POV
Bright duduk di sebuah kursi roda di dorong menuju taman mansion yang berhias bunga bunga indah banyak tumbuhan segar yang menghiasi taman tersebut dan beberapa kelinci yang di biarkan terlepas berlari di sekitar taman
Karna bright yang sedang tidak mau di tinggal oleh win jadilah win harus ikut mengangkut bright dengan kursi rodanya sudah win katakan jangan Bagun terlebih dahulu luka bekas operasian nya bahkan belum sembuh tapi bright ingin ikut bersama win setelah sarapan tadi,karna bright tidak ingin win menyembunyikan kesedihannya sendiri
Tapi pagi waktu nya untuk win sarapan dan win meninggalkan bright sebentar karna dia ingin sarapan dengan yang lain nya,namun di meja makan hanya ada off sendiri yang sedang menikmati sarapan pagi nya,bahkan saat win datang off sudah beres dengan sarapan nya tanpa gun di meja makan,itu terlihat aneh namun saat win bertanya pada off tentang gun,off mengalihkan pembicaraan nya hingga itu membuat win sarapan dengan cepat dan kembali ke kamar bright membuat bright bertanya tanya dengan raut wajah win, setelah itu win menceritakan kejadian di meja makan tadi
"Taman mansion mu sangat penuh dengan tumbuhan dan bunga bunga cantik, apakah kau menyukai bunga win?."tanya bright mengalihkan suasana sunyi di antara mereka
"Aku?,kurasa tidak tapi ayah ku yang menyukai udara segar jadi dia menyuruh tukang kebun kami untuk memperbanyak bunga dan tumbuhan lain nya itu juga mengapa mansion ini berada jauh dari pusat kota Bangkok."ucap win menjelaskan dengan rinci betapa senang nya off sedangan udara yang segar penuh dengan tumbuhan
"Aku mengubah ucapan ku,kurasa bunga itu tidak terlalu cantik."
"Mengapa?,kau bilang bunga bunga itu sangat cantik."
"Karna mereka akan selalu kalah saat harus bersaing dengan diri mu."win tertawa dengan gombalan bright
Bright tersenyum melihat tawa win,dia menarik tangan win agar dia duduk di depan nya,win mengikuti arahan bright dia kini duduk di hadapan bright
"Duduk dan dengarkan aku na."win menggangguk patuh, bright mengusap dahi win dia menggemaskan saat menurut seperti ini
Bright berdehem, membuat win menatap nya dengan serius karna ingin mendengar apa yang akan di katakan oleh bright
"Kau tau win__Setiap melihat senyumanmu aku dapat merasakan hangatnya matahari. Setiap melihatmu tertawa aku seperti melihat indahnya bidadari."win tersedak ludah nya sendiri dengan cepat kedua pipinya langsung bereaksi dia tidak bisa menahan senyuman nya
Win akhirnya menunduk mengigit bibir bawah nya ingin rasanya berteriak,tangan nya menyentuh jantung nya yang berdebar karna ulah bright
"Win Kalau kuliah butuh skripsi bukan?."
"Tentu saja, apakah kau bodoh."
"Ah sayang nya,Tapi kita hanya butuh resepsi."sial sial mulut bright saat sedang seperti ini rasa nya win ingin melakban nya dengan banyak solatip hingga dia tidak bisa bicara satu kata pun
Win menutup mulut nya dia ingin sekali menjerit namun dia tidak bisa karna malu,wajah nya tiba tiba seakan memanas dia tidak ingin memperlihatkan wajah nya yang memerah
"Ohoooo bright diam jangan bicara lagi, gombalan mu basi,lebih baik kau lakukan yang lain."ucap win dia berbohong karna tidak sanggup di buat terbang oleh kata kata bright
Bright terkekeh mendekat pada kepala win dan mencium nya,dia sangat suka menggoda win dengan kata kata nya, terutama melihat reaksi dari wajah win
"Baiklah aku akan menyanyi untuk mu."
"Hm itu lebih baik."
"Lihat kebunku penuh dengan bunga, lihat dirimu aku berbunga-bunga."win memukul paha bright dengan kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
Son of a Mafia
Fanfiction[ Completed ] [ BxB ] [ 20++ ] [ Harap siapkan mental!] [ Squel dari : Two beliefs one soul ] Hidup dengan segala kemewahan dan harta melimpah yang tak pernah surut dalam kehidupan Win Metawin Adulkittporn, kini dia sudah beranjak dewasa. Masa kecil...