17.Menjauh

1.7K 163 4
                                    


17.Menjauh

~jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang bahkan rela kehilangan dirinya yang dulu hanya karena dirimu~

Sekarang adalah jam istirahat bagi anak SMA Merdeka Mandiri,sekarang kantin sedang riuh oleh murid-murid yang berhamburan ramai ingin membeli makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang adalah jam istirahat bagi anak SMA Merdeka Mandiri,sekarang kantin sedang riuh oleh murid-murid yang berhamburan ramai ingin membeli makanan.Ria duduk di meja kantin sendirian gadis itu melamun tampa berniat untuk menghabiskan makanan yang ada di hadapanya.

"Hai Ri"sapa Lili dan langsung duduk di samping Ria diikuti oleh yang lainya.

"Melamun terus lo,ntar kesambet"ucap Gino.

Ria tersenyum tipis,jujur dia rindu suasana ini.

"Makan Ri"ucap Indro.

"Gue udah kenyang,gue ke kelas duluan ya"ucap Ria tersenyum lalu pergi meninggalkan kantin.

Indro mengerutkan keningnya sejak kemarin gadis itu terus menghindar jika bertemu denganya maupun yang lainya.

"Kalian ngerasa gasih kalo Ria ngehindar dari kita?"ucap Indro.

"Iya gue rasa juga gitu"ucap Roni.

***

Ria memasuki kelas,sejak tadi orang-orang menatapnya dengan sinis,ya memang karena masalak kemarin belum usai.Gadis itu lalu duduk di samping Lolly yang sedang menulis.

"Drama queen"ucap Lolly menyindir Ria.

"Maksud lo?"

"Gak."

"Mending lo jauh-jauh deh sama Indro,lo tau kan kita lagi deket"ucap Lolly.

"Ternyata lo bermuka dua ya."

"Tampa lo suruh gue juga udah jauhin Indro"lanjut Ria.

Ria mengangkat tasnya lalu beranjak dari kursinya,gadis itu lalu bertukar tempat dengan Shinta.

"Takut?"ucap Lolly pelan sambil tersenyum.

Luna masuk ke dalam kelas,lalu menghampiri Ria yang sedang duduk di mejanya.

"Lo pindah tempat duduk?"tanya Luna dan dianggukan oleh Ria.

"Lo kok jadi pendiem si Ri"ucap Luna.

"Gak papa."

***

Ria duduk di halte berniat untuk menunggu angkutan umum,sejak tadi gadis itu hanya diam saja.

"Ri"sapa Indro yang berada di depan Ria dengan motornya.

"Pulang sama gue ya"ajak Indro.

"Gak"balas Ria singkat.

"Ndro pulang sama gue yuk!"ajak Lolly tiba-tiba sudah berada di antara mereka.

"Gue mau sama Ria"ucap Indro.

"Gue gak ada yang jempu loh Ndro."

"Ri jug gaada."

"Lo pulang sama Lolly aja,gue naik angkot"ucap Ria.

"Tapi Ri."

Sebuah angkot berhenti tepat di halte.

"Gue pulang dulu"ucap Ria lalu menaiki angkot tersebut.

Mata Ria mengarah ke arah jendela belang angkot,dilihatnya Lolly yang naik ke atas motor Indro dengan wajah girang.Gadis itu lalu membuang wajahnya.

***

Surya perlahan tenggelam bersamaan dengan langit yang perlahan juga ikut mengelap.Suasana pantai begitu tenang hanya terdengar suara ombak.Ria sedang duduk di pinggir pantai sambil menikmati ketenanganya sekarang.

"Andai ada keajaiban,ingin kuukirkan"nyanyi Ria pelan namun terdengar merdu.

"Namamu di atas bintang-bintang angkasa,agar semua tau,kau berarti untukku"lanjut Indro yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Ria.

"Ngapain?"tanya Ria.

"Lagi ngeliatin cewek cantik,yang dari tadi lihatin langit"ucap Indro.

"Lo kenapa sih suka banget liatin langit?"tanya Indro.

"Karena pas gue lihat ke langit,gue bakal ngerasa damai"ucap Ria.

"Gue pulang dulu"ucap Ria ingin beranjak namun tangannya ditahan oleh Indro.

"Sebentar aja,gue kangen sama lo"ucap Indro.

Not Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang