31.Amarah

1.5K 175 30
                                    


31.Amarah

~Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

~Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RIA! LO!"

Indro dengan cepat,mengangkat tubuh Inah.

"LO PEMBUNUH! GUE BENCI SAMA LO BENCI!"

"Bu-bukan gue!"ucap Ria,lalu menjatuhkan pisau yang dia pegang.

Indro dengan kasar mendorong tubuh Ria hingga terjatuh,lalu pergi meninggalkan Ria dan Lolly.Ria menangis,menangis sejadi-jadinya.

"Lo pembunuh!"ucap Lolly.

Lolly segera menelpon polisi,gadis itu lalu membisikan sesuatu kepada Ria.

"You lose"ucap Lolly pelan.

"HIKS.. HIKS.. APA SALAH GUE HAH! APA! KENAPA DULU GUE GAK MATI AJA SI!"

"BUNUH GUE! BUNUH GUE LOLLY!"ucap Ria lalu menyodorkan pisau kepada Lolly.

Suara mobil polisi mendekat,Ria tidak perduli,gadis itu hanya menangis sekencang-kencangnya.Polisi datang,mereka langsung menahan Ria.

"STOP!"ucap Luna dengan keras,yang tiba-tiba saja datang.

"Teman saya gak mungkin ngelakuin ini!"

"Lo gak tau apa-apa Luna!"ucap Lolly.

"Lihat mobil hitam itu pak!"ucap Luna sambil menunjuk mobil hitam di seberang jalan.

"Anjing"batin Lolly.

"Teman saya,dijebak! Mungkin itu mobil pelaku sebenarnya.Coba bapak priksa! Teman saya gak mungkin kabur."

"Baiklah."

***

Sekarang jam menunjukan pukul sebelas lewat lima puluh sembilan malam.Indro dan Joko terduduk lemas di bangku tunggu rumah sakit.Semuanya ada di sana,termasuk uda Zein.Mereka menatap kaca transparan di ruangan inap Inah.Untuk saat ini Inah tidak boleh dijenguk.Ria berjalan pelan dengan Luna,semua orang menatap kedua orang itu.Seharusnya Ria sudah ada di penjara sekarang.

"Lo ngapain kesini hah! Lo mau bunuh ibu gue lagi!"ucap Joko histeris.

"Ria!"

Plak

Uda Zein menampar wajah adik satu-satunya itu dengan penuh amarah,semua orang disana kaget bukan main.

"Lo seharusnya udah masuk penjara!"

"Ndr-"

"Cukup Lun! Udah cukup lo bela temen kesayangan lo ini!"bentak Indro.

"Lo pembunuh!"ucap yang lainya.

Ria menutup telinganya,tidak seharusnya dia datang ke sini tadi.

"Kenpa lo tutup telinga lo! Ini gak seberapa sama apa yang udah lo lakuin sama bi Inah!"bentak Indro.

"GUE BUKAN PEMBUNUH!"ucap Ria lalu berlari meninggalkan mereka semua.

"Ria lo mau kemana!"ucap Luna hendak mengejar namun tanganya ditahan oleh Rafi.

"Apaan sih lo semua! Uda! Kejar Ria,ini udah malam,Roni Ria gak salah Ron,kejar dia."

"Lo apaan sih!"ucap Lili.

"Kalo Ria bersalah sekarang dia pasti udah ada di penjara anjing! Yang salah Lolly! Kalo kalian semua gak percaya pergi sana ke kantor polisi! Lolly yang ngerencanain ini semua! Kita nemuin buktinya di dalam mobil orang yang udah buat tante inah kaya gini,hp mereka ketinggalan,dan ada banyak pesan yang nunjukin kalo Lolly yang suruh mereka buat gebukin tante Inah!"

Deg

Semuanya terdiam,mendengar penuturan Luna.

"Luna ini rumah sakit."

"Biarin! Biarin semua orang disini tau kalo Ria gak salah."

"Ndro lo tau? Kenapa Ria mutusin lo, karena dia diancam sama tante Inah bego,tante Inah diancem sama papanya Lolly"ucap Gino,membuat mereka melebarkan matanya.

"Uda,uda tau gak! adik uda itu selama ini gak ada temen! Uda tau? Dulu Ria sempat hampir bunuh diri!"ucapan Luna sungguh menohok hati uda Zein.

"Ndro,gue tau kok,lo gak bakal berpaling dari Ria,karena sampe sekarang pun, Ria masih satu-satunya orang yang ada di hati lo! Lo tau gak? Setiap hari dia nangis,bakan sampe dia nge drop,dia sayang sama lo sayang.Tapi apa semua yang dilakuin Ria selama ini gak berarti buat kalian!"ucap Luna panjang lebar lalu berlari meninggalkan semua orang yang tengah mematung.

"Akhh!"ucap Indro lalu pergi mencari Ria.

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang