11.Edo Come Back

1.4K 143 3
                                    


1.Edo Come Back

~jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

~jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian setelah kejadian di uks,Lolly dan Indro semakin dekat.Indro tak sadar bahwa ada seseorang yang sakit hati melihat kedekatannya dengan Lolly.

"Ria lo tau gak kalo di sekolah kita ada anak baru lagi?"tanya Luna.

"Enggak tau"ucap Ria.

"Ohh gue kira lo tau"ucap Luna.

Ria dan Luna berjalan menuju kantin,saat sampai di kantin mata Ria tertuju pada sosok laki-laki yang sangat ia kenal.

"Beben! Gue kangen lo!"ucap Edo sambil memeluk Beben.

"Gue juga sahabat!"ucap Beben.

"Do,lo sekolah di mana sebelum ini?"tanya Lili.

"Sma Lima Sila"ucap Edo.

"Ohh"ucap Gino.

"Kangen deh ngumpul bareng,ya cuma kurang satu anggota aja sih"ucap Santi.

Ria sangat ingin bergabung dengan mereka namun dia sudah terlanjut membuat sahabat-sahabatnya itu kecewa pada dirinya.

"Lo mau gabung sama mereka?"tanya Luna,Luna seperti tau aja apa yang dipikirkan oleh Ria.

"E-enggak Lun"ucap Ria.

"Yaudah gue pesen dulu makanannya ya"ucap Ria.

Ria sudah memesan dua buah mangkok bakso,namun sesorang tiba-tiba saja mengaku-ngaku bahwa itu adalah miliknya.

"Ini punya gue!"ucap seorang siswi.

"Tapi gue yang antri duluan!"ucap Ria.

"Terserah gue dong"ucap siswi itu.

"Balikin"ucap Rafi dingin.

Siswi itu kaget,bisa-bisanya kemarin Indro yang membela Ria,dan sekarang Rafi.

"I-iya"ucap siswi itu lalu pergi.

Rafi dan Ria pergi ke arah Luna yang sedang sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Woi,lo fokus amat sampe ga sadar temen lo lagi berantem"ucap Rafi.

"Ha serius"ucap Luna.

"Iya"jawab Rafi.

"Maaf ya Ri."

"Gak papa Lun"ucap Ria.

Lolly datang menghampiri Indro yang sedang bersama dengan sahabat-sahabatnya.

"Boleh gabung?"tanya Lolly.

"Boleh"ucap Indro.

"Siapa?"bisik Edo di telinga Roni.

"Temen sekelasnya yayang santi,Joko,Wulan sama Indro"ucap Roni.

"Ohh."

Lolly lalu duduk di samping Indro sambil melahap snack yang dia baru saja beli.

"Emm ndro gue mau tanya deh"ucap Lolly.

"Tanya apa?"kata Indro.

"Lo ada suka sama cewek gak"ucap Lolly.

"Ada sih"ucapan Indro membuat Lolly melebarkan matanya.

"Sayangnya,dia udah berubah drastis,tapi searang gue bingung,gue masih suka sama dia atau gue udah hilang rasa sama dia"ucap Indro.

"Ohh"ucap Lolly.

"Ria banget ya ndro"ucap Gino lalu tersenyum ke arah Edo.

"Apaan sih lo"ucap Indro.

Tak jauh dari sana Ria juga masih mengamati teman-temannya,dia sangat ingin ke sana dan tertawa bersama dengan mereka.

"Apa Lolly bakal ngegantiin posisi gue"ucap Ria.

"Gaada yang bisa gantiin seorang Ria"ucap Luna.

Memang Luna adalah sahabat yang paling pengertian untuk Ria,terkadang Ria berfikir Luna ini adalah orang yang di titipkan oleh tuhan supaya dia tidak kesepian lagi.

***

Sore ini cukup mendung,Wulan dan Joko sedang berduaan di sebuah taman yang letaknya tak jauh dari rumah Wulan.

"Joko,joko ngerasa ga sih kalo Lolly tu suka sama Indro"ucap Wulan.

"Enggak kok"ucap Joko.

"Mungkin cuma perasaan Wulan aja"ucap Wulan.

"Ihh gemes deh pacar aku"ucap Joko menyubit pipi Wulan gemas.

"Joko! Sakit tau"ucap Wulan.

"Habisnya kamu gemesin"ucap Joko.

Wulan dan Joko merasa ada orang yang berdiri di belakangnya,perlahan mereka membalikan kepalanya ke belakang.

"Baaa!"ucap Beben mengagetkan Joko dan Wulan.

"astaghfirullahaladzim!"istigfar Joko dan Wulan karena kaget.

"Hahahaha,pacaran mulu sih"ucap Beben.

"Gangguin aja lo"kata Joko.

"Lo kesini sama siapa?"tanya Wulan.

"Nohh"ucap Beben menunjuk ke arah Indro yang sedang berjalan menuju mereka.

"Gue kesana dulu ya"ucap Indro dan dianggukan oleh mereka bertiga.

Indro berhenti saat melihat dua orang yang sedang berbincang,sepertinya wajah mereka tetlihat serius,Indro mendekat ke arah mereka,tiba-tiba hatinya terasa perih mendengar pembicaraan mereka berdua.

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang