22.Kerja Kelompok

1.3K 140 5
                                    


22.Kerja kelompok

~Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Sekarang adalah jam pulang sekolah,sejak tadi Santi terus mengomel karena tak terima jika dia satu kelompok dengan Fana yang dulu pernah membully Ria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang adalah jam pulang sekolah,sejak tadi Santi terus mengomel karena tak terima jika dia satu kelompok dengan Fana yang dulu pernah membully Ria.

"Indro Ria! Aelah gue gak mau satu kelompok sama dia"ucap Santi.

Indro berdecak tapi mau bagaimana lagi mereka tidak bisa membantah ucapan pak Arman selaku guru bahasa inggris yang terkenal galak di SMA Merdeka mandiri."ya sebenernya gue juga gak mau San."

"Yaudah gak papa!"ucap Santi ketus sambil melihat ke arah Fana.

"Apa! Jadi sekarang mau ke rumah siapa"ucap Fana yang sedang dipelototi oleh Santi.

"Rumah Santi aja"ucap Ria.

"Yaudah ayo"ucap Fana.

Setelah sampai di rumah Santi mereka langsung mengerjakan tugas yang diberikan.

"Gini cara jawabnya"ucap Santi.

"Oh iya iya"ucap Ria sambil kembali membaca bukunya.

"Ri."

"Apa lo!"ucap Santi.

"Gue panggilnya Ria bukan lo dodol!"ucap Fana.

"Kenapa?"

"Gue mau minta maaf soal-"

"Gue udah maafin lo kok"ucap Ria sambil tersenyum manis.

"Makasih banget ri,gue nyesel udah pernah jahat sama lo"ucap Fana.

"Iya."

"Tulis yang bagus dong!"ucap Ria pada Indro.

"Iya sayang"jawab Indro.

Setelah selesai menuli Indro langsung melahap sebuah biskuit yang sudah disiapkan oleh Santi sejak tadi.

"Ini ajakan?"tanya Fana.

"Iye"jawab Santi.

"Bentar ri"ucap Indro.

"Apa?"

"Aku mau tanya sesuatu"ucap Indro menatap Ria dengan serius.

"Lawan kata kamu apa?"

"Aku."

"Lawan kata benci?"

"Cinta."

"Lawan kata kamu?"

"Kamu."

"Iya aku juga"ucap Indro membuat gadis yang berada di hadapannya ini salting.

"Cieelahh,hargai kita berdua yang jomblo"ucap Fana,tak di sekolah,maupun di rumah,mereka berdua selalu romantis-romantisan.

"Lo aja kali yang jomblo,gue udah punya aa Roni sorry"ucap Santi.

"Iyadeh iya."

"Yaudah kita balik dulu ya"ucap Ria,sambil memakai tasnya.

"Iya hati-hati"ucap Santi.

"Lo pulang sama siapa?"tanya Santi pada Fana.

"Tuh kakak gue"tunjuk Fana,kearah seseorang yang berada di balik pagar milik Santi.

Santi melebarkan matanya,jadi Cumi si kakak kelas,ketua geng motor di sekolahnya itu adalah kakaknya Fana.

"Cepetan Fana!"panggil Cumi.

"Bentar"ucap Fana yang masih sibuk memasuk-masukan peralatan sekolahnya di dalam tasnya.

Lili yang baru saja pulang mengerutkan keningnya saat melihat Cumi yang tengah berada di depan rumahnya.

"Eh bentar-bentar!"panggil Cumi pada Lili.

"Kenapa?"

"Itu dompet lo jatoh"ucap Cumi.

Lili membalikan badanya,gadis itu lalu mengela nafasnya untung saja jatuhnya di dapan rumahnya sendiri.

"Makasih"ucap Lili lalu masuk ke dalam rumahnya.

"Ya."

"Ayo kak"ucap Fana yang baru saja keluar.

"Cepet naik."

Setelah Fana naik,Cumi langsung pergi dari rumah Santi dan juga Lili.

"Dari mana lo?"tanya Santi pada Lili.

"Habis makan bakso,di traktir Beben soalnya dia barusan jadian sama Lesti anak XI ipa 5."

"Wahh kok kita gak diajak"ucap Indro.

"Kan kalian lagi ada tugas"ucap Lili.

"Yaudah kita balik dulu ya"ucap Indro dan Ria.

"Ya hati-hati teman-teman!"ucap Lili sambil melambai-lambai ke arah Ria dan Indro yang sudah berada di atas motor.

***

Saat ini jalanan begitu ramai,namun Indro membelokkan motornya dan mencari jalanan yang sepi oleh orang-orang.Ria mengerutkan keningnya saat Indro menjalankan motornya namun bukan jalan yang mengarah ke rumahnya.

"Mau kemana?"tanya Ria

"Mau nikmatin waktu berdua sama kamu"ucap Indro.

Ria tersenyum tipis gadis itu lalu melepaskan pelukanya pada Indro.

"Kenapa dilepas?"tanya Indro.

"Mau me-"

"Indro!!"ucap Ria kaget karena Indro menancap gas kencang membuat Ria  lalu langsung memeluk kembali pingang Indro.

"Gak akan aku biarin pelukan kamu lepas"ucap Indro.

"Iyadeh mas"ucap Ria sambil tersenyum manis.

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang