26. Antisipasi

1.1K 149 125
                                    

halooowww ini update yaaa, tinggalin jejak kaliannnn🧡

selamat membacaaa, semoga enggak bosen, maaf karena udah buat kalian nunggu lama🙏

***

Siang ini pada jam istirahat pertama Aksa dan Shanin telah duduk berdampingan disalah satu kursi panjang dikantin. Dimeja depannya juga sudah ada beberapa menu makanan dan minuman yang telah dipesankan oleh antek-anteknya.

"Silahkan dimakan pesanannya wahai Baginda Raja Dirgantara, dan Kanjeng Ratu Nalani," ucap Alung seraya membungkuk mempersilahkan, sangat cocok jika menjadi pelayan istana.

"Eh cocok banget loh Kak," celetuk Ocha.

Alung menoleh, "Cocok apanih?"

"Cocok jadi babu," balas Ocha sambil cekikikan, lalu ia menunjukkan dua jarinya membentuk peace.

"Eh asem banget ya si Ichi Ocha, untung aja degem."

"Dahlah makan buru, abis ini ulangan matematika, biar otak lo cerdas dikit," ujar Aksa.

"Alah tinggal ngitung kancing baju, selow," sahut Alung dengan santai sambil memakan cireng yang ia beli.

"Selaw selow, essay bukan pilihan ganda," kata Aksa.

"Oalahhh tinggal bikin coret-coretan doang, lagi males mikir gue. Ntar juga bisa nyontek sama lo, ya ga Za?" Alung menyenggol Reza.

"Yoi."

"Emangnya gue mau nyontekin lo? Kaga ye," balas Aksa.

"AJZBWSJEJS UDAHHH, MAKANN SEMUANYAA MAKANN, GAUSAH BANYAK CING CONG YA KAKAK KAKAK," Shanin menimbrung untuk menghentikan percakapan mereka, membuat mereka semua langsung mingkem dan menutup kedua telinga masing-masing.

"Suapin dong, tangan aku kan lagi sakit nih," pinta Aksa.

"Dih tadi dirumah juga makan sendiri," cibir Alung.

"Pake tangan kiri, susah! Terus jadinya disuapin sama Nei, iri kan lo pada?" ucap Aksa sambil tersenyum sombong.

"Serah lo deh Sa, gue mah cuma perintilan," ucap Alung sambil menunjukkan wajah nelangsa.

"Aaaaa," Shanin menyendokkan makanan dan memberikannya kepada Aksa. Para teman-teman Shanin dan Aksa pun hanya bisa menjadi penonton ke-uwuan mereka berdua, yang paling terlihat ngenes adalah Alung.

"UDAH WOI GAUSAH DILIATIN, NGILER LO PADA," seru Alung cape, capeee.

"GUE BLENDER JUGA NIH SI REJA!" teriak Alung histeris.

"LAH KOK GUE?!" sinis Reza.

💫💫💫

Shanin baru saja keluar dari dalam toilet, kini ia sedang berdiri didepan cermin melihat pantulan dirinya yang terlihat agak lusuh, "Kok udah buluk sih muka gue, jam berapa sih ini?"

"Coba aja kalo Aca, pasti masih tetep cakep walaupun siang-siang bolong gini, lah gue?!" ucap Shanin pada dirinya sendiri.

Pada akhirnya Shanin memilih mencuci mukanya menggunakan facial wash yang ia bawa didalam saku, setelah selesai wajahnya nampak lebih cerah dan segar.

"Gini kan cakep,"

Setelah itu Shanin pun bergegas keluar dari toilet untuk kembali menuju kelasnya, tetapi saat dirinya baru saja ingin berbelok ke koridor kelas 10 tiba-tiba saja tangannya ditarik ke belakang, membuat gadis itu terkejut.

"Kak---Nadira?" heran Shanin seraya mengernyitkan dahinya.

"Maaf Nin, aku buat kamu kaget ya?" tanya Nadira tak enak hati.

Hai, Aksa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang