30.

25 8 0
                                    

Sore harinya, ketika aku pulang dari butik mama, aku melihat Chenle, sepupu ku itu masih asyik menonton TV sambil mengunyah keripik singkong buatan mama. Dianggapnya seperti rumah sendiri, anak itu dengan santai menaikkan kedua kakinya di atas meja. Aku hanya berdecak melihat kelakuannya.

"Tumben lu kesini, kesambet gledek spesies apa lu?" Tanya ku duduk di sofa sebelahnya.

"Yaelah, niat gue tuh baik, mau silahturahmi" ujarnya tanpa menatapku dan masih fokus menonton kartun Doraemon.

"Terserah lu dah" aku beranjak dari sofa, hendak masuk kamar. Tapi tiba-tiba mama menghalangi langkah ku.

"Dek, beliin mama gula di toko mas Atuy ya?" Pinta mamaku.

"Iya ma" aku menerima uang dari mamaku dan melangkah pergi ke pintu.

"Gue ikut ya" Chenle bangkit dari sofa dan menghampiri ku.

"Terserah deh" sahutku pasrah.

...

Kami berdua pergi ke Toko serba ada nya mas Atuy. Aku agak risih sih, bukan risih sama Chenle yang ikut denganku, tapi risih dengan Mobil Tesla yang di bawanya.

Maap-maap nih ya semuanya, tapi tolong banget ini mah. Masa cuma ke warung bawa mobil kelewat sultan gini. Kan malu:) yakali ke pantai atau mall gitu mending, ini mah─ ah udah la cape aingಥ‿ಥ

Alhasil, ibu-ibu rempong ma bapak-bapak warkop yang kami lewatin tadi pada liatin. Terus bisik-bisik, ghibah.

"Kenape sih muka lu masam gitu" cetus Chenle.

"Gue malu"

"Malu napa?"

"Punya sepupu kek elu"

"Lah?!" Chenle tergelak.

"Lu tuh malu-maluin tau gak, cuma ke warung buat beli gula aja pake mobil mahal gini. Mending jalan kaki aja tau gitu mah" desisku kesal.

Chenle tertawa keras, "gapapa kan sekali kali lu ngerasain naik mobil sultan"

Ingin ku menyentil ginjalnya:')

Ketika sampai, aku bergegas turun. Diikuti Chenle yang mengekori dari belakang.

"Loh Taro? Bang Atuy nya mana?" Tanya ku saat melihat Shotaro yang duduk di meja kasir.

Shotaro itu adiknya mas Atuy, dia seusia dengan ku. Bahkan kami pernah se SMA dulu. Dia anaknya kalem dan pendiam, wajahnya tuh gemes-gemes gimana gitu kan jadi pengen nyulik( ◜‿◝ )

Laki-laki itu terkejut, lalu dia tersenyum ke arahku.

"Lagi ada perlu Len, mau beli apa?" Tanya nya ramah.

"Ah, aku mau beli gula"

"Ini ya" Shotaro menyerahkan bungkusan plastik berisi gula.

"Dan ini kembaliannya" dia juga menyerahkan uang kembalian yang tadi ku kasih.

"Oke makasih" aku memasukkan uang kembaliannya ke dalam kantong celana ku.

Dia mengangguk dan tersenyum.

Saat kami keluar toko, si Chenle tiba-tiba nanya.

"Tuh anak seusia kita kan?"

Aku mengangguk.

"Kok kayak pernah liat ya?"

"Masa?"

"Iyaaa!!"

"Dimana?"

Chenle tampak berpikir, "oh iya, tuh anak pernah ikut lomba dance di sekolah gue! Tapi gue cuma liat dia sekilas tanpa tau namanya"

Aku manggut-manggut.

THEO | Ten LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang