Chapter 18: Menjauh

90 10 0
                                    


Sejak malam itu, sikap Winwin makin berubah. Dia jarang menghabiskan waktu santai bersama Yuta. Obrolan mereka juga hampir tidak pernah terdengar selain sapaan di pagi hari atau basa-basi urusan kantor. Winwin lebih sering bengong. Yuta sadar, perempuan itu butuh ruang sendiri. Kenapa dia berubah, Yuta tidak tahu. Tapi dia cukup sadar diri untuk hanya boleh memperhatikan dari jauh.

Winwin pasti tidak mau mengakui tapi pertemuan dengan Jaehyun minggu lalu itu benar-benar merubahnya. Sekeras apapun Winwin menolak keberadaan Jaehyun, ide bahwa Jaehyun adalah Jaehyun bukan suruhan Mr. Dong agak terpatri di pikirannya.

"Kamu boleh membenci Mr. Dong. Tapi aku Jaehyun bukan ayahmu."

Ya itu benar. Dia itu seorang Jung Jaehyun. Winwin bukan gadis berpikiran sempit yang tidak sadar kalau sikapnya ke Jaehyun itu kasar dan tidak masuk akal. Kebencian pada ayah adalah pilihan Winwin. Tidak sepantasnya itu digunakan untuk menyakiti orang lain yang tidak terlibat.

Awalnya Winwin sempat curiga sang ayah sengaja memerintahkan Jaehyun bersikap baik agar dia luluh dan mau menerima perjodohan mereka. Tapi satu minggu terakhir, puluhan chat Jaehyun tidak memperlihatkan pria itu terpaksa berbuat baik. Dia tidak pernah sekalipun membahas Mr. Dong dan perihal kantor. Jaehyun selalu bertanya tentang Winwin sambil menyebut trivia mengenai dirinya. Pria itu tidak bohong soal ingin mengenal Winwin dan membuatnya mengenal Jaehyun.

Winwin jadi lebih banyak merenungkan Jaehyun. Tanpa sadar melupakan seorang laki-laki lain yang rutin membawakan segelas susu cokelat hangat untuknya di malam hari.

***

"Lagi, Win?!" Teriakan keras Ten dari ruang CEO menarik perhatian seisi lantai. Donghyun dan Xiaojun bahkan sudah mengintip di celah pintu dari tadi. "Udah seminggu lebih lho kamu ninggalin buat lunch bareng Jung Jaehyun. Hari ini juga? Tidak bisa dipercaya."

Winwin melempar senyum menyesal. "Maaf. Aku terlanjur janji. Dia... dia... chat aku terus jadi... ya aku iyain," jawabnya ragu.

"Cut the bullshit!" Umpatan Ten mengagetkan sahabatnya. "Aku tidak masalah kamu makan siang sama Jaehyun, Yuta, atau siapalah itu. Tapi kamu nggak bisa ditch me kayak gini dong."

"Aku nggak tahu hubunganmu sama Jaehyun sampe mana. Aku juga nggak mau paksa kamu cerita. But stop building walls around you. Kamu melarikan diri di awal jam istirahat dan baru balik pas waktunya habis itu bukan solusi terbaik."

Winwin menunduk makin dalam.

"Sorry, Win kalau aku terlalu ikut campur. Masalahmu itu bukan Jaehyun, tapi dirimu sendiri. So, fix it. I know you're smart." Nada suara Ten melembut. Vice-CEO berrambut pendek itu berbalik menuju pintu keluar.

"Kamu boleh memutuskan sendiri dan nggak cerita ke aku. Tapi inget, ada Yuta di sini. Ada Jaehyun di sana. Tinggal perasaan kamu mau ke mana?" ucapnya final sebelum menutup pintu ruangan dari luar.

***

"Jadi kalian pacaran bohongan?! Aduh!" teriak Xiaojun yang dibalas pukulan keras Kun. Untung mereka makan siang agak jauh sehingga tidak ada orang kantor yang mendengar keributan ini.

Yuta mengangguk kecil, sesekali melirik Ten yang memilih diam pura-pura tidak tahu. Setelah adegan menggemparkan di ruang CEO, Ten langsung ke luar kantor untuk makan siang diikuti Doyoung dan Xiaojun yang penasaran. Di tengah jalan, mereka menarik paksa Kun dan Yuta ikut.

"Pasti ada hal yang Winwin sembunyikan soal Jaehyun," celetuk Doyoung. Sedetik kemudian dia menyadari sesuatu dan memandang Yuta tidak enak. "Eh maaf Yuta, bukan maksudku bikin kamu berpikir negatif."

Tentu saja Yuta tidak marah. Walau hanya pacar bohongan, dia dan Winwin memang berhubungan dekat. Wajar kalau bikin orang lain kepikiran.

"Kalau kamu, Yut. Perasaanmu gimana?" tanya Kun hati-hati.

Perhatian Kun membuat Yuta tersenyum.

"Apapun perasaanku itu tidak penting. Sebuah hubungan terbuat dari dua perasaan. Aku harus menghormati perasaan Winwin."

"Walau Winwin pilih Jaehyun?" desak Ten akhirnya buka suara.

"Aku menjadi pacar bohongan Winwin karena keputusanku. Aku juga harus menghormati keputusan Winwin kalau hubungan ini berakhir."

****

Make Your Day || YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang