1

304 16 1
                                    

Namaku Vallen, usiaku 20 tahun. Aku adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Memiliki 3 saudara laki-laki. Agak jutek dan keras kepala(mengakui). Hobiku menonton drama, streaming MV kpop dan kadang bermain game. Segitu aja kali ya perkenalan ku.

Langsung aja deh ke cerita nya..

Pagi ini, aku hendak berangkat kerja di sebuah cafe yg tak jauh dari rumah ku. Tepatnya sih depan rumah. Memang sebuah keuntungan bagi ku bisa bekerja di tempat yang tak jauh dari rumah, apalagi pemilik kafe ini kenal dekat dengan kami. Yaitu Joy, si pemilik kafe sekaligus teman mamaku.

Ketika sampai, aku meletakkan tas dan ganti pakaian yang biasa ku pake pas kerja.

Suasana cafe pagi sangat ramai, lumayan cape kerja sendirian bawain pesanan.

Siangnya, ketika cafe mulai sepi, seorang laki-laki masuk ke cafe. Dia Berkacamata, rambut gondrong dan pake jake hitam dan membawa tas. Wah cogan nih-,-

Aku langsung menghampiri dan menyapa,

"Halo, selamat datang. Silakan di pilih menu nya." ujarku.

Dia memandangi ku sekilas,

"Gue mau pesan Americano aja." ujarnya.

"Baiklah..ditunggu pesanannya~"

Setelah membawakan pesanannya, aku duduk di kursi yg tak jauh dari pria tersebut. Sambil baca buku, sekilas aku menatap laki-laki itu. Tiba tiba, pria tersebut menatap balik, aku jadi salah tingkah dan memalingkan wajah ke luar jendela.

Entah apa guna nya buku yang ku baca itu.

Sekitar 1 jam, laki-laki tersebut balik juga, sambil nyerahin uangnya, dia menatapku lekat. Ya agak risih sih, ini orang ngapain liat-liat sih. Kayak di curigain teroris aja nih saya.

Untungnya sih dia langsung pulang, jadi aku gak salting terus pas diliatin dia. Lagian liat-liat gitu kayak kenal aja, apa mungkin dia kenal sama aku? Kok aku nggak? ah bodoamat lah.

.....

Seminggu kemudian, tuh anak datang lagi. Dan lagi-lagi cuma pesen Americano, ya bukan itu masalahnya. Masalahnya itu kalo dia minum suka merhatiin diriku ini, sangat-sangat gak jelas sekaleh.

Pas lagi asyik-asyiknya ngomel dalam hati, tiba-tiba Tante Joy muncul, sambil tersenyum senang dia menghampiri laki-laki ituyang ternyata nama nya "Theo".

"Ehhh Theoo, udah nunggu lama yaa? Maaf yaa tadi tante dari rumah tetangga sebelah abis nagih utang hehe"

"Ahaha iya Tante ga papa kok, aku juga baru sampe nya" Ujar Theo.

Gak lama kemudian mereka dah asik ngobrol tak menghiraukan ku yang sedang mencoba memahami keadaan ini.

Lalu Tante Joy mendekati ku.

"Len, kamu masih inget kan sama Theo?" Bukannya langsung menjawab, aku malah terdiam. Lalu ketawa bego sambil menggeleng.

"Hah? ngga Tante, hehe.."

Theooo? Theoo saha anjir.... batinku.

"Haaa.. masa sih kamu gaa kenal, kan dulu waktu kecil kalian sering main bareng.."

Main? Bareng? masa sih? Aku ga pernah kenal dia, ujarku dalam hati. Tapi emang sih, muka nya ga asing.

"Ah, Maaf Tante, Vallen lupa," ucapku sambil ketawa ga enakan.

"Aduhh.. kamu gimana sihh? Theo, kamu masih kenal Vallen kan?" Tante Joy balik menatap Theo.

"Masih dong, Tante" ujarnya sambil tersenyum padaku.

THEO | Ten LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang