Suara ketukan pintu yang sedari tadi tanpa jeda berhasil membuat Chandra membuka pagi dengan gerutuan.
"Abang!abang!abaaaaang!Do you wanna build a snowmaaaan!Go way Jinan,Oke Nooo"suara dibalik pintu yang bernada itu membuat Chandra yang masih mengantuk harus terpaksa berdiri.
Matanya masih setengah tertutup.
Saat membuka pintu,Jinan sudah siap dengan jaket dan training hitam adidas nya.
"Apa?"tanya Chandra dengan suara serak khas bangun tidur.
"Sekolah sia.Tidur mulu,ngga bisa bangun lagi baru panik,sekalian anterin kerumah Chenda ya bang"kata Jinan sambil nyelonong masuk."Anjirrr,kamar apa kandang pig?"
Omel Jinan.
Chandra tak menghiraukan,ia menarik lagi selimut yang tergeletak di lantai dan bersiap tidur lagi,Jinan langsung menarik selimutnya."Lagi ngga pengen sekolah gue,udah sono sono pergi"Usir Chandra dengan suara serak lalu merebut kembali selimutnya.
"Lo kenapa bang?sakit?"tanya Jinan sambil menelisik wajah abangnya yang sudah dibenamkan ke bantal.
"Iya,sakit.Sakit mata,liat muka lo.Ck,sana pergi"Usir Chandra sekali lagi.
"Ih,ngusir banget.Yaudah gue bilangin papa lu mau bolos."
Setelahnya Jinan keluar kamar Chandra.Chandra sedikit khawatir saat Jinan bilang akan mengadukannya.Tapi pagi ini tubuhnya benar-benar lemas,dan malas melakukan aktivitas apapun,tentang papanya?biarlah nanti,Chandra hanya ingin istirahat sebentar.♡||||||||||♡
Waktu sudah sore saat Chandra yang baru saja bangun turun ke bawah menuju dapur untuk minum.Ia melirik jam dinding besar diruang tamu.Ah,sudah pukul 15.48,entah sudah berapa jam Chandra tidur.Rumahnya juga sepi,Bi Uti pasti sudah pulang,bunda entah kemana,ayahnya mungkin di kantor dan Jinan yang bisa Chandra tebak pasti dirumah Chenda.Chandra sedikit lapar,saat hendak membuka kulkas,sebuah sticky note kuning ditempel disana.
{Untuk Chandra.
Di kulkas ada bubur,Chand kan demam,kalo lapar tinggal panasin ya,maaf Bi Uti pulang cepet,anak bibi kecelakaan,cepet sembuh Chand.}Chandra tersenyum saat membacanya.Ternyata bye bye fever yang menempel di dahinya saat ia bangun tidur tadi adalah perbuatan Bi Uti.
Chandra membuka kulkas,bubur di dalam kotak biru itu ia masukan kedalam microwave untuk dipanaskan.Setelah 4 menit buburnya sudah panas.
Sambil menyuapkan buburnya Chandra melihat layar televisi yang menampilkan acara komedi.Tawanya berhenti kala suara pintu dibuka tanda seseorang baru saja masuk.Chandra bangkit saat mendengar tawa bundanya,disusul suara tawa khas laki-laki.Tapi tunggu,
itu bukan suara ayahnya.
Langkah bunda berhenti saat berpapasan dengan Chandra,Farah kira anak itu belum pulang sekolah.
"Kamu ngapain disini?"tanya Farah saat Chandra yang diam di depannya dengan ekspresi yang susah untuk Farah terka.
Lalu detik berikutnya Chandra sudah tersenyum cerah,seolah yang didepannya ini bukan kelam yang lagi lagi akan menenggelamkannya dalam sebuah pikiran yang rumit."Bunda ngapain?om ini siapa ya?tangan Bunda ngga boleh gitu,nanti ayah marah,"kata Chandra lembut yang sontak membuat Farah membulatkan matanya.
"Apa-apaan kamu!"bentak laki-laki itu lalu melepaskan genggaman mesra Farah,dan melangkah mendekati Chandra.Chandra mengulurkan tangannya,hendak menyalimi namun ditepis kasar,kaosnya ditarik,laki-laki itu memandang lekat-lekat Chandra."Kamu mau tau siapa saya?Saya Ferdi,calon suami bunda kamu,sebentar.."laki lak itu memandang setiap inchi wajah Chandra.Sedangkan Chandra sudah terkejut saat mendengar kata terakhir,calon suami bunda?"Kamu pasti si anak haram itu"lelaki itu membisiki Chandra.Chandra mematung.Anak haram?siapa?aku?
"Anak haram?siapa om?"tanya Chandra ,kata kata barusan yang ia dengar berhasil mengosongkan pikirannya.Pertanyaan ini sebenarnya bukan pada laki-laki yang dibawa bundanya ini,tetapi lebih tepat pada bundanya.
"Kamu belum tau?kasihan sekali."remeh Ferdi.
"Sudah mas,lebih baik kita kerumah kamu aja,kamu tunggu di mobil ya,aku ambil barangku dulu"kata Farah beruaha membujuk laki-laki itu. Ferdi melepaskan kaus Chandra yang masih membeku,mencoba memahami keadaan.Setelah Ferdi pergi Farah menuju kamarnya,namun lengannya sudah ditahan oleh Chandra."Bunda?ini ngga bener kan?anak haram itu siapa bund?"tanya Chandra.Farah berbalik.
"Kamu.Itu kamu.Sudah kan,lepasin tangan saya"
Farah menyentakkan tangannya lalu berlalu pergi.
Tangan Chandra melemas,bukan hanya tangannya,seluruh persendiannya serasa tak mampu menopang tubuhnya.Chandra mundur beberapa langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGKUH (HAECHAN)
AcakChandra dan semua kerumitannya. ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Mengandung kata-kata kasar⚠️⚠️ Harap bijak dalam membaca.