12. GGS: Ganteng-ganteng S....

3.3K 426 150
                                    

Aksa baru sampai dirumah, cowok itu  berjalan menuju ruang tengah, disana ada Alen dan Raina yang tengah asik menonton televisi berdua, melihat mama dan papa nya yang adem ayem seperti itu jiwa jahil Aksa langsung bangun begitu saja. Aksa memelankan langkah kakinya, ia berjalan mendekati sofa sambil senyum-senyum jail.

Sampai akhirnya, kedua tangan Aksa mulai mendekat ke arah pundak Alen dan Raina, dan....

"Ngapain kamu?"

Jantung Aksa rasanya ingin melompat dari tempatnya saat itu juga, dirinya benar-benar terkejut saat papanya tiba-tiba saja menoleh ke belakang menatap Aksa tajam.

Aksa nampak mengelus dadanya, "Untung gak jantungan." kata Aksa.

"Alay," sahut Alen kesal.

"Yang penting ganteng," sahut Aksa.

"Gantengan papa lah," balas Alen sambil merangkul pundak Raina.

Aksa mendengus, "Pede banget, mama nemu dimana suami modelan kaya papa gini? bisa-bisanya mama mau," ujar Aksa meledek Alen.

Raina terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan, "Gatau, dimana ya, lupa."

Mendengar jawaban Raina, Alen yang semulanya menaruh tangannya dipundak Raina langsung ia lepaskan, wajahnya pun berubah menjadi tertekuk.

"Ngambekan kamu," kata Raina pada Alen.

"Siapa yang ngambek?"

"Chiko. ya kamu lah," balas Raina.

Aksa yang masih berdiri dibelakang mereka hanya bisa menonton perdebatan kecil orangtuanya yang uwu itu, sampai akhirnya cowok itu menyeru, "Pacaran aja terus, anaknya dilupain."

Alen dan Raina langsung kompak menatap Aksa, lalu Alen berucap, "Halah, biasanya juga sama Nadira."

Mendengar nama perempuan itu disebut, wajah Aksa langsung berubah menjadi kecut, "Apaan Nadira-Nadira."

"Kenapa? Kamu lagi berantem sama dia?" tanya Raina.

"Enggak."

"Terus?"

"Udah bubar," balas Aksa.

Alen dan Raina yang masih belum mengerti pun sama-sama mengerutkan keningnya, "Bubar gimana maksudnya?"

"Putus."

Alen dan Raina terdiam selama beberapa saat, sampai akhirnya suara gelak tawa Alen terdengar menggema diruangan ini, hal itu membuat Aksa menatapnya bingung lalu langsung berubah menjadi kesal.

"Kasian pacaran 2 tahun diputusin," ucap Alen masih sambil tertawa.

"Beneran itu Ca?" tanya Raina.

"Beneran, masa boongan." balas Aksa, nada bicaranya terdengar kesal.

"Aca nggak nangis kan?" tanya Raina lagi.

Kedua mata Aksa langsung melebar, ia dengan cepat langsung menjawab, "Nggak lah ma, ngapain nangis, gabut beut."

"Yaa siapa tau kan, dulu kan Aca suka nangis," ujar Raina sambil menahan senyumnya.

"Iya itu dulu, waktu masih bayi, sekarang ga lagi." ucap Aksa.

Alen pun mulai meredakan tawanya, lelaki itu berdehem lalu berucap, "Tenang Ca, besok juga dapet cewek lagi, satu hilang ya cari lagi yang baru lah."

"Nah, ini bener nih, tos dulu pa," Aksa langsung ber'tos' ria dengan Alen, kelihatan sekali kan, mereka itu benar-benar satu server. Bedanya, dulu Alen tidak tengil seperti Aksa, dan Alen juga tidak se-humble Aksa.

Hai, Aksa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang