RENGKUH|Sekolah

724 66 0
                                    

Pagi ini Chandra sudah di apartmen Juna,ia datang pagi-pagi sekali,matahari bahkan masih tidur.
"Jadi Mama lo bakal disini terus?"tanya Chandra sambil mencomot roti coklat yang baru di panggang Juna.
"Masih banyak noh,pelit amat"Chandra protes sambil menunjuk tumpukan roti yang belum dipanggang ketika Juna menatap nya tajam saat mengambil roti.
"Ya lo panggang sendiri dong!yang punya rumah siapa?kek gue yang babu"
"Masih pagi Jun,ngga usah ngegas ah,lagian lo harusnya perlakukan tamu dengan baik kek,bikinin jus,kopi,teh atau apa gitu"
"Ya gue liat tamunya lah,lo nganggep diri lo tamu?!tiap lo dateng kulkas penuh gue kosong terus,tamu model mana lo?!"
"Elah jujur bener,Bonyok lo mana,ngga keliatan?"
"Dirumah baru"
"Lagi?!give away-in lah ke gue satu."
"Ambil aja"
"Yang mana"
"Yang ini"
"Apartmen ini?!"Chandra hampir tersedak susu saat Juna berbicara dengan santai.
"Norak ah,keliatan banget miskinnya.20 Juta sebulan"
"Anjir,ginjal gue aja ngga cukup gue gadain buat bayar sewa"
"Yaudah harga diri lo aja lo gadai"
"Kan gue ngga punya"
Setelah itu mereka tertawa keras.
"Anjir rendah bet humor gue,ayok berangkat ah,mumpung masih pagi"ajak Juna sambil membereskan sarapannya.
Chandra dan Juna berjalan kaki menuju Halte bus,sengaja memang.Padahal hanya akal-akalan Chandra untuk melihat pujaan hatinya itu.

Halte bus belum begitu ramai saat Jeno dan Jaenar melintas di depannya dengan sepeda masing-masing.
"Woi!nebeng!"teriak Chandra yang membuat Jeno dan Jaenar berhenti lalu menengok ke belakang.
"Gue ngga terima tebengan beruang!khusus manusia!bay!"balas Jaenar teriak lalu mereka berdua berlalu pergi.
"Pagi gue perasaaan penuh hinaan terus"gumam Chandra.
"Hidup lo ditakdirkan untuk menerima hinaan cacian dan makian"kata Juna sambil menepuk pundaknya lalu masuk ke dalam bus sekolah yang baru saja tiba.

"Haje noh"bisik Juna,Chandra juga bisa melihat Hyunjin yang sudah duduk di samping Sisi sambil tersenyum senyum tidak jelas.
Chandra menarik topi hoodie Hyunjin sampai laki-laki itu terjerembab di lantai bus lalu disambut tawa dari penumpang siswa lainnya.
"Sorry,tangan gue kegelincir"
"Bangsat"desis hyunjin lalu menarin topi hoodie Chandra saat Chandra hendak duduk di kursi yang hyunjin duduk tadi.
"Aaakk,kecekek bego!"
"Tangan gue kegelincir,minggir lo"Hyunjin menggeser Chandra.
Chandra tak mau kalah,
"Kaki gue kram,aaakhhh"Chandra beralasan.
Hyunjin menendang kaki Chandra.
Bus sudah penuh,Juna menatap jengkel keduanya lalu menarik tas mereka berdua dan duduk di samping Sisi.
"Lo ngapain boncel"Hyunjin tak terima,namun naas dirinya jatuh terjerembab dengan Chandra yang menindihnya sebab bus tiba-tiba berjalan.

Bus sudah berhenti,namun belum dengan tatapan tajam Chandra dan Hyunjin.Juna dan Sisi sudah asik berbicara entah mengenai apa sebab mereka juga sekelas.
"Broo!kantin yok"ajak Onie,salah satu teman sekelas mereka ketika baru saja sampai dikelas.
"Mager.tapi nitip teh manis ya,gulanya agak banyak"Chandra bersuara.
"Ogah!teh manis kemaren aja belom lo bayar!"Onie pergi kekantin bersama Mahes yang kebetulan belum sarapan.
"Elah,goceng doang"
"Goceng kalo sepuluh kali udah gocap"sahut Jeka yang duduk didepannya.
"Ini nih temennya si Juna,semua di itung"
Chandra menendang bangku hyunjin yang membuat ia yang asik main game itu hampir terjungkal.
"Ck,kan kalah gue!apa sih!"gerutu Hyunjin lalu membenarkan posisi duduknya.
"Main mulu lo.Pantes ngga pinter-pinter"
"Lo pikir lo pinter?lo pindah sana ah,mending duduk sebangku sama si Onie"
"Lo mau rahasia negara lo kesebar sejagat Nusa Bakti?"tanya Chandra.
Hyunjin bergidik ngeri membayangkan aib yang sudah ia simpan rapat-rapat tiba-tiba jadi hot topic gara-gara Onie.Pernah bulan kemarin Ferro,si bocah Thailand jadi hot topic karena tak sengaja berak di celana saat menonton film horor bersama di rumah Ferro,padahal film horror nya dari Thailand.Alhasil Ferro tidak masuk empat hari,Mahes pernah bertanya ke Onie kenapa bisa tersebar.Begini jawaban si lambe turah.
"Onie mah ngga ada niatan mau bilang,tapi si Riska nanya Ferro kemana?Onie ngga bisa bohong,ini mulut udah terbiasa ngomong jujur.Kalo boong kan dosa,jadi ngga boleh boong.Eh,si Riska nya bilang ke Hani dan seterusnya"Jelas Onie sambil mengunyah kacang tanah goreng.
Mahes hampir saja menggigit telinga Onie ketika mendengar penjelasan menyebalkan itu tapi urung sebab ditahan Jeka.

RENGKUH (HAECHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang