23.Ancaman?

1.2K 141 3
                                    


23.Ancaman?

~Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

~Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini begitu panas,Ria kembali menelan ludahnya.Gadis itu sangat haus sekarang.

"Mampir dulu ke supermarket ya,aku haus"ucap Ria.

"Iya"balas Indro yang sedang membawa motornya.

Indro mengehentikan motornya di parkiran supermarket.Ria segera memberi helmnya ke Indro lalu masuk ke supermarket tampa menunggu Indro.

"Tunggu ri"ucap Indro lalu menysul pacarnya itu.

Ria membuka kulkas supermarket itu lalu mengambil satu botol air mineral,gadis itu lalu mengambil satu buah ice cream rasa coklat.Setelah membayar Ria langsung keluar bersama Indro

"Udah?"tanya Indro lalu dianggukan oleh Ria.

"Mau disini dulu ya"ucap Ria lalu duduk di kursi yang tempatnya ada di depan supermarket tersebut.

"Oke."

Ria meneguk air minumnya,setelah itu dia lalu melahap ice cream coklatnya.

"Pelan-pelan ri"ucap Indro dengan halus.

"Iya iya"ucap Ria.

Sekarang adalah suapan terakhir,Ria lalu membersihkan sisa minumanya lalu membuangnya ke tong sampah.Gadis itu lalu kembali ke kursinya tadi dan mengambil tasnya.

"Bentar-bentar"Indro menghentikan Ria yang hendak berjalan,perlahan Indro melap sisa bekas ice cream yang masih tersisa di sudut bibir Ria.

"Ma-makasih"ucap Ria gugup.

"Gausah gugup"ucap Indro sambil tersenyum.

"Dimana-mana aja lo berdua pacaran"ucap Edo yang baru saja turun dari motornya.

"Ngapain lo disini?"tanya Indro.

"Ya mau belanja lah temanku sayang"ucap Edo.

"Huek,jijik gue do"ucap Indro.

"Terserah"ucap Edo.

"Gue balik dulu ye"ucap Ria.

"Iye"ucap Edo.

"Bye"ucap Indro lalu naik ke atas motornya.

***

Indro mengehentikan motornya tepat di depan Rumah Ria,Ria turun dari motor Indro lalu melepaskan helmnya.

"Hati-hati jangan ngebut"ucap Ria.

"Iya bawel!"ucap Indro sambil mengacak rambut Ria.

"Masuk sana istirahat"ucap Indro.

"Enggak aku harus tunggu kamu pergi dulu"ucap Ria.

"Kenapa harus?"

"Ya aku harus mastiin kamu pergi dengan selamat"ucap Ria.

"Iyadeh"ucap Indro lalu menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Ria.

Belum sempat gadis itu masuk tangan seseorang sudah menarik Ria.

"Tante Inah?"ucap Ria sambil mengerutkan keningnya.

"Indro barusan aja pulang"ucap Ria.

"Tante maunya ketemu sama kamu"ucap Inah.

"Kenapa tante?"tanya Ria.

Inah mengehela nafasnya.

"Kamu harus jauhin Indro."

Deg

"Gak bisa tan"ucap Ria.

"Kamu harus mau Ria."

Wajah Ria berubah serius,hatinya terasa sakit saat Inah menyuruhnya menjauh dari Indro.Ria menggeleng cepat."Ria gak akan jauhin Indro!"ucap Ria meninggikan suaranya.

"Kamu berani bentak tante!"ucap Inah.

"Ria berani,emang apa yang harus ditakutin"ucap gadis itu.

"Ria dengerin tante"ucap Inah sambil memegang kedua tangan Ria.

"Ria gak mau tan! Ria sayang sama Indro,Indro juga sayang sama Ria.Ria gak mau kehilangan dia!"ucap Ria melepaskan tangan Inah lalu dengan cepat masuk kedalam rumahnya dan menutup gerbang rumahnya.

Ria masuk ke dalam rumahnya,lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.Gadis itu membanting tasnya di atas kasur empuknya.

"Kenapa sih! Baru aja gue bahagia"ucap Ria mulai terisak.

"Hiks.."

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang