6

60 10 0
                                    

"Sayangkuuuuuu bangun ini sudah petang nakkk'eeee" teriak mamaku.

"Ha....." Aku membuka mata ku dengan malas dan melihat jam. Pukul setengah 6, pagi.

Aku melirik mamaku yang tersenyum manis sambil memegang keranjang belanjaan, tanda nya harus menemani nya belanja ke pasar.

Sesampainya di pasar..

"Maaa kok belanja nya banyak amat, biasanya cuma beli tempe ma tahu doang.. "

"Hihii iya sayanggg, kan Abang Abang laknat mu mau pulang hari ini~"

Aku sih gak kaget sama sekali
"Oh. Siapa ma?"(maklum abang nya banyak)

"Lucas ma Hendery"

"Loh.. bang Jeno nya gak pulang ya Ma?"

"Gak dulu katanya,"

Menyebalkan sekali, Abang ku yang tampan paripurna dan baik hati itu tidak pulang ternyata. Dia sibuk banget ya ma kuliah nya? Maklum sih orang pintar, ngejar cita citanya setinggi langit. Lah aku with 2 Abang pelawak, cuman setinggi tiang tower.. aku ngedumel di dalam hati yang paling dalam.

Didapur..

"Sayanggg, tolong mama beliin garem dong.. udh sold out nih.."

"Bentar maa, lagi mandiin Leon.." setengah teriak, aku membawa Leon(kucingku) keluar kamar mandi. Oh, kucingku ini memang sangat anti air. Tadi saja kami by one. Untung aku yang menang. Huff, melelahkan..
Setelah mengeringkan bulu bulu nya, Leon menghampiri kandangnya. Lalu mengeong dan menuju ke arahku. Aku mengerti, tuan muda ini kelaparan. Aku lalu mengambil makanan kucing dan menaburkannya sebagian di piring Leon.

"Eh gendut, jangan makan banyak banyak yaa. Nanti ngga ada yang mau loh sama kamu kalo kamu gendutan" ujarku

Miawwww! Leon mencakar lenganku, tanda dia marah.

"Eleh eleh ini kucing yaa, mau tak buang di pasar ikan, hah? Sadis banget sih ga ada kalem kalemnya huhu.." keluh ku pura pura menangis.

Leon lalu mendekati ku, lalu mengeluskan kepalanya di kakiku.
Ini kucing ya, sadis nya minta ampun. Untung sayang. Aku lalu menggendong Leon dan memeluknya. Ah! Hampir lupa, garam!
Aku lalu melempar Leon ke tempat tidurku dan bergegas keluar kamar lalu pergi ke toko terjauh.

Setelah menempuh jarak 100km, baru lah aku sampai di toko.

"Mas beli garam nya sebungkus"

"Mau yang kecil atau gede? "

"Gede aja deh mas"

"Yodah ni 50k ya dek"

"Eh buset mas mahal amat"

"Ada pajaknya dek"

"Mas kira menang kuis ya pake di pajak segala, serius atuh mas Jan maen maen"

"Jangan serius serius atuh dek saya belom siap nikah"

....(melepas sendal)
"Mas, kau mau swallow melayang atau swallow menjitak?"ku acungkan sendalku.

"Enakkan yang mana dek?"

"Enak dua duanya sih mas, mas mau dua dua nya? Aku teh udah ready ini"

"Hahah ngga dulu deh.. maaf nya mas becanda.. cumn 5k garemnya dek"

"Nah gitu dong mas, kan mas nya ganteng hari ini. Tapi Boong ya mas ga usah baperan"

"Haha sloww ae dek, makasih ya"

"Sama sama mas"

Namanya mas Yuta, emang suka jahilin anak orang. Umur 24 tahun. Aslinya sih baik hati dan tidak sombong.

THEO | Ten LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang