Chapter 15: Terguncang

107 9 0
                                    


Jaehyun menengadah dari layar ponsel saat sebuah mobil putih parkir di samping mobilnya. Senyum kecil muncul di bibir saat ia mengamati sepasang laki-perempuan keluar dari mobil tadi. Ia terus mengikuti mereka hingga si laki-laki setengah berlari masuk ke gedung klub bola, meninggalkan perempuan ramping yang kini berpotongan rambut pendek.

***

"Win."

Winwin sedang membuka pintu bagian kemudi saat suara berat laki-laki menghentikannya. Ketika menoleh, dia melihat seorang Jung Jaehyun keluar dari Audi hitam sampingnya. Beda dari perjumpaan yang lalu, Jaehyun meninggalkan jas resmi dan kini memakai training serba hitam. Rambut pria tinggi berbahu lebar itu juga dibiarkan berantakan, beda dengan gaya comma hair yang selalu ia tata sebelum berangkat kerja.

"Jung Jaehyun, ada apa?" Oh, sesungguhnya Winwin malas berbasa-basi apalagi menjawab panggilan pria di depannya ini. Sampai kapanpun bagi Winwin pemuda Jung tidak lebih dari pegawai ayah yang hampir dijodohkan paksa dengannya. Winwin tidak sudi berada di dekat pria itu.

"Aku nge-gym di sini. Kamu? Olahraga juga?" tanya Jaehyun pura-pura tidak tahu.

"Ah, nggak." Winwin sengaja menjawab singkat, ingin Jaehyun paham dia tidak mau berbicang lebih lanjut. "Aku permisi pulang dulu."

Mendengar itu, Jaehyun cepat-cepat berpindah menahan pintu mobil Winwin dan menghalangi gadis itu masuk.

"Tunggu sebentar, boleh aku minta nomermu?"

Wajah Winwin makin masam, apa mau orang ini. "Kamu tinggal minta ke Mr. Dong. Beliau pasti dengan senang hati bahkan memberikan biografi dan CV-ku."

"Haha. Tapi itu tidak sopan, kan?" Jaehyun membalas ucapan sarkas Winwin dengan tawa. "Aku butuh nomermu untuk membuatmu lebih mengenalku. Bukan sebagai pegawai Mr. Dong tapi sebagai Jung Jaehyun."

"Buat apa aku kenal seorang Jung Jaehyun?! Dia pegawai ayahku dan selamanya akan seperti itu. Lagian, kenapa aku harus kenal dia. Emang dia kenal aku siapa?" Winwin mulai kesal, tidak bisa menahan diri. Berada di sekitar 'lingkungan Mr. Dong' selalu membuatnya sebal.

"Aku kenal Dong Winwin. Bahkan mungkin aku lebih kenal kamu daripada yang kamu duga." Kekasaran Winwin ternyata tidak berefek apa-apa. Jaehyun tetap berkata santai, bonus senyum ber-dimple di akhir kalimat. "Beri aku nomermu, biar aku buktikan."

Winwin akhirnya merebut ponsel yang Jaehyun ulurkan, mengetik nomernya dengan cepat dan langsung mengembalikan ke si empunya. Di dalam hati, dia tidak berhenti mengumpat sambil bersumpah sepenuh hati tidak akan pernah menggubris apapun yang Jaheyun kirimkan.

"Udah kan? Aku duluan." Tidak mau membuang waktu, Winwin buru-buru menarik pintu mobilnya lebih lebar dan masuk. Mobilnya lanjut melaju begitu saja bahkan tidak mengklakson untuk sekedar pamitan.

"Hati-hati, Win." Senyum ber-dimple tak henti terpahat di wajah Jaehyun.

***

"Permisi, ruang ganti klub bola di mana, ya?" Yuta, yang baru sadar ia belum mengenal seisi sasana olahraga, tidak punya pilihan selain bertanya pada seorang. Kebetulan Yuta melihat perempuan berrambut sepunggung warna pink dan biru. Walau gayanya cukup nyentrik, pakaian work out yang ia pakai menunjukkan perempuan itu juga beraktivitas di sana.

"Oh, di sebelah... Tunggu, kamu Yuta kan?" Saat perempuan itu berbalik, Yuta ikut terkejut.

"Taeyong? Lee Taeyong? Astaga apa kabar?"

Taeyong, perempuan tadi, menjawab pertanyaan Yuta sambil memeluknya singkat. "Baik. Kamu kok bisa di sini? Terakhir kita ketemu di Jepang kan."

"Aku pindah ke sini sebulan setelah kamu sama tim sepak bola Korea Selatan latihan tanding bareng tim Jepang." Taeyong manggut-manggut mendengar penjelasan Yuta. "Singkat cerita, aku pengen coba latihan bola lagi dan yah... gabung ke klub ini."

Make Your Day || YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang