Aksa berdecak lalu menghembuskan napasnya, cowok itu menatap Shanin dengan pandangan sedikit kesal. Sedangkan sekarang semua penghuni kantin kembali heboh, pasti sehabis ini akan ada pertunjukan seru.
"Kakak ganteng banget," celetuk Shanin refleks, masih terus memperhatikan wajah Aksa.
Dan, celetukan Shanin barusan mampu membuat seisi kantin melihatnya dengan cengo, ada yang menatapnya dengan pandangan tidak suka, ada yang memujinya karena takjub, dan ada pula yang teriak-teriak.
Aksa sebenarnya sedang menunggu cewek dihadapannya ini untuk meminta maaf, tapi kenapa malah kata pujian yang ia terima.
Sedangkan kini teman-teman Shanin sedang duduk dengan tidak tenang, mereka berusaha menyembunyikan wajahnya karena malu mempunyai teman macam Shanin.
"Bukan temen gue, bukan temen gue." ujar teman-teman Shanin seperti orang ber-dzikir.
Shanin kini masih dalam dunia menghalunya, "Ini kakel bener-bener kaya cowok yang ada di wattpad-wattpad. Kapan gue bisa punya pacar kaya dia ya?"
Aksa melambaikan tangannya satu kali didepan wajah Shanin, lantas cewek itu langsung mengerjap dan kembali ke dunia nyata.
"Lain kali kalau jalan hati-hati ya, tadi gue juga yang salah karena lari-larian," ujar Aksa tenang, tidak marah sama sekali.
Setelah itu Aksa langsung pergi dari sana untuk mengganti seragamnya dengan yang baru. Semuanya pun langsung menyeru.
"AKSAAAA! MAU DIBERSIHIN GAK BAJUNYAAA?"
"AKSAAAA! GANTI SERAGAMNYA DISINI AJA DOOONG!"
"AKSAAA AKSAAA! KOK GA MARAH SIIIHH? KAN PENGEN LIAT AKSA MARAAAAH!"
Shanin menoleh ke sekitar, banyak pasang mata yang tengah melihatnya sambil berbisik-bisik. Shanin merinding, sampai akhirnya cewek itu melanjutkan jalannya untuk ke tempat duduknya.
⚪️⚪️⚪️
Setelah jam istirahat selesai, kini kegiatan MPLS akan dilanjutkan kembali. Semua peserta telah berkumpul ditengah lapangan dan telah dibagi kelompoknya. Masing-masing dari mereka membawa papan clipboard yang berisi kertas folio dan pulpen. Mereka belum tahu apa yang akan ditugaskan oleh kakak-kakak OSIS nya.
Sampai akhirnya Aksa dan anggota OSIS yang lainnya datang menyusul Ilham yang sudah berdiri diatas mimbar. Melihat Ilham yang akan bersuara diatas sana, Aksa dengan cepat langsung berlari dan merebut paksa mic yang sedang Ilham pegang.
Ilham langsung terkejut karena perbuatan Aksa. "Gantian!" seru Aksa.
Ilham melirik Aksa dengan kesal, lalu melihat barisan adik-adik kelasnya yang kini tengah bersorak senang karena Aksa muncul lagi setelah tadi cowok itu ngambek.
"KAK KETUA OSISS! KASIH MIC NYA KE KAKAK GANTENG ITU DOOONG!"
"IYA KAK IYAAAA!!!"
Ilham langsung mendengus, akhirnya cowok itu memberikan mic nya kepada Aksa. Aksa langsung nyengir dan menjulurkan lidahnya sekilas pada Ilham. Hal itu membuat seluruh cewek-cewek langsung kesemsem.
"Benerin dulu topi sama jas lo Sa!" seru Alung dari bawah.
Aksa langsung tersadar jika caranya memakai jas dan topi tidak benar. "Biarin aja lah, mager gue."
Aksa langsung berdehem.
"AAAAAAA!!!" pekik cewek-cewek.
Baru berdehem doang. Aksa menahan senyumnya, lalu cowok itu menarik napas untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Aksa!
Teen FictionCerita ini tentang, Aksa Ailen Dirgantara dan gadis rahasia yang akan kalian temukan di dalam ceritanya... Jangan lupa ucapkan hai untuk ke datangan Aksa. 𝐇𝐚𝐢, 𝐀𝐤𝐬𝐚! ••• Selamat datang, selamat membaca✨ Copyright© 2020 by dinaafebrianii Mulai...