7.Bully

1.5K 137 1
                                    


7.Bully

~jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Ria turun dari mobil lalu masuk ke sekolah,semua mata mengarah kepadanya,semuanya menatap Ria dengan tatapan sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ria turun dari mobil lalu masuk ke sekolah,semua mata mengarah kepadanya,semuanya menatap Ria dengan tatapan sinis.Ria bingung apa yang terjadi.

"Untungnya gue gak punya temen kaya dia"ucap salah satu siswi.

"Haha fake banget."

"Teman yang gak tau di untung."

"Jahat banget ya dia."

"Apa-apaan ni!"ucap Ria kesal.

Seseorang murid memperlihatkan sebuah vidio,Ria kaget,kejadian kemarin terekam sangat jelas dalam vidio tersebut.

"Mending sekarang lo jauh-jauh deh sama kita"ucap salah satu siswa.

Ria menghapus air mata yang berlinang di pipinya,ini semua salahnya,dia pantas mendapatkan hinaan itu.Ria kembali berjalan tak memperdulikan orang-orang yang mengatainya sekarang.

Ria duduk di rooftop sekolah,Ria duduk di pinggiran jika dia salah gerak sedikit dia bisa saja langsung terjatuh,hari ini Ria tidak masuk jam pertama dia sedang mencoba menenangkan pikiranya sekarang.Ria mengambil secarik kertas yang diberikan Gino kemarin di dalam tasnya.

Hay Ri
Kalo lo baca ini berarti lo habis berantem sama kita,kita kangen sama lo Ri,kangen bangett,kangen main sepeda bareng,kangen nongkrong di rumah pohon bareng,kangen ketawa-ketawa bareng.Hahaha lucu ya kalo ingat dulu kita deket banget,dan sekarang malah kaya orang asing kalo ketemu,atau kaya kucing sama tikus gak pernah akur.Semoga lekas persahabatan kita bisa kaya dulu lagi.

Ria menghapus air mata di pipinya,jujur dia juga begitu rindu dengan sahabat-sahabatnya.Tapi ini juga akibat ke egoisan dirinya sendiri.

Luna dan Rafi kaget,melihat Ria yang duduk terlalu pinggir,luna segera menarik tangan Ria agar mendekat denganya.

"Lo mau mati!"ucap Lun.

"Gak boleh bunuh diri,dosa!"ucap Rafi.

"Ishh,ngapain sih lo berdua! Pake ganggu gue segala"ucap Ria kesal,bisa-bisanya Rafi dan Luna mengira dirinya akan melakukan percobaan bunuh diri.

"Terus lo pikir gue bakal biarin lo bunuh diri gitu!"ucap Luna.

"Siapa yang mau bunuh diri sih!"ucap Ria.

"La-lah ki-kita kira"ucap Rafi.

"Udahlah,kalo kalian gak mau temenan sama gue lagi gausah"ucap Ria.

"Gue tau lo dibully sekarang,tapi bukan berarti gue juga kaya mereka yang bully lo"ucap Luna.

"Makasih Lun"ucap Ria.

"Gue balik ke kelas ya"ucap Rafi,dan dianggukan oleh Ria dan Luna.

Setelah Rafi pergi Luna duduk di samping Ria,Luna memeluk Ria.Sebenarnya dia juga kecewa dengan perlakuan Ria,namun di sisi lain dia juga harus mengerti perasaan Ria.

"Lo bisa lewatin ini semua,ada rafi dan ada gue di sisi lo"ucap Luna.

***

Sekarang murid-murid Sma Merdeka Mandiri sudah keluar dari kelas masing-masing karena sudah waktunya pulang,Ria berjalan di parkiran sekolah berniat untuk mengajak Indro untuk pulang bersama.

"Ndro"ucap Ria namun tak ada jawaban.

"Ndro gue boleh pulang sama lo kan"ucap Ria namun Indro tetap cuek.

"Indro"terkahir,Indro naik ke atas motornya dan pergi meninggalkan Ria.

"Udah gaada lagi kesempatan kayaknya"lirih Ria.

Pip pip

"Ayo."

Ria tersenyum,akhirnya dia pikir hari ini dia akan pulang jalan kaki,untung saja ada Rafi.

"Aaa makasih rafi"ucap Ria lalu naik ke atas motor Rafi.

Rafi menjalankan motornya,setelah beberapa menit Rafi menghentikan motornya tepat di penjual nasi goreng langganan Ria.

"Kita makan dulu ya."

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang