Chapter 19: Bingung

92 8 0
                                    

Yuta menghentikan mobil Winwin di depan sasana olahraga. Sebuah kejutan bagi Yuta saat Winwin menghampirinya tadi di kantor dan berkata mau mengantarnya ke sini. Yuta sedikit banyak bersyukur, Winwin tidak lagi menghindarinya. Atau masih menghindari tapi dedikasi Winwin atas latihan bolanya membuat mood gadis itu lebih baik, Yuta tidak tahu.

"Makasih udah dianterin, Win. Hati-hati di jalan," ucap Yuta saat mereka keluar bersamaan dari mobil. Pria Jepang itu membuka pintu penumpang mengambil tas olahraganya.

"Sama-sama. Semangat latihannya pemain nomer 8 Nakamoto Yuta!" seru Winwin menyebut namanya dengan nada ala komentator bola di TV. Keceriaan Winwin sedikit membuat Yuta tertegun dalam artian positif. Syukurlah Winwin yang asli mulai kembali.

"Oke. Aku pergi..."

"Yuta!"

Panggilan keras Taeyong dari mobil di samping mereka memotong ucapan Yuta. Pelatih gym itu keluar dari mobil sambil mengucir rambut panjangnya yang berganti warna jadi merah muda.

"Hei, tumben baru sampe."

Selama beberapa saat, Yuta dan Taeyong berbicara mengenai urusan gym. Meninggalkan Winwin diam awkward karena tidak paham. Perbincangan itu baru berhenti saat tatapan Taeyong tidak sengaja bertemu dengan mata kebingungan Winwin.

"Astaga, Nakamoto Yuta! Kamu belum ngenalin aku sama dia," cetus Taeyong lalu sedikit memukul lengan atas Yuta. "Hai manis, aku Lee Taeyong pelatih gym di sini sekaligus teman Yuta waktu kecil."

Winwin kaget mendengar panggilan untuknya dan menyambut jabatan tangan Taeyong tanpa sadar. Ia memaksakan diri tersenyum dan dengan kaku membalas, "Salam kenal, aku Winwin."

"Tae, berhenti godain setiap orang yang baru kamu kenal deh."

Yuta yang peka terhadap kecanggungan Winwin mengambil alih pembicaraan.

"Win, kenalin Taeyong, temenku waktu aku masih aktif jadi pemain bola di Jepang. Kami kebetulan ketemu lagi di sasana olahraga ini."

Taeyong menyeringai kecil dan seketika membuat Yuta takut. Pasti ini tidak berakhir baik.

"Kalau Winwin, siapanya Yuta?" goda Taeyong.

Tuh, kan. Taeyong tidak akan membiarkannya hidup tenang. Mana Yuta bingung harus jawab apa lagi. Jawab pacar, ya bukan pacar beneran sih. Tapi aneh juga kalau bilang mereka cuma teman. Bagaimanapun perjanjian Yuta dan Winwin itu rahasia walau diketahui teman-teman dekat mereka.

"Winwin itu..."

"Pacar," potong Winwin. "Yuta pacarku."

Jawaban Winwin mengagetkan Yuta. Sayangnya tidak diindahkan Taeyong yang malah asyik menggodanya.

"Oww jadi aku ganggu kalian ya? Oke deh aku masuk duluan. Winwin sampai ketemu lagi yaaa." Taeyong berpamitan tidak lupa memeluk erat Winwin.

"Win, aku janji bakal awasi Yuta biar nggak aneh-aneh selama latihan!" teriaknya sambil berlari kecil menuju pintu masuk gym.

Selepas Taeyong pergi, tertinggallah Yuta dan Winwin berdiri mematung. Si gadis menyadari perkataannya tadi dan sekarang super malu. Si pria bingung harus berreaksi apa pada si gadis.

Berusaha mengusir kecanggungan mereka, Yuta maju mendekati Winwin lalu mengusap pelan kepala perempuan itu. "Aku latihan dulu ya. Hati-hati di jalan dan sampai rumah langsung istirahat."

Ucapan Yuta otomatis membuat Winwin tertawa. "Pfft, Yuta kamu barusan kedengeran kayak bapak-bapak. Ayahku aja nggak pernah bilang gitu."

"Udah sana pergi," usir Yuta dengan wajah memerah malu.

Make Your Day || YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang