Final: A Start of Something New

137 6 0
                                    


Setahun kemudian.

Winwin diam-diam menghela napas sedih. Matanya menatap dua pasangan di depannya yang sibuk dengan dunia masing-masing.

Weekend ini Taeyong tiba-tiba menjemput paksa Winwin dari rumahnya menuju Hongdae, pusatnya anak muda di Seoul. Winwin sih mau-mau aja ikut. Tapi, kenapa Taeyong datang ke rumahnya bersama Jung Jaehyun? Kalau ada laki-laki itu, bukannya itu berarti Taeyong tidak perlu ia temani?

Winwin semakin tidak mengerti saat rombongan mereka bertemu Ten dan Johnny di Hongdae. Anehnya, Taeyong memang janji ketemu mereka di sana. Kenapa dua sahabatnya itu tidak double date atau berkencan dengan pacar masing-masing saja?

Bukannya Winwin tidak suka menghabiskan waktu dengan dua sahabatnya. Tapi, wajarkan kalau dia nyaman jadi orang kelima di antara dua pasangan itu. Kesabarannya nyaris habis untuk berada di tengah mereka setahun belakangan.

Ngomong-ngomong, mungkin menyebut mereka sebagai dua pasangan itu agak tidak pantas. Taeyong dan Jaehyun resmi berpacaran sekitar tiga bulan lalu. Sementara Ten dan Johnny belum mengakui hubungan mereka. Tapi, mau bagaimanapun itu, mereka tetap dua pasangan dengan Winwin yang menjadi penengah atau kadang sekadar nyamuk lewat di antaranya.

"Win?"

Winwin mengalihkan pandangannya ke Taeyong yang entah sejak kapan bergelayut di lengannya.

"Hari ini, kita senang-senang, yuk!"

Winwin tertawa mendengus dengarnya. Bukan karena tidak suka, hanya saja cara Taeyong mengajaknya agak tidak biasa.

"Eh? Kenapa tiba-tiba..."

"No no no. Cuma mau senang-senang kok butuh alasan." Taeyong merengut kecil, tak ayal membuat Winwin tertawa geli. "Pokoknya, hari ini, kamu ikutin aku aja. Kita refreshing, senang-senang. Iya, kan Ten?"

Orang yang ditanya hanya balas mengangkat bahu walau sambil mengangguk mengiyakan.

"Oke. Kalau gitu, first stop kita... Salon!"

Tanpa aba-aba, Taeyong merangkul kedua sahabatnya sambil terkekeh.

"Let's go!"

*

Winwin menatap pantulan wajahnya di cermin dengan pandangan tidak yakin.

"Ten..." bisiknya kepada perempuan yang duduk di sampingnya.

"Kamu cantik kok, Win. Jangan khawatir."

Perkataan Ten tumben terdengar bijak dan menenangkan. Tapi, bagaimana Winwin bisa tidak khawatir?

Atas dorongan Taeyong dan dukungan Ten, Winwin membiarkan petugas salon merombak total rambutnya. Rambut sebahu Winwin yang sejak lahir itu berwarna hitam berubah menjadi pirang. Rambut hitamnya jadi pirang? Astaga, Winwin pasti sedang gila.

Tidak hanya itu, rambutnya dipotong jadi bob pendek di atas bahu dengan poni yang menghiasi wajahnya. Winwin tidak memungkiri kalau gaya ini ternyata bagus juga untuknya. Namun, itu tidak mengubah fakta kalau ia terlihat sangat berbeda. Saking bedanya, hampir terlihat mirip...

"Cinderella!" pekik Taeyong yang tiba-tiba muncul di belakang kursi Winwin dan ikut menatap cermin. "Kamu kelihatan cantik, seperti Cinderella, Win."

Oke, Winwin tidak melihat bagian mana yang membuat Taeyong menganggapnya mirip Cinderella. Tapi, daripada itu, gadis ini lebih kaget melihat rambut baru sahabatnya.

Taeyong lagi-lagi mengubah warna rambutnya. Kali ini, warnanya merah menyala. Harap dicatat, bukan merah marun atau merah gelap. Rambut Taeyong benar-benar merah terang.

Make Your Day || YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang