ngga ada begadang,awas lu Chand kalo mabar"ancam Jaenar."Jaenar selalu benar"gerutu Chandra pelan.
"Btw,Jinan dirumah?"tanya Juna.
Ah,ternyata mereka tak tau kalo bundanya batal pulang,sepertinya Mark tidak memberitahukan siapapun.
"Besok"kata Chandra.
"Lu kangen Mama sama Papa lu ngga Jun?"tanya Chandra pada Juna,tapi atensinya hanya pada keramaian dibalik kaca mobil.Sedangkan Jeno seperti biasa sibuk dengan game dan Jaenar yang mendengarkan interaksi keduanya dalam diam.
"Kangen sih...tapi kan udah biasa juga"Kata Juna.
"Gue juga gitu,kita hampir mirip ya Jun"kata Chandra,suasana menjadi suram karena peralihan topik yang tiba-tiba.
"Nggak,gue ganteng lu buluk,gue putih lu coklat,dari segi mananya kita mirip"celetuk Juna yang hanya ingin mengalihkan suasana.
"Bangsat,baru aja mau melow-melow an"
"Jae,mulutnya"tegur Jeno.
"Mau mukul lu Jun tapi takut lu pukul balik"kata Chandra.

Juna memarkirkan mobil di garasi rumah Jaenar dan Jeno.
"Assalammualaikum mamaaaa"teriak Jaenar.
Wanita cantik yang sibuk menata makanan di atas meja itu menoleh lalu tersenyum."waalaikumsalam,ngga usah teriak juga Jae"
"Hehehhehe"
"Allooo mamanya Naya,cantik banget hari ini,btw rendangnya wangi ya tan,hehehe"sapa Chandra sambil mencium tangan,Jaenar yang di goda dengan nama depannya itu bersiap mengangkat tangan"gausah galak-galak Jae"tegur mamanya.Chandra yang merasa di bela hanya memeletkan lidah ke Jaenar."Mandi dulu sana,kalian asem banget"goda Kirana,mama Jaenar dan Jeno.Mereka mengangguk dan ke lantai dua menuju kamar Jaenar dan Jeno kecuali Juna."Juna bantu ya tan"kata Juna sopan."Boleh"kata Kirana sambil tersenyum.

Ditengah sibuk sibuk nya menyiapkan meja.
"Assalammualaikum"suara salam dari pintu membuat Juna dan Kirana menoleh."Waalaikumsalam"
Sebuah senyum dari sang kepala keluarga disambut baik si ibu rumah tangga,"hari ini ngga jadi lembur mas?"tanya Kirana sambil mengambil tas kerja suaminya,sang suami hanya menggeleng lalu menyambut uluran tangan dari Juna yang hendang menyaliminya."Papa mu ada pulang Jun?"tanya Dito,papa si kembar."Belum om,mungkin lupa jalan hehehe"balas Juna sambil terkekeh,"ada-ada aja kamu Jun"

"Paaaa!"panggil Jaenar dengan teriak dari tangga,mereka sudah selesai mandi.
"Kalian nginep?"tanya Dito pada teman-teman putranya itu.Chandra mengangguk,lalu mereka menyalimi Dito satu persatu,inilah salah satu sikap yang Dito dan Kirana sukai dari teman-teman Jaenar dan Jeno."Om kayaknya laper banget ya abis pulang kerja"kata Chandra barusan mendapat geplakan dari Jaenar"basa basinya berakhlak lo ya,kalo laper tu bilang"
"Liat tan,tangannya Naya suka ringan banget kalo sama Chandra"adu Chandra manja pada Kirana lalu menarik tangan Kirana lembut dan mengajak nya ke meja makan.

Mereka mulai menikmati makan malam dengan selingan canda yang membuat anak seperti Juna dan Chandra merasa sedikit ramai untuk sementara,
Sementara...
Pada dasarnya setiap anak menginginkan meja makan yang tidak hanya penuh dengan makanan,tapi juga penuh bahagia.

Jaenar yang heboh saat ini dalam mood yang baik,Jeno yang tetap diam seperti biasa,Juna yang ikut menimpali perbincangan,Kirana yang sibuk menambahkan makanan ke dalam piring piring sambil menebarkan senyum,Dito yang memancing canda tertawa lebar,
Chandra memperhatikan semuanya,berusahan merekam detail ekspresi dan raut bahagia sambil menerka- menerka kapan ini akan terjadi pada meja makan rumahnya,Chandra tersenyum dengan arti yang dirahasiakan,lalu mengunyah rendang dengan sepenuh hati.

●●●●●●●●●●

New Cast

Tara Kallata Maheswara(Mahes)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tara Kallata Maheswara(Mahes)

Tara Kallata Maheswara(Mahes)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liam Jekana Datmaja(Jeka)








O.Allo!
Ini beneran ngga tau kapan pasti untuk update terus,soalnya nulisnya juga ngga dirancang dulu,jadi kalo lagi mood bagus dan ada ide lanjut,maapkeun yaa,menurut kalian cerita nya gimana?suer aku ngga tau cara nulis nya itu gimana, pemilihan katanya terlalu berbelit ngga sih?kritik dan saran ngga papa kok...biar bisa belajar,masih pemula juga qaqa✌

Vote and comment nya qaqa,
Terimakasih🤗

Kamis,26 Agustus
Dari bumi sepintu sedulang~

RENGKUH (HAECHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang