Pagi ini alarm lumayan berfungsi untuk membangunkan Jaenar,pasalnya semalam mereka tidak bergadang seperti biasanya saat tidur bersama.Jaenar bangkit untuk mencuci muka setelahnya membangunkan Juna dan memintanya untuk membangunkan yang lain sementara dirinya turun untuk membantu sang mama menyiapkan sarapan,sebuah kebiasaan rutin Jaenar.
Pagi ini masih seperti pagi sebelum sebelumnya saat mereka tidur bersama,Chandra.Chandra adalah sebuah masalah bagi Juna,Juna yang geram menggulingkan Chandra sampai bunyi gedebuk beserta umpatan kasar dari Chandra sebagai pembuka paginya."Bangsat!"umpatnya refleks.
Juna membekap muka Chandra dengan bantal"masih pagi udah ngomong kasar"
Jeno yang tak mau terlibat memilih pergi menyusul kembarannya.
"Ck,Iye iye Jun,lu mah ngga ada lembut lembutnya ama gue,"balas Chandra sambil menyingkirkan selimut lalu melemparkan pada Juna,lalu berlari sambil tertawa memasuki kamar mandi kamar Jaenar sebelum Juna mengamuk."Chandra!"teriak Juna.Mereka sudah berjalan keliling komplek,setelah menghabiskan sarapan
"Chand,sumpah lu keliatan kek abis ngegembel"celetuk Juna sambil menyendokkan eskrim ke mulutnya,Chandra yang sibuk makan eskrim tak peduli sambil mengedikkan bahu,baju kaos yang berantakan, kolor pendek dan slipper yang longgar hasil nyuri punya Jeno.
"Pantes neng Sisi milih si dower daripada lu buluq"lanjut Jaenar mengatai Chandra."hina aja terosss,biar dosa gue lu semua yang tanggung,gue mah udah biasa diginiin"
"Hilih,sok teraniaya lu"cibir Juna.Chandra melemparkan sampah eskrim yang sudah habis.
"Bagi dong Jen"pinta Chandra sambil menoel-noel lengan Jeno yang berotot."Perut lu udah kek gunung Chand,sama kek dosa lu,ngegym kek,makan mulu"tangan Jeno menjauhkan eskrim nya dari jangkauan Chandra.Chandra hanya mendengkus kesal"lu emangnya ngga berat apa Jen bawa otot kek gitu?kasian ya lu padahal masih muda"
"Daripada lu,buntel"sarkas Jeno.
Chandra mengeluskan dada sambil menyenderkan punggung di kursi taman.Mereka sedang duduk di taman perumahan."temenan ama lu lu semua emang harus kuat mental""Jun,indomaret yok"ajak Jaenar
"Ikoooott"
"Ngga!abis duit jajan gue"tolak Jaenar mentah mentah
"Ih,gue ngikut Juna"balas Chandra tak mau kalah
"Ngga!lu suka ngga tau diri,ayok Jae"Juna menarik tangan Jaenar lalu berlalu ke Indomaret yang tak jauh dari tempat mereka duduk.Chandra memanyunkan bibir.
"Na!Yuppi"pesan Jeno dengan sedikit teriakkan saat mereka mulai agak jauh namun masih terjangkau."Jen,Kinderjoy dong sekalian"Kata Chandra memelas.
Jeno menghela nafas pasrah,"Kinderjoy juga Na"teriak Jeno lagi.
"Pasti lu kan!"teriak Juna sambil menunjuk Chandra.Chandra hanya cengengesan lalu memberi finger heart yang di balas oleh Juna dengan muka julid.
"Mabar yok"ajak Chandra disambut anggukan oleh Jeno."Emang anjing si Yedam,neng Lia juga diembat,gue yang pedekate ,yang jalan ama dia,ampe gue puasa seminggu karena ngga jajan ,eh si bangsat yang ngembat,"Jaenar misuh misuh sambil menaruh kresek di meja taman."ngapa lo?"tanya Chandra sambil mencari Kinderjoy.
"Neng Lia gandeng tangan ama si Yedam,ketemu di Indomaret,Si Lia kek orang ngga kenal,hahahaha,pundung ni bocah"jelas Juna.
"Hahahahaha,karma ngatain gua tuch,buaya kalah ama buaya,hahaha"ledek Chandra."pulang yok Jen"Jaenar yang kesal menarik tangan Jeno yang masih sibuk dengan game nya,Jeno yang terkejut menyesuaikan diri saat ditarik oleh kembarannya.
Chandra dan Juna menyusul,namun saat hampir sampai di pagar rumah Jaenar-Jeno handphone Chandra berbunyi,"Halo,bunda udah dirumah?Chandra sekarang di rumah Jaenar bund,Chandra pulang ya sekarang"senyum Chandra merekah saat menerima telpon."Jun gue balik duluan ya"
Juna hanya mengangguk"hati-hati Chand"kata Juna.♡||||||||||♡
Chandra memarkirkan mobilnya lalu berlari tergesa kedalam rumah,saat hendak membuka pintu suara dua orang yang sudah setengah tahun tidak ia dengar ini mengentikan langkah Chandra,
"Kamu yang harusnya ngerti Farah!Kamu pikir aku ngga tau kelakuan kamu,kamu yang duluan selingkuh!"
Chandra mematung,
Dua orang yang sangat dinantinya selama ini sedang apa?
"Aku yang duluan?ngaca dong mas!kamu kira aku ngga tau kelakuan kamu dibelakang aku mas?!Kalo aja aku bisa muter waktu,nggak akan aku terima perjodohan bodoh ini!"
teriak Farah lantang.
Chandra bingung mencerna kejadian di depannya.Apakah dua orang didepan Chandra ini tak tau bahwa ia ada disini.
"Kamu selama ini beralasan pulang ke Indonesia untuk ketemu Ferdi mantan kamu kan?!bukan Chandra?"
"Kalau iya kenapa?!udahlah mas capek aku ngeladenin kamu,buang waktu tau nggak!"
Chandra tertegun,jadi selama ini bundanya sering pulang ke Indonesia,lantas kenapa tak pernah menjenguk Chandra?Kenapa?
Bunda nya hendak melangkah pergi namun tertahan saat melihat Chandra di depan pintu.
"Hai,bunda"sapa Chandra sambil tersenyum,Chandra sendiri bingung kenapa ia tersenyum,padahal kejadian barusan belum sepenuhnya ia cerna dengan benar,sang bunda terlihat tak peduli dan berlalu begitu saja melewati Chandra.
Tatapan Chandra beralih ke sang ayah,tangannya terjulur hendak menyalimi namun,Plak!
Panas menjalari pipi Chandra,
"Kalau saja kamu tak pernah ada,kehidupan saya ngga akan pernah seperti ini!"bentakan dingin itu membuat Chandra menatap netra sang ayah,mencari sebuah rasa rindu yang mungkin tak tersampaikan lewat kata namun terselip mata,nihil.Hanya marah disana.
Chandra memberikan senyum lebar sambil menatap lekat ayahnya.
"Ayah,cara nyampein rindunya gini amat ya,rindu banget ya sama Chandra,hehehe"
Sang ayah yang geram berlalu pergi seiring senyum Chandra yang pudar,Chandra menatap punggung ayah yang hilang dibalik pintu,dan memilih duduk di sofa setelahnya,menyandarkan kepala menatap langit-langit rumahnya.●●●●●●●●●●
New Cast
Rosalia Alexander(Lia)
Yezaya Damara Malik (Yedam)
O.Allo!
Ketemu lagi🤗
Menurut kalian cerita nya gimana?
Kalo suka vote and commentnya qaqa..🤗
Terimakasih.Senin,30 Agustus
~Dari Bumi Sepintu Sedulang
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGKUH (HAECHAN)
AcakChandra dan semua kerumitannya. ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Mengandung kata-kata kasar⚠️⚠️ Harap bijak dalam membaca.