Chapter 36: Let's Love

102 7 0
                                    


"Winwin! Yuta! Selamat pagiii."

Kaki Winwin hampir saja tersandung meja rias karena kaget. Bagaimana tidak. Winwin sedang melamun memilih baju saat tiba-tiba suara terlalu antusias milik Taeyong menggema di sepenjuru rumah. Ia mendengar suara Taeyong yang meminta ke Bibi Soo dan tertawa kecil.

Seingat Winwin, ini pertama kalinya Taeyong datang ke rumah ini. Tapi perempuan penuh semangat dan minim filter itu tetap tidak ragu membuat kerusuhan di sini.

Winwin mendengar langkah kaki di depan kamarnya diikuti ketukan pintu.

"Win, aku tunggu di bawah ya, sebelum Taeyong bikin ulah."

Suara Yuta membuatnya tergelak. Ternyata bukan cuma dia yang berpikir begitu. Winwin balas mengiyakan laki-laki itu diikuti langkah Yuta yang menjauh sambil terdengar mendorong koper. Winwin sedikit mempercepat geraknya, lalu sepuluh menit kemudian turun ke ruang tamu.

Belum juga Winwin menginjak lantai dasar saat matanya terbelalak. Ia menatap rombongan orang yang memenuhi ruang tamu dengan ekspresi tidak percaya.

"Kenapa kalian semua ke sini??"

Winwin tahu Taeyong memang dari awal mau ikut menemaninya mengantar Yuta ke Bandara Incheon.

Ten mungkin ada di sini karena ajakan Taeyong. Jangan tanya kenapa ia tidak mengajak sahabatnya itu. Winwin kira Ten enggak bakal mau ikut. Jadi, yah keberadaannya membuat Winwin agak kaget. Tapi ada lagi yang bikin Winwin luar biasa terkejut.

Kenapa Jung Jaehyun dan laki-laki bernama Johnny yang suka menggoda Ten bisa duduk di sofa ruang tamunya?

Bukankah hubungan mereka tidak sedekat itu sampai Jaehyun dan Johnny ada di rumahnya?

Johnny berdeham kecil merasakan kecanggungan di ruangan itu. Ia melirik Jaehyun yang walau tidak sekaku itu tapi ekspresi matanya yang ragu sama sekali tidak membantu.

"Well, aku dan Ten butuh tumpangan ke sini. Terus, aku hubungi Jung Jaehyun." Taeyong yang justru buka suara dengan entengnya.

Ten mendesah pelan lalu menyahut, "Aku janji mau pergi sama Taeyong. Tapi laki-laki itu sok pengen ikut. Jadi, itu ceritanya kenapa mereka ada di sini."

Winwin tidak merasa lega mendengar penjelasan mereka. Ia hampir balas bersuara saat tangan tegas Yuta memegang kedua bahunya.

"Win, kita berangkat sekarang aja, yuk." Suara lembut Yuta tiba-tiba menghipnotis Winwin. "Perjalanannya masih jauh, kan."

Seolah paham arti perlakuan Yuta, Johnny menyela mereka untuk menarik koper besar milik Winwin yang akan dibawa ke Jepang. Ia bergumam akan menata koper itu di bagasi diikuti Jaehyun yang berdalih mau memanaskan mobilnya. Kedua laki-laki itu bergegas keluar rumah.

Winwin menatap Yuta sekilas lalu mengalihkan pandangan ke dua sahabatnya. Ia sengaja menatap mereka dengan tatapan penuh selidik.

"Oke. Yuk, berangkat."

Winwin mengikuti langkah Yuta keluar rumah. Tapi masih sambil melirik kedua orang di belakangnya. Orang yang satu sok cuek alias Ten. Orang satunya lagi balas meringis.

Hmm mencurigakan. Liat aja nanti, batin Winwin yang tidak akan mau membiarkan sikap aneh dua sahabatnya itu.

*

"Jadi kalian pacaran?"

Uhukk uhuk. Suara ringan Yuta langsung dibalas batuk keras Winwin yang tersedak kuah pedas jjambbong.

Tadi, mereka kelaparan di tengah perjalanan ke Bandara Incheon. Dengan senang hati, Jaehyun membelokkan mobil APV-nya ke rest area. Mereka sengaja memesan makanan Korea karena ini hari terakhir Yuta di sana. Salah satunya jjambbong super pedas pesanan Winwin.

Make Your Day || YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang